Wajarkah Bila Kulit Bayi Mengelupas? Ini 10 Tips untuk Mengatasinya

Kondisi ini sangat umum terjadi lantaran lapisan kulit yang melindungi bayi ketika masih dalam kandungan mulai terkelupas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Masalah kulit seperti kulit bayi mengelupas cukup sering dialami oleh bayi yang baru lahir. Kondisi ini sangat umum terjadi lantaran lapisan kulit yang melindungi bayi ketika masih dalam kandungan mulai terkelupas.

Meski demikian, tak dipungkiri apabila orangtua merasa khawatir dengan kondisi ini. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Simak penyebab kulit bayi mengelupas dan tips untuk menanganinya berikut ini. 

5 Penyebab Kulit Bayi Mengelupas

Bayi yang baru lahir terutama selama minggu-minggu pertama mengalami perubahan yang sangat signifikan. Salah satunya adalah kulit tubuhnya yang mendadak mengelupas. Bila Anda perhatikan, kulit bayi terasa sangat kering dan terlihat bersisik. 

Pengelupasan kulit bayi baru lahir biasanya merupakan konsekuensi alami dari kehamilan. Bayi yang baru lahir baru saja menghabiskan 9 bulan dikelilingi oleh cairan ketuban. Karena itu, kulit mereka tidak terkelupas seperti kulit orang dewasa. Sebaliknya, kulit bayi yang baru lahir mungkin terlihat kering dan mulai mengelupas.

Faktor-faktor berikut dapat menyebabkan kemungkinan pengelupasan kulit bayi baru lahir:

1. Vernix Caseosa

Kondisi ini sebetulnya sangat wajar dialami oleh bayi yang baru lahir. Kulit yang mengelupas disebut juga sebagai vernix. Vernix adalah lapisan terluar kulit bayi yang melindunginya ketika berada dalam kandungan. Menurut American Pregnancy Association, vernix mulai terbentuk sekitar minggu ke-20 kehamilan.

Seiring berjalannya waktu, secara perlahan lapisan vernix ini akan mengelupas. Biasanya, butuh waktu 1-3 minggu sejak kelahiran hingga lapisan vernix benar-benar terkelupas secara menyeluruh.

Di saat periode inilah, Anda mungkin akan merasakan kulit bayi bersisik dan kering. Namun, tak perlu khawatir berlebihan karena kondisi ini akan berangsur membaik seiring usia bayi bertambah. 

Jika orang menghindari mencuci vernix dari bayi segera setelah lahir, biofilm alami ini juga dapat membantu kulit bayi untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: 11 Cream Bayi Terbaik, Aman untuk Kulit Sensitif Buah Hati

2. Kelahiran Cukup Bulan

Luasnya pengelupasan kulit akan bervariasi sesuai dengan usia kehamilan bayi saat lahir. Volume kulit yang mengelupas juga tergantung dengan kondisi bayi ketika lahir.

Jika bayi lahir prematur, kondisinya akan berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan. Bayi yang lahir prematur atau sebelum usia kandungan 40 minggu, ia akan cenderung memiliki lebih sedikit pengelupasan kulit daripada bayi yang lahir saat usia kandungan mendekati 40 minggu atau lebih. 

Bayi yang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam rahim cenderung memiliki lebih sedikit vernix saat lahir, yang berarti bahwa kulit mereka lebih banyak terpapar cairan ketuban. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan pengelupasan kulit. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Cradle Cap

Jika Parents melihat kulit kepala bayi mengelupas, bayi mungkin mengalami cradle cap, juga dikenal sebagai dermatitis seboroik. Kondisi ini umum terjadi pada tiga bulan pertama kehidupan. Seperti kulit mengelupas normal, biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan apa pun.

Dikutip dari laman John Hopkins Medicine, jika mulai memburuk atau berlangsung lebih lama dari beberapa bulan, bicarakan dengan dokter anak.

Artikel terkait: Cradle Cap pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

4. Eksim penyebab kulit bayi mengelupas

Dalam beberapa kasus, kulit bayi mengelupas dan kering disebabkan oleh kondisi kulit yang disebut eksim, atau dermatitis atopik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Eksim dapat menyebabkan bercak kering, merah, dan gatal pada kulit bayi. Kondisi ini jarang terjadi pada periode segera setelah lahir tetapi dapat berkembang kemudian pada masa bayi.

