Pandemi COVID-19 telah membuat kita mengalami banyak tekanan, mulai dari perasaan takut terpapar virus, depresi karena kehilangan keluarga dan kolega dekat, sampai dengan kondisi ekonomi keluarga yang tidak menentu karena PPKM. Kondisi-kondisi ini menjadikan layanan konsultasi psikologi di tengah pandemi sebuah hal yang penting.
Tekanan, depresi, hingga kekhawatiran setiap saat inilah yang jika tidak dikelola dengan baik akan mempengaruhi kesehatan mental. Sementara itu, kesehatan mental adalah salah satu hal penting yang juga harus kita jaga di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum melandai ini.
Terkait menjaga kesehatan mental di masa pandemi ini, Fakultas Psikologi UGM, Keluarga Alumni Fakultas Psikologi UGM (Kapsigama), dan Paguyuban Alumni Magister Psikologi Profesi (PAMPsi) merilis program konsultasi psikologi di tengah pandemi melalui program “Tenang Lapang Covid-19 Psychological Support Center”.
Tenang Lapang Covid-19 Psychological Support Center adalah layanan dukungan dan konseling psikologis bebas biaya, dengan platform daring.
Melalui keterangan resmi PAMPsi, latar belakang diadakannya Tenang Lapang adalah untuk merespons kondisi pandemi, di mana jumlah pasien Covid-19 mengalami lonjakan di periode Juni-Juli 2021, di luar dugaan kita sebagai masyarakat umum.
“Kami merasa perlu untuk mengambil bagian dalam pengabdian sosial, untuk memberikan layanan bagi anggota Kagama, tenaga kesehatan dan masyarakat umum yang membutuhkan pertolongan pertama psikologis,” kata Prabaswara Dewi Ketua Keluarga Alumni Fakultas Psikologi UGM yang juga turut dalam Program Tenang Lapang ini.
Sosok yang dikenal sebagai Mbak DJ tersebut juga menyampaikan bahwa harapan dengan adanya program Tenang Lapang ini adalah, bagi individu yang mengakses layanan ini, dapat lebih tenang dan lapang menerima kondisi, menguraikan permasalahan, dan akhirnya, dapat lebih jernih untuk memilih jalan keluar atau mengambil keputusan untuk masalah yang tengah dihadapi.
Cara Konsultasi Psikolog Gratis di Tenang Lapang Covid-19 Psychological Support Center
Program konsultasi psikologi di tengah pandemi yang diberi nama Tenang Lapang ini didukung oleh 120 alumni, terdiri dari 90 relawan psikolog dan 30 orang relawan yang mendukung operasional kegiatan.
Untuk mendapatkan layanan, cukup kunjunugi tautan docs.google.com/forms/d/1-dyU7o77WAacECBTNJtEcX3-QiHjZJN5eRb95u_QYkU/viewform?edit_requested=true yang telah disediakan