Sebuah survei yang dilakukan oleh Bayer Schering Pharma terhadap masyarakat di Singapura, menemukan bahwa lebih dari 25% wanita di bawah usia 35 tahun yang tidak siap untuk menjadi ibu masih menghindari menggunakan segala bentuk KB. Dan dari wanita yang ber-KB, 81% mengandalkan kondom wanita, 14 % menggunakan cara alami yaitu membuang sperma di luar vagina, dan 11% menggunakan pil. Sayangnya survei tersebut hanya pada wanita, tidak spesifik pada kontrasepsi untuk pria.
TheAsianparent berpendapat bahwa tanggung jawab kontrasepsi seharusnya tidak hanya berada di bahu wanita, tetapi bisa juga di pihak pria. Berikut ini, adalah daftar kontrasepsi untuk pria :
Kondom Pria
Sejauh ini kondom adalah kontrasepsi untuk pria yang paling populer dibandingkan kontrasepsi pria lainnya. Kondom mudah didapatkan karena dijual bebas di supermarket atau minimarket terdekat dengan harga terjangkau. Efektivitas kondom adalah 75-90%, tergantung pada penggunaan atau pemakaian yang tepat.
Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia yang membunuh sperma, tersedia dalam bentuk krim, jeli, foam atau aerosol. Alat kontrasepsi ini digunakan pada vagina sebelum berhubungan seksual. Efektivitasnya 70% jika digunakan tanpa kondom, dan 95% jika digunakan dengan kondom.
Coitus interuptus
Ini adalah istilah untuk kontrasepsi alami yaitu menarik penis dari vagina sebelum ejakulasi. Metode ini sering gagal karena tetesan sperma mungkin telah lolos dari penis ke dalam vagina sebelum pria berejakulasi. Ini juga mengganggu masa-masa klimaks. Efektivitasnya kurang dari 80%.
Sterilisasi pria (vasektomi)
Vasektomi adalah memotong saluran yang membawa sperma sehingga pria masih bisa ejakulasi tetapi tidak ada sperma yang keluar. Vasektomi dilakukan melalui operasi sederhana yang dapat dilakukan dengan bius lokal.
Kontrasepsi untuk pria ini bersifat permanen dan hanya cocok untuk orang yang tidak ingin punya anak lagi. Meskipun ada kemungkinan mengembalikan kesuburan seperti semula, prosedurnya rumit dan jarang berhasil. Bentuk kontrasepsi untuk pria ini paling efektif di antara yang lainnya, yaitu efektivitasnya lebih dari 99%.
Artikel lainnya mengenai kontrasepsi :
Berbagai Cara KB Untuk Ibu Menyusui
Perlukan Mengatur Jarak Kehamilan?