Penyebab pasti dari kondisi kulit ini tidak diketahui. Berbagai faktor dapat memicu kekambuhan, termasuk paparan iritasi seperti sampo dan deterjen.

Produk susu, produk kedelai, dan gandum juga dapat memicu atau memperburuk eksim pada beberapa orang. Jika bayi menggunakan susu formula berbahan dasar kedelai, dokter mungkin menyarankan untuk beralih ke susu formula non-kedelai. Dokter mereka mungkin juga merekomendasikan krim pelembap khusus untuk eksim.

5. Iktiosis

Pengelupasan dan kekeringan juga bisa disebabkan oleh kondisi genetik yang disebut ichthyosis. Kondisi kulit ini menyebabkan kulit bersisik, gatal, dan mengelupas.

Dokter mungkin mendiagnosis bayi dengan kondisi ini berdasarkan riwayat kesehatan keluarga dan pemeriksaan fisik. Mereka juga dapat mengambil sampel darah atau kulit. Tidak ada obat untuk iktiosis, tetapi mengoleskan krim secara teratur dapat meredakan kekeringan dan memperbaiki kondisi kulit bayi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hanya saja, perlu diwaspadai juga apabila kulit bayi yang mengelupas ternyata disebabkan oleh penyakit kulit lainnya seperti dermatitis atopik, penyakit kulit psoriasis, dan jenis penyakit eksim lainnya. 

Penyebab Lainnya

Meludah dan mengeluarkan air liur dapat mengeringkan dan mengiritasi kulit halus mereka, serta paparan unsur-unsur (angin, matahari, dan dingin). Faktor-faktor ini, dan yang tercantum di bawah ini, mungkin berkontribusi pada pengelupasan ekstra dan pengelupasan pada wajah mereka.

Artikel Terkait: 5 Masalah Kulit Bayi Ini Paling Sering Terjadi, Intip Cara Perawatannya

Kapan Kulit Bayi Mengelupas Disebut normal, dan Kapan Tidak Normal?

Bayi yang baru lahir biasanya memiliki kulit yang kering dan mengelupas. Sebagian besar waktu, pengelupasan kulit bayi baru lahir adalah normal.

Kebanyakan orang mengharapkan bayi yang baru lahir memiliki kulit yang lembut dan tanpa cacat, dan orang tua atau pengasuh baru sering mengungkapkan kekhawatiran jika bayi mereka memiliki kulit yang tidak sempurna. Namun, hal itu biasanya tidak perlu dikhawatirkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rahim penuh dengan cairan ketuban tempat bayi tinggal selama kehamilan. Jika kulit bersentuhan langsung dengan cairan, itu akan kering dan berkerut, seperti yang mungkin Parents perhatikan kulit Anda lakukan setelah berendam di bak mandi untuk waktu yang lama.

Meskipun pengelupasan dapat terjadi di bagian mana pun dari tubuh bayi, Parents mungkin melihat lebih banyak pengelupasan di wajah bayi. Sekali lagi, ini mungkin tidak perlu dikhawatirkan, dan itu akan hilang dengan sendirinya.

Perlu diingat bahwa kulit wajah bayi terkadang lebih sensitif dibandingkan kulit di bagian tubuh lainnya, sehingga rentan terhadap iritasi. Hal-hal lain juga dapat menyebabkan kekeringan pada wajah kecil mereka.

Penyebab Kulit Bayi Mengelupas yang Perlu Diwaspadai

Kendati pengelupasan kulit pada bayi dianggap normal, namun jika kulit bayi masih mengelupas saat mereka berusia satu atau dua bulan, bawalah ke dokter pada pertemuan berikutnya. Pasalnya, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan kulit bayi mengelupas dengan tidak normal. Di antara penyebabnya adalah:

Peeling Skin Syndrome

Peeling skin syndrome atau sindrom kulit mengelupas ditandai dengan pengelupasan kulit spontan (pengelupasan) tanpa rasa sakit, terus-menerus. Dikutip dari laman Rare Disease, kondisi langka ini terjadi karena pemisahan lapisan terluar epidermis (stratum korneum) dari lapisan di bawahnya. Temuan lain mungkin termasuk kulit melepuh dan/atau kemerahan (eritema) dan gatal-gatal (pruritus).

