X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Istri Siri Jadi Korban Penyiraman Air Keras di Cianjur, Ini 3 Faktanya

Bacaan 5 menit
Istri Siri Jadi Korban Penyiraman Air Keras di Cianjur, Ini 3 Faktanya

Ingin bahagia, kisah Sarah Sesa berujung petaka. Simak kisahnya di sini!

Peristiwa memilukan dialami oleh Sarah Sesa (21) perempuan asal Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Kecamatan/Kabupaten Cianjur. Sarah menjadi korban penyiraman air keras di Cianjur oleh suaminya sendiri.

Terjadi pada Sabtu dini hari, peristiwa ini sontak menggegerkan warga sekitar. Berikut deretan fakta yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.

3 Fakta Korban Penyiraman Air Keras di Cianjur

1. Baru Menikah 1,5 Bulan

Fakta Korban Penyiraman Air Keras di Cianjur

Sarah Sesa, seorang perempuan muda menjadi korban penyiraman air keras hingga meninggal dunia. Adapun sang suami merupakan seorang Warga Negara Asing asal Arab Saudi bernama Abdul Latief (29).

Mengutip laman Cianjur Today, keduanya diketahui telah menikah secara siri sejak 1,5 bulan lalu. Selama itu, Abdul Latief dikenal ramah dan tidak menunjukkan gelagat aneh.

Sarah dan Abdul pertama kali bertemu ketika pelaku sedang ada keperluan bisnis. Abdul kenal baik ibunda Sarah yang kerap membawa orang untuk bekerja di Timur Tengah. Ayah Sarah merupakan seorang tentara di Arab Saudi dan menikah dengan ibu Sarah yang bekerja sebagai TKW.

Menurut ayah tiri Sarah, Saman (60) rumah Abdul berdekatan dengan ibu Sarah ketika di Arab Saudi. Ia datang ke Cianjur karena jatuh hati kepada Sarah. Sempat 3 kali melamar dan ditolak, Abdul Latief diterima pada keempat kalinya.

Kepada Sarah, AL menjanjikan mobil, villa, dan rumah makan. Selama ini, AL diketahui telah menetap di Cianjur selama enam tahun, namun tidak diketahui pekerjaannya secara pasti.

Artikel terkait: Kisah Ibu Hamil Perdarahan di Rest Area, Ditemukan Tak Berdaya di Toilet Masjid

2. Cemburu Buta Menjadi Motifnya

Fakta Korban Penyiraman Air Keras di Cianjur

Cerita bermula ketika korban terlibat cekcok dengan AL yang menuduh istrinya berselingkuh dengan pria lain. Ketua RW setempat, Endang Sulaeman menyebutkan mendengar teriakan minta tolong pada dini hari.

Ketika dihampiri, Sarah sudah tergeletak di teras rumahnya dengan kondisi mengenaskan. Sekujur tubuh korban sudah melepuh akibat siraman air keras. Tak hanya itu, pelipis korban juga berdarah akibat dibenturkan ke lantai oleh suaminya.

Bersama dengan warga, Endang pun berinisiatif menghubungi kepolisian dan ambulans. Korban sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUD Cianjur dan akan dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Namun akibat luka bakar serius, nyawanya tidak tertolong. Sekitar pukul 20.30 WIB korban mengembuskan napas terakhir.

“Kami sudah berencana untuk merujuk korban ke RSHS Bandung karena luka yang diderita lebih dari 90 persen. Namun menjelang malam, korban meninggal dunia. Saat ini jenazahnya masih tersimpan di ruang jenazah RSUD Cianjur untuk kepentingan autopsi,” jelas Direktur RSUD Cianjur, Darmawan mengutip Detik.

Artikel terkait: Tanpa Tanda-Tanda, Ini Kisah Pilu Seorang Bayi 8 Bulan Meninggal Mendadak

3. Pelaku Berhasil Ditangkap

Fakta Korban Penyiraman Air Keras di Cianjur

Sempat melarikan diri, AL berhasil ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta lalu digelandang ke Polres Cianjur (Sumber: Kumparan)

Sempat melarikan diri, aparat kepolisian Mapolres Cianjur telah berhasil menangkap AL berkat kerja sama dengan berbagai pihak. Pelaku diringkus ketika hendak kabur ke luar negeri.

“Kami berkoordinasi dengan Polres Bandara Soekarno-Hatta untuk memblokir nomor paspor milik tersangka, sehingga memudahkan penangkapan. Petugas bandara mengabarkan tersangka sedang mengurus keberangkatan ke negara Timur Tengah,” demikian penuturan Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Septiawan Adi.

Kini, pelaku sudah mendekam di Mapolres Cianjur dan masih menjalani pemeriksaan secara intensif. Diduga pelaku sudah merencanakan perbuatannya dan polisi masih mendalami kasus ini.

“Diduga bukan yang pertama, tapi masih kami dalami berapa kali korban mengalami tindak kekerasan sebelum akhirnya terjadi insiden penyiraman air keras hingga korban meninggal dunia,” lanjut AKP Septiawan.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku membeli air keras secara online. Sebanyak 1 liter air keras diamankan di TKP sebagai barang bukti.

