Kulit kering saat puasa menjadi salah satu keluhan umum yang sering dialami di Bulan Ramadan. Siapa di antara Bunda yang mulai merasakannya?
Padahal, koindisi kulit kering saat puasa bisa diatasi dengan cara sederhana.
Hal ini dipaparkan dr. Ika Anggraini, SpDV, saat ditemui beberapa waktu lalu dalam acara Seminar Media Bamed Skin Care. Ia menjelaskan ada beberapa hal yang bisa menjadi kendala berpuasa yang mengakibatkan kulit menjadi kering.
“Kendala menjaga hidrasi kulit pada saat Ramadan adalah karena perubahan pola asupan makanan, di mana biasanya tubuh dapat memperoleh asupan tanpa adanya batasan jam khusus, namun ketika Ramadan tubuh tidak mendapat asupan dalam kurun waktu sekitar 13 jam,” ungkap dr. Ika.
Sementara, tubuh kita tetap bermetabolisme seperti biasanya, yang artinya tetap mengekskresikan cairan dari keringat dan buang air kecil.
Lalu apa yang terjadi bila asupan cairan kita kurang saat sahur dan berbuka? dr. Ika mengatakan hal ini tentu saja akan memengaruhi fungsi tubuh untuk mengeluarkan cairan.
“Terlebih lagi apabila terdapat penyakit penyerta contohnya diare, demam tinggi, ataupun diabetes melitus maka hal tersebut akan memperparah masalah dehidrasi kulit ketika Ramadan. Kulit yang kering akibat dehidrasi akan menyebabkan barrier kulit terganggu sehingga bahan iritan ataupun bakteri lebih mudah masuk ke kulit,” terang dr. Ika lagi.
Artikel terkait: Perlu tahu! Ini hukum berpuasa Ramadan untuk ibu hamil
Cara menghindari kulit kering saat puasa
Untuk menghindari kondisi kulit kering saat puasa, ada beberapa cara mudah yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan menghidrasi tubuh selama berbuka dan sahur. Selain itu dr. Ika juga memberikan beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan.
Pastikan kecukupan cairan tercukupi
“Kita dapat menghindari dehidrasi pada kulit semasa Ramadan, antara lain dengan memperoleh asupan cairan yang cukup ketika sahur dan buka puasa. Usahakan minimal 2 liter atau 8 gelas per hari. Direkomendasikan untuk minum 2 gelas air putih saat berbuka, 4 gelas saat makan malam hingga menjelang tidur, dan 2 gelas ketika sahur,” tandas dr. Ika.
Perbanyak makan sayur dan buah
Sedangkan asupan makanan yang dapat dikonsumsi yaitu makanan berkuah (sup), sayur seperti selada, dan buah-buahan yang mengandung air, contohnya semangka dan jeruk. Buah ini juga membantu menambah asupan cairan tubuh selain mengonsumsi air minum.
Kurangi konsumsi kafein
“Disarankan untuk mengurangi konsumsi kafein karena kafein merupakan diuretik yang akan meningkatkan risiko kehilangan cairan dari tubuh. Hindari paparan sinar matahari yang berlebihan karena suhu lingkungan yang panas akan meningkatkan ekskresi keringat dari tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi,” sambung dr. Ika.
Artikel terkait: Perlu tahu! Ini tanda-tanda Bumil dan Busui harus membatalkan puasa
Olahraga saat puasa
Meskipun sedang berpuasa, dr. Ika tetap mengingatkan untuk tetap melakukan aktivitas fisik. Pasalnya dengan berolahraga, tubuh tetap berfungsi dengan baik saat mengeksresikan cairan.
Namun ingat, olahraga saat berpuasa sebaiknya dilakukan setelah berbuka puasa, ya.
Gunakan prroduk perawatan kulit yang tepat
“Olahraga akan lebih optimal apabila dilakukan setelah berbuka puasa karena kebutuhan dan eksresi cairan yang meningkat ketika olahraga. Akan lebih baik jika dilakukan setelah menjalankan ibadah shalat tarawih, agar lebih lengkap ibadahnya. Mandi dua kali sehari dengan air biasa atau suam kuku, gunakan sabun yang mengandung pelembap, serta gunakan pelembap secara rutin sehingga dapat membantu mempertahankan kelembaban kulit,” tutup dr. Ika.
Nah, sederhana kan cara yang disampaikan oleh dr. Ika? Jangan lupa praktikkan agar kulit tetap sehat saat berpuasa ya, Bun!
Baca juga:
Selain Mengonsumsi Ramuan agar ASI Banyak, Coba Baca 5 Doa Ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.