Infeksi Kulit Serius

Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS) adalah infeksi kulit yang serius. Infeksi menyebabkan kulit mengelupas di sebagian besar tubuh. Sepertinya kulit telah tersiram air panas atau terbakar oleh cairan panas. Ini lebih umum di musim panas dan gugur.

Sindrom Netherton 

Sindrom Netherton adalah gangguan yang memengaruhi kulit, rambut, dan sistem kekebalan tubuh. Bayi baru lahir dengan sindrom Netherton memiliki kulit yang merah dan bersisik (ichthyosiform erythroderma), dan kulit dapat mengeluarkan cairan. Beberapa bayi yang terkena lahir dengan selubung ketat dan bening yang menutupi kulit mereka yang disebut membran collodion.

Kekurangan Vitamin B Kompleks

Dilansir dari Prevention, jika kulit di ujung jari bayi tiba-tiba terkelupas, mereka mungkin kekurangan vitamin B. Vitamin B seperti niacin (B3) dan biotin (vitamin B7) sangat penting untuk kesehatan kulit.

Kekurangan Vitamin D

Jika anak kekurangan vitamin D, kulitnya mungkin memberi tahu Anda. Misalnya, jika anak tidak mendapatkan cukup vitamin D, kulit mungkin terlihat kusam, kurang bercahaya, dan mungkin juga mengalami kulit kering dan bersisik di wajah dan area tubuh lainnya. 

Namun, orang tua dan pengasuh harus mencari tanda dan gejala tambahan. Mereka harus membawa bayi ke dokter jika kulitnya:

  • merah
  • retak
  • gatal
  • bengkak

Jika bayi mengalami demam, perhatian medis akan diperlukan.

Artikel Terkait: Wajib tahu! 3 jenis kulit bayi dan cara tepat merawatnya

10 Tips Mengatasi Kulit Bayi Mengelupas

Meskipun kulit bayi yang mengelupas adalah kondisi normal, tetapi tak ada salahnya memberikan perawatan khusus agar bisa mengatasi kondisi tersebut. Berikut adalah tips mengatasi kulit bayi yang mengelupas yang telah kami rangkum dari berbagai sumber. 

1. Persingkat Waktu Mandi

Saat kulit bayi sedang mengelupas, usahakan agar waktu mandinya bisa secepat mungkin. Pastikan Anda memandikan bayi yang baru lahir tidak lebih dari 5 menit. Pasalnya, mandi terlalu lama akan membuatnya kedinginan dan kulitnya menjadi semakin kering. 

Jangan lupa menggunakan air suam-suam kuku, sebab apabila terlalu panas juga bisa membuat kulitnya memerah dan pada akhirnya menjadi semakin kering. Sebaiknya mandikan bayi pada suhu ruangan lebih dari 25 derajat Celcius dan suhu air 37 derajat Celcius. Pastikan juga menggunakan sabun khusus bayi untuk menyesuaikan dengan pH kulitnya. 

2. Oleskan Pelembap secara Rutin

Berikutnya, Anda juga bisa mengoleskan pelembap secara rutin pada kulit bayi, yakni 2 kali sehari. Anda bisa mengoleskan pelembap hypoallergenic setelah mandi atau ketika bayi dalam keadaan bersih.

Ketika mengoleskan pelembap, pijat juga bagian tubuh bayi agar mempermudah proses pengelupasan. Pijat dengan lembut ya supaya bayi Anda juga merasa nyaman. 

Salah satu produk yang bisa Anda pertimbangkan untuk mengembalikan kelembapan kulit bayi ialah Zwitsal Baby Face & Body Care Cream. 

Zwitsal Baby Face & Body Care Cream mengandung 4x prebiotic moisturizer, sehingga terbukti 100% yang bisa melembapkan kulit bayi. Serta diperkaya dengan vitamin E untuk menutrisi dan membuat kulit bayi menjadi lebih sehat. 

