Sebagai salah satu kota tertua di Indonesia, Jakarta memiliki banyak peninggalan masa lalu yang masih ada hingga saat ini, salah satunya makanan. Meski beragam makanan masa kini bermunculan, nyatanya Jakarta punya kuliner legendaris yang rasanya menggoda dan masih eksis. Bahkan beberapa kuliner ini sudah berdiri sejak lama. Buat yang hobi wisata kuliner, jangan lupa cicipi lima kuliner jaman dulu Jakarta dan masukkan dalam bucket list.
5 Kuliner Jaman Dulu Jakarta yang Masih Eksis
Es Krim Ragusa
Penggemar es krim wajib banget datang ke Es Krim Ragusa. Toko es krim ala Italia ini sudah ada sejak tahun 1932. Es krim yang dijual di Ragusa terbuat dari susu dan diolah sendiri di dapurnya, ini yang menjadi keunikan tersendiri dan tanpa bahan pengawet.
Menu yang wajib dicoba di Ragusa sekaligus signature dish yaitu banana split, spaghetti ice cream, dan tutti frutti. Selain tiga menu tersebut, ada es krim lainnya yang punya banyak rasa seperti coklat, strawberry, duren, nougat, dan lain-lain.
Harga es krim yang dijual di Ragusa berkisar Rp 25.000,- sampai Rp 40.000,- per porsi. Tersedia juga kemasan jar 1 liter yang bisa dibawa pulang dan dinikmati di rumah.
Es Krim Ragusa beralamat di jalan Veteran I no. 10, Gambir, Jakarta Pusat. Es Krim Ragusa bisa dijangkau dengan kereta commuterline dan turun di Stasiun Juanda, tinggal menyebrang ke sisi jalan yang berlawanan.
Artikel terkait: 7 Rekomendasi Warung Bakmi Jawa di Yogyakarta yang Wajib Dicicipi
Gado-Gado Bon Bin
Berlokasi di Cikini, Gado-Gado Bon Bin ini sudah jualan sejak tahun 1960. Jika bumbu kacang pada gado-gado diulek dan kental, di Gado-Gado Bon Bin sedikit lebih encer dan disiram di atas sayuran.
Rasa dari bumbu kacangnya gurih, tekstur halus, dan ada sedikit rasa asam dari cuka aren. Disajikan bersama lontong dan krupuk udang, gado-gado paling nikmat disantap saat makan siang. Per porsi gado-gado dijual mulai dari Rp 30.000,-. Gado-Gado Bon Bin berlokasi di jalan Cikini IV no. 1, Cikini, Jakarta Pusat. Buat yang mau ke sini, bisa menaiki kereta commuterline dan turun di Stasiun Cikini.
Asinan Kamboja H. Mansyur
Asinan tidak bisa dilupakan dari jajaran kuliner Jakarta. Salah satu toko asinan terkenal dan melegenda ialah Asinan Kamboja H. Mansyur yang sudah berjualan sejak tahun 1957. Di sini tersedia dua jenis asinan, yaitu sayur dan buah.
Asinan buah terdiri dari potongan bengkoang, mangga, nanas, dan kedondong, direndam dengan kuah pedas manis. Rasa asli buah dipadukan dengan kuahnya terasa segar saat dimakan, apalagi kalau dalam keadaan dingin. Asinan buah dijual seharga Rp 18.000,- per porsi.
Sedangkan asinan sayur terdiri dari potongan tahu cina yang dikukus, selada, tauge, kol, dan timun, disiram dengan kuah saus kacang.
Asinan sayur diberi taburan kacang tanah goreng, krupuk mie kuning, dan krupuk melarat. Krupuk dicelupkan ke kuah saus kacang, rasanya bakal pecah di mulut. Renyahnya sayuran dan kacang tanah akan saling beradu di mulut. Seporsi asinan sayur dijual seharga Rp 20.000,-.
Asinan Kamboja H. Mansyur berlokasi di jalan Taman Kamboja no. 10 RT 8 RW 11, Rawamangun, Jakarta Timur.
Bakmie Gang Kelinci
Penggemar mie harus cobain bakmie legendaris yang sudah berjualan sejak 1957. Bakmie Gang Kelinci yang pertama berlokasi di jalan Kelinci Raya no 1-3, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Kedai bakmie ini sudah memiliki beberapa cabang di sekitar Jakarta dan Tangerang.
Menu andalan Bakmie Gang Kelinci ialah bakmie ayam, tersedia dalam varian mie lebar dan mie kecil. Ada juga bakmie ayam jamur yang patut dicoba. Selain bakmie, kedai ini juga menyediakan menu Chinese food seperti mie goreng, nasi goreng, fuyunghai, pangsit, dan capcay. Tiap menu dijual dengan harga Rp 5.000,- sampai Rp 75.000,-.
Artikel terkait: 15 Warmindo Enak di Jakarta, Sajikan Mi dengan Topping Kekinian
Soto Betawi Haji Ma’ruf
Icip-icip soto betawi nan segar di Soto Betawi Haji Ma’ruf yang sudah aja sejak 1940-an. Pertama kali soto betawi ini buka berlokasi di Cikini, Jakarta Pusat dan kini sudah memiliki beberapa cabang.
Soto betawi yang dijual berbeda dari soto kebanyakan, yaitu kuahnya yang terbuat dari campuran santan dan susu. Perpaduan ini membuat soto terasa lebih creamy dan gurih. Seporsi soto betawi ini diisi paru, babat putih, kikil, usus, dan daging sapi.
Paru yang disajikan direbus dahulu, baru digoreng sehingga teksturnya garing diluar dan lembut di dalam. Tidak ada campuran sayur apapun di dalam semangkuk soto, sedangkan di tempat lain ditambah dengan tomat. Seporsi soto campur dijual dengan harga Rp 42.000,-, untuk soto daging seharga Rp 45.000,-.
Soto Betawi Haji Ma’ruf cabang Cikini beralamat di jalan RP Soeroso no 36 A, CIkini, Jakarta Pusat.
Itu dia lima kuliner jaman dulu Jakarta yang enak dan masih eksis hingga sekarang.
Baca juga:
id.theasianparent.com/rekomendasi-restoran-selat-solo-di-solo-yang-menggugah-selera
Tips Staycation Anti Bosan, Bikin Liburan Singkat Jadi Lebih Seru
Resmi, Nama Kota Tua Jakarta Menjadi Batavia! Ini Sejarah di Balik Nama Tersebut