Krim puting lecet merupakan salah satu produk perawatan yang sering digunakan oleh ibu menyusui ketika puting payudaranya lecet. Puting lecet memang menjadi masalah umum yang dialami oleh ibu menyusui terutama pada minggu awal setelah melahirkan. Menyusui memang sering menimbulkan ketidaknyaman terutama bila perlekatan puting dan mulut bayi kurang tepat. Banyak ibu yang terpaksa menahan rasa sakit demi bisa terus menyusui buah hatinya.
Namun, saat ini banyak sekali produk krim puting atau nipple cream diklaim mampu meredakan nyeri serta memberikan kelembapan sehingga membantu menyembuhkan atau mencegah puting kering, pecah-pecah, gatal, atau berdarah saat menyusui. Tidak heran, bila nipple cream menjadi pilihan sejumlah ibu untuk mengatasi puting lecet.
Bila Parents sedang mempertimbangkan penggunaan nipple cream, berikut ini ulasan tentang manfaat, cara penggunaan, dan tipsnya.
Artikel Terkait: 10 Posisi Menyusui yang Baik dan Benar, Mana yang Paling Pas Bun?
Daftar isi
Apa itu Krim Puting Lecet?
Krim puting lecet atau nipple cream merupakan produk perawatan puting payudara. Krim puting secara tradisional terbuat dari lanolin. Namun, kebanyakan krim puting saat ini telah ditambahkan berbagai bahan seperti minyak kelapa, shea butter, atau minyak zaitun. Tujuannya untuk memberikan efek menenangkan dan melembapkan pada puting.
Melansir Verywell Health, lanolin merupakan zat lilin yang diproduksi secara alami oleh domba untuk melindungi bulunya. Zat ini populer digunakan sebagai pelembap dalam produk kecantikan, bahkan digunakan sebagai obat alami untuk mengobati puting lecet.
Perlu diketahui, krim puting yang terbuat dari lanolin terbilang aman untuk ibu dan bayi saat menyusui. Ibu tidak perlu mengelapnya sebelum menyusui bayi. Sebab, lanolin dipandang aman bila tertelan dalam jumlah kecil.
Meskipun krim puting berbahan lanolin secara umum aman, Parents tetap harus mewaspadai kemungkinan alergi. Menurut U.S. National Library of Medicine, efek samping paling umum terhadap penggunaan krim lanolin adalah reaksi alergi atau iritasi kulit. Bila Parents memiliki riwayat alergi terhadap bulu domba sebaiknya hindari penggunaan krim lanolin. Kulit bayi juga masih sensitif, jadi hentikan penggunaan bila mulut bayi merah atau iritasi.
Apa Saja Manfaatnya?
Krim puting memiliki banyak manfaat penting untuk ibu menyusui. Beberapa ibu hamil bahkan menggunakan krim puting sebelum bayi mereka lahir. Berikut sejumlah manfaat krim puting.
- Melembapkan: krim puting terutama yang terbuat dari lanolin memiliki efek melembapkan yang bekerja mengurangi penguapan air dalam kulit. Cara kerjanya mirip petroleum jelly tetapi lanolin lebih ringan sehingga lebih nyaman digunakan.
- Menenangkan kulit: Saat menyusui, sebagian besar ibu mengalami puting lecet, luka, gatal, bahkan mungkin berdarah. Krim puting dapat membantu menenangkan sekitar puting dengan mengurangi rasa gatal.
- Mengurangi Nyeri: Saat menyusui, puting mungkin terasa sakit, kering, bahkan pecah-pecah. Penggunaan krim puting menjadi salah satu cara untuk meredakan nyeri pada puting akibat menyusui.
Artikel Terkait: Perlukan Membersihkan Mulut dan Gigi Bayi? Ini Penjelasannya
Tips Memilih Nipple Cream yang Aman untuk Ibu dan Bayi
Saat ini banyak sekali produk nipple cream dengan berbagai klaim yang dapat mengurangi puting lecet. Tentu saja, Parents tidak boleh sembarangan membeli produk krim untuk puting. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat memilih krim puting agar aman untuk ibu dan bayi.
- Komposisi: Krim puting dengan bahan nabati dan organik dianggap sebagai pilihan yang aman bagi ibu dan bayi. Sebaiknya hindari produk dengan bahan yang memiliki efek mematikan rasa karena dapat memengaruhi kemampuan bayi dalam menghisap puting.