3. Hindari Udara Dingin

Udara yang dingin akan semakin membuat kulitnya kering dan terkelupas. Oleh sebab itu, pastikan bayi berada di tempat dengan suhu ruangan. Matikan AC jika perlu dan apabila udara sedang dingin-dinginnya, tutup bagian tubuh bayi dengan kaos kaki, sarung tangan, dan selimut bayi. Pastikan juga jika Anda mengajaknya bepergian, seluruh bagian tubuhnya telah tertutup rapat agar tidak terkena angin. 

4. Pakai Humidifier

Selanjutnya, Anda juga bisa mengatasi kulit yang mengelupas pada bayi dengan memakai humidifier. Ketika udara di dalam rumah Anda terlalu kering, humidifier bisa membantu untuk meningkatkan kelembapan. Hal ini akan membantu mengatasi kulit kering atau kondisi eksim pada bayi. 

5. Hindari Detergen untuk Mencuci Baju Bayi

Saat kulit bayi Anda sedang mengelupas, memang butuh perawatan yang ekstra termasuk dari pakaiannya. Pilihkan pakaian dengan kain yang lembut agar nyaman dipakai oleh kulit bayi yang sensitif.

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah menghindari detergen saat mencuci baju bayi. Pilih deterjen yang memang khusus untuk kulit sensitif bayi serta pisahkan cucian baju orang dewasa dengan baju-baju bayi. 

6. Jaga Bayi Tetap Terhidrasi

Jaga agar bayi tetap terhidrasi dengan ASI atau susu formula. Bayi tidak boleh minum air atau cairan lain sampai mereka berusia setidaknya 6 bulan. Bicarakan dengan dokter anak jika Parents khawatir tentang dehidrasi.

7. Gunakan Air Hangat untuk Membersihkan Bayi

Air hangat sangat ideal untuk mencuci kulit bayi. Air yang terlalu panas dapat mengeringkan kulit. Ini juga dapat bermanfaat untuk menerapkan pelembap segera setelah mandi air hangat.

8. Coba Mandi Oatmeal

Penelitian menunjukkan bahwa oatmeal dapat mengurangi peradangan dan gatal-gatal, yang dapat mencegah bayi menggaruk kulit yang rusak dan terkelupas dan memperburuknya. 

9. Pilih Pakaian yang Sesuai

Selain memandikan bayi dengan sabun bebas pewangi, orang tua sebaiknya membersihkan pakaian bayi dengan deterjen yang tidak mengandung pewangi yang tidak perlu. Ini dapat membantu mencegah paparan sekunder terhadap bahan kimia ini.

Orang juga harus memilih pakaian yang lembut dan longgar yang terbuat dari bahan alami untuk bayi karena cenderung tidak mengiritasi atau memberi tekanan pada kulit. 

10. Jaga Bayi Tetap Nyaman

Bagian dari perawatan kulit bayi baru lahir yang terkelupas melibatkan menjaga bayi senyaman mungkin. Ini mungkin melibatkan menenangkan mereka dan membantu mereka menemukan posisi yang menghindari tekanan pada kulit yang mengelupas.

Artikel Terkait: Begini Cara Merawat Kulit Bayi Agar Tetap Lembut, Sehat dan Halus

Sebagai orang tua, Parents perlu memahami apa saja yang bisa terjadi pada kulit bayi baru lahir. Supaya tidak cepat panik dan tahu cara tepat menangani setiap masalah kulit bayi yang muncul, Parents bisa mengunjungi laman Happy Skin. Di sana, ada banyak informasi bermanfaat soal beragam masalah kulit baayi dan cara mengatasinya, lho.

Nah, Parents, itulah sekilas informasi tentang aman tidaknya apabila kulit bayi mengelupas. Semoga tips di atas membantu ya! Apabila pengelupasan berlangsung lebih dari 3 minggu, maka sebaiknya segera hubungi dokter. 

****

Why Is My Newborn’s Skin Peeling?
www.healthline.com/health/parenting/newborn-skin-peeling 

What can you put on a newborn's dry skin?
www.medicalnewstoday.com/articles/322499 

Why Your Newborn’s Skin Is Peeling
www.verywellhealth.com/newborn-skin-peeling-5113033

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/cara-merawat-kulit-bayi

id.theasianparent.com/masalah-pada-kulit-bayi

id.theasianparent.com/kulit-bayi-kering