Atas perbuatan kejinya pelaku terancam dijerat pasal berlapis yakni 340 KUHP tentang pembunuhan berencana serta Pasal 338 dan 351 KUHP tentang penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.

Artikel terkait: Seorang Istri Dituntut 1 Tahun Penjara karena Marahi Suami Doyan Mabuk

Ingin Menikah dengan WNA, Apa yang Sebaiknya Diperhatikan?

Istri Siri Jadi Korban Penyiraman Air Keras di Cianjur, Ini 3 Faktanya

Mengutip BBC Indonesia, Bupati Cianjur Herman Hermansyah mengatakan dia menerima informasi bahwa Sarah dan Abdul Latif melakukan ‘kawin kontrak’, sebuah praktik yang marak terjadi di Cianjur.

‘Kawin kontrak’ memang biasa dilakukan warga negara asing dengan perempuan setempat dengan perjanjian tertentu. Untuk kasus Sarah sendiri, pernikahan dengan perjanjian dilakukan tiga bulan setelah bupati mengeluarkan peraturan pencegahan kawin kontrak pada Juni 2021.

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Cianjur sendiri memang dikenal sebagai pusatnya kawin kontrak. Berlokasi di Kecamatan Cipanas atau Puncak, terdapat sebuah daerah yang disebut Kampung Arab karena banyaknya turis Timur Tengah disana. Saking boomingnya, kawasan ini dikenal di kalangan turis Arab sebagai Jabal al-Jannah alias Gunung Surga.

Berkaca dari kasus yang menimpa Sarah, tak bisa ditampik bahwa masih banyak perempuan Indonesia yang memiliki keinginan menikah dengan warga negara asing. Alasannya beragam dan sejatinya tidak salah. Namun, menikah sebaiknya menjadi hal yang dipertimbangkan secara matang.

“Menikah, baik itu WNI atau WNA sebaiknya banyak yang harus diperhatikan. Paling mendasar adalah kenali dulu keluarga dan orang terdekatnya seperti apa, karena perilaku seseorang itu terbentuk salah satunya dari keluarga dan lingkungan.

Yang kita rasa kenal keluarganya saja bisa meleset dari perkiraan, apalagi yang gak kenal sama sekali. Kenalnya bukan hanya sebagai pasangan, tapi sebagai anggota keluarga dan makhluk sosial,” ujar Psikolog klinis Sarah Siahaan, MA, M.Psi ketika kami hubungi via Whatsapp.

Sarah juga menegaskan bahwa selain mendengarkan kata hati, sikap calon pasangan juga harus diperhatikan, utamanya terhadap lingkungan. Hal ini bisa menjadi tolok ukur bagaimana ia memperlakukan pasangannya kelak.

“Kalau pasangan sampai bilang gak punya orang dekat atau gak dekat sama keluarga, itu harus jadi perhatian kenapa? Apakah ada masalah, misalnya dalam menjalin relasi dengan orang lain. Disini bisa jadi patokan bagaimana nantinya dia sama kita sebagai pasangannya,” pungkas Sarah.

Parents, semoga kasus korban penyiraman air keras di Cianjur bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua agar lebih memutuskan segala sesuatunya dengan matang sebelum melangkah.

 

Baca juga:

Pilu, Ini Kronologi Calon Pengantin Ditipu WO Sekaligus Ditinggal Kekasih di Hari H Pernikahan

Kabar Duka, Legenda Bulu Tangkis Verawaty Fajrin Meninggal Dunia

Viral Ibu Melahirkan di Perahu Karet TNI AL, Nama Bayinya Unik!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Erinintyani Shabrina Ramadhini

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Istri Siri Jadi Korban Penyiraman Air Keras di Cianjur, Ini 3 Faktanya
Bagikan:
  • BPOM Nyatakan Sirop Obat Aman untuk Anak, IDAI Minta Masyarakat Tak Khawatir

    BPOM Nyatakan Sirop Obat Aman untuk Anak, IDAI Minta Masyarakat Tak Khawatir

  • Jadwal Libur Puasa Anak Sekolah 2023 dan Libur Hari Raya Idulfitri

    Jadwal Libur Puasa Anak Sekolah 2023 dan Libur Hari Raya Idulfitri

  • Atlet Bulu Tangkis Berbakat Syabda Perkasa Belawa Meninggal Dunia

    Atlet Bulu Tangkis Berbakat Syabda Perkasa Belawa Meninggal Dunia

  • BPOM Nyatakan Sirop Obat Aman untuk Anak, IDAI Minta Masyarakat Tak Khawatir

    BPOM Nyatakan Sirop Obat Aman untuk Anak, IDAI Minta Masyarakat Tak Khawatir

  • Jadwal Libur Puasa Anak Sekolah 2023 dan Libur Hari Raya Idulfitri

    Jadwal Libur Puasa Anak Sekolah 2023 dan Libur Hari Raya Idulfitri

  • Atlet Bulu Tangkis Berbakat Syabda Perkasa Belawa Meninggal Dunia

    Atlet Bulu Tangkis Berbakat Syabda Perkasa Belawa Meninggal Dunia

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.