- Tekstur: Pilihlah krim dengan tekstur yang mudah diaplikasikan. Beberapa krim puting bertekstur lebih kental dan kasar sehingga lebih sulit diaplikasikan. Krim puting berbahan minyak juga memiliki kelemahan, yakni rentan meninggalkan noda pada pakaian.
- Bau dan Rasa: Sebaiknya memilih nipple cream tanpa tambahan pewangi maupun perasa. Meski sebagian besar krim puting aman, beberapa bayi mungkin menolak menyusu karena bau atau rasa krim puting.
- Waspadai Kandungan Alergen: Pastikan membaca komposisi bahan yang tertera pada kemasan nipple cream. Beberapa produk mungkin sudah mencantumkan hipoalergenik, yakni produk yang diformulasikan sebaik mungkin agar tidak menimbulkan reaksi alergi. Namun, produk yang cocok pada kebanyakan orang belum tentu cocok untuk Bunda. Hentikan penggunaan bila muncul reaksi alergi.
- Bermanfaat Melembapkan: Pastikan nipple cream mengandung bahan pelembap, seperti lanolin, minyak kelapa, shea butter, atau minyak zaitun. Sebisa mungkin hindari produk yang mengandung vitamin E karena dapat menyebabkan reaksi alergi dan tidak aman untuk bayi.
Bagaimana Cara Penggunaannya?
Setiap produk krim puting biasanya mencantumkan langkah-langkah penggunaanya pada kemasan. Penting untuk mengikuti langkah penggunaan yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal. Namun, secara umum berikut penggunaan nipple cream yang tepat.
- Bersihkan dan keringkan puting setelah menyusui.
- Gosokkan sedikit krim puting di antara jari dan ratakan dengan lembut ke puting dan areola.
- Jika khawatir krim akan menodai pakaian, masukkan bantalan atau kain ke dalam bra.
- Tidak perlu membilasnya sebelum menyusui bayi. Kebanyakan krim puting aman dan bisa meresap ke dalam kulit.
- Jika merasa khawatir tentang krim tersebut silakan bersihkan untuk memastikan bayi dapat menyusu dengan aman. Namun, beri jarak 10 sampai dengan 15 menit sebelum menyusui agar krim meresap ke kulit.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menggunakan Nipple Cream
Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan nipple cream, antara lain sebagai berikut.
- Parents boleh mengoleskan krim lanolin langsung ke puting atau area yang lecet, misalnya areola, ketika mengalami nyeri. Namun, bagian dengan luka terbuka mungkin sedikit lebih lama untuk sembuh.
- Bisa juga digunakan sebagai tindakan pencegahan agar puting atau area di sekitarnya tetap lembap sehingga tidak pecah-pecah.
- Gunakan krim puting 10 sampai dengan 15 menit sebelum bayi menyusu agar lebih dulu terserap pada kulit.
- Kebanyakan krim puting aman untuk bayi sehingga ibu tidak perlu menyeka sebelum menyusui.
- Krim puting berbahan lanolin biasanya berminyak, sehingga berpotensi menodai pakaian atau selimut. Jadi, berhati-hatilah untuk menghindari noda bekas krim saat digunakan. Jika menempel pada kain, bisa menggunakan sabun anti minyak untuk merendam dan mencuci kain tersebut.
- Simpan krim puting di tempat sejuk dan kering karena krim berbahan dasar minyak mudah mencair pada suhu yang lebih hangat.
- Krim puting juga dapat digunakan untuk melumasi bagian pompa payudara agar lebih nyaman.
Itulah berbagai informasi tentang krim puting lecet atau nipple cream yang perlu Parents ketahui. Bila mengalami puting lecet yang parah dan menyakitkan, sebaiknya Parents berkonsultasi dengan dokter.
Semoga bermanfaat!
***
Best nipple cream for breastfeeding
www.babycenter.com/baby-products/nursing-and-feeding/best-nipple-creams-for-breastfeeding_40008194
What Is Lanolin?
www.verywellhealth.com/lanolin-5081303#toc-benefits-and-uses-of-lanolin
Is Lanolin Safe for Babies?
www.verywellfamily.com/lanolin-during-breastfeeding-4182367
7 Best Nipple Creams
www.healthline.com/health/breastfeeding/best-nipple-creams
Organic Nipple Cream for Breastfeeding
Baca Juga:
7 Rekomendasi Pelindung Puting Silikon (Nipple Shield) di 2023, Aman dan Berkualitas
6 Baju untuk Menyusui yang Nyaman Pilihan 2024, Dress Hingga Kimono