Kristen Bell, pengisi suara Anna 'Frozen' mengaku depresi walau terlihat bahagia

Setiap orang cenderung rentan mengalami permasalahan kesehatan mental, termasuk artis yang selalu terlihat ceria seperti Kristen Bell. Simak pandangan sang pengisi suara Anna dalam film Frozen mengenai kesehatan mental selengkapnya di sini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perannya sebagai pengisi suara dari karakter Anna dalam film Frozen 2, menjadikan Kristen Bell sebagai selebriti yang kini tengah bersinar. Tidak hanya multi talenta, Kristen juga dikenal sebagai pribadi yang memiliki sifat ceria di kalangan masyarakat luas.

Namun ternyata, ia juga pernah mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Kisah tersebut Kristen Bell bagikan secara gamblang lewat wawancaranya dengan Today Parents untuk pertama kali.

Kisah Kristen Bell dan pentingnya  keterbukaan akan isu kesehatan mental

Kristen Bell sebenarnya merupakan selebriti yang terbuka. Dia selalu membagikan momen dirinya dan suami di akun media sosial. Tidak ragu bercerita mengenai kisah pertengkaran dan perbedaan pendapat yang ia punya dengan sang suami yang bernama Dax Shepard.

Berbeda dengan kisah asmaranya, untuk masalah kesehatan mental, Kristen Bell memang mengaku baru berani terbuka akhir-akhir ini. Dan keputusan tersebut sebenarnya membuat ibu dari dua orang anak itu sedikit malu dan merasa tidak bertanggung jawab.

“Aku merasa malu karena telah menyembunyikan (masalah kesehatan mental) ini begitu lama dari publik. Padahal, jika terbuka dari awal, sebenarnya ini bisa membantu menyemangati mereka yang juga mengalami hal sama,” ungkap pemain The Good Place tersebut seperti yang dilansir dari laman Today.

Dari segi reputasi, Kristen dikenal sebagai sosok yang ceria. Dia merupakan tipikal orang yang senang bercanda, serta senantiasa menyebarkan aura positif untuk orang-orang di sekitarnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Tips parenting bebas stres untuk orangtua punya anak lebih dari satu dari Kristen Bell

Namun, dia mengakui satu hal, bahwa sosok ceria tersebut sebenarnya hanya berlaku di depan layar. Dalam arti, perempuan yang hampir berusia 40 ini juga memiliki sifat umum yang dimiliki semua orang dalam menjalani keseharian.

Dia juga sering merasa kesal, sedih, bahkan kerap menjadi sosok yang menyebalkan bagi orang lain.

“Iya, aku memang memiliki reputasi sebagai artis ceria dan cerewet,” candanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ia pun lanjut bercerita, “Tapi tentu tidak selalu seperti itu. Aku terlihat bahagia, tapi nyatanya pernah mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Kadang, aku juga pernah merasa ragu dengan diriku sendiri. Merasa berada dalam titik terendah, serta butuh bantuan orang lain juga.”

Artikel terkait: Agar kesehatan mental tetap terjaga, tanamkan 5 kebiasaan sederhana ini dalam keluarga

Kristen Bell mulai merasakan gejala depresi saat remaja

Permasalahan kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan itu mulai dirasakan Kristen saat ia berusia delapan belas tahun. Meski demikian, ia mengaku bahwa kondisi tersebut bisa cepat ditangani karena ibu dan neneknya juga pernah mengalami hal yang sama.

“Saat aku delapan belas tahun, ibu pernah bercerita bahwa dia pernah mengalami masa berat seperti depresi dan gangguan kecemasan. Hal itu dialami juga oleh nenek. Dia juga memberikan aku masukan dan nasihat tentang apa yang harus aku lakukan jika mengalami hal yang sama dengan mereka,” kenang Kristen.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pada saat itu, Kristen mengaku bahwa dirinya masih memiliki pola pikir bahwa depresi yang dialaminya merupakan aib. Hal tersebut merupakan suatu kelemahan yang perlu disembunyikan. Namun, seiring berjalannya waktu, ia sadar bahwa tidak seharusnya ia merahasiakan sisi tersebut kepada publik.

Artikel terkait: Hangout dengan teman tingkatkan kesehatan mental ibu, ini kata penelitian

Sama seperti batuk dan flu, depresi sebenarnya merupakan penyakit yang lumrah dan bisa menimpa siapa saja. Penderitanya tidak perlu bersembunyi, karena pada dasarnya keterbukaan bisa menjadi jalan untuk mengobati kondisi tersebut.

Hal tersebut juga selaras dengan pendapat Kristen Bell. Dalam wawancara bersama wartawan bernama Meredith Sinclair, ia sedikit berbagi isi pikirannya mengenai keterbukaan akan kesehatan mental pada publik.

“Masih banyak yang malu mengakui, dan masih banyak juga yang berpikir hal tersebut merupakan sesuatu yang tabu diungkap. Aku senang jika berbagi pengalaman bisa membantu mereka yang memiliki masalah (kesehatan mental). Kurasa aku akan lebih terbuka lagi mengenai isu ini,” ungkap ibu dari dua anak ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kristen melanjutkan, “Kalau untuk aku sendiri, dengan bersikap lebih terbuka, aku juga jadi bisa bersikap jujur pada diri sendiri. Aku jadi bisa lebih bertanggung jawab. Apa yang aku alami ini bukanlah suatu yang memalukan. Ini wajar dan setiap orang pernah mengalaminya.”

Adanya dukungan dari suami

Di sisi lain, Kristen juga mengaku jadi lebih berani terbuka mengenai kesehatan mental karena adanya dorongan dari sang suami. Lelaki yang bernama Dax Shepard itu terus meyakinkan Kristen bahwa topik mengenai kesehatan mental bukanlah hal tabu untuk dibicarakan di depan publik.

“Sebenarnya aku agak gengsi mengakui bahwa suamiku yang mendorongku untuk lebih terbuka. Lagi-lagi, perkataan dan petuahnya memang selalu benar. Meski demikian, aku merasa sangat bersyukur akan hal itu,” cerita Kristen sambil bercanda.

Baik Kristen maupun Dax memang selalu berusaha untuk menampilkan sosok mereka secara jujur kepada publik. Mereka tidak ragu berbagi kisah mengenai masalah dalam rumah tangga. Misalnya, pertengkaran kecil bersama suami, perbedaan pendapat, atau sekadar bertengkar konyol karena masalah sepele.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meski demikian, pasangan tersebut juga sadar bahwa terkadang ada sisi dari mereka yang tidak perlu dibagikan pada orang banyak. Contohnya, Kristen dan Dax benar-benar melindungi privasi kedua anaknya. Sampai saat ini, pasangan tersebut enggan menampilan wajah sang anak pada publik untuk menjaga keamanan mereka.

Kini, Kristen mengaku bahwa ia dan suaminya akan mencoba untuk lebih terbuka mengenai masalah kesehatan mental. Perempuan yang juga aktif berdonasi itu pun kembali menekankan, depresi dan masalah kesehatan mental lainnya bukanlah sesuatu yang perlu disembunyikan.

“Jangan malu dan merasa rendah. Nyatanya, semua orang pasti punya masalah yang membuat mereka merasa gila,” ujar Kristen, menutup sesi obrolan mengenai masalah kesehatan mental.

***

Referensi: Today, Today Parents

Baca juga:

Agar kesehatan mental tetap terjaga, tanamkan 5 kebiasaan sederhana ini dalam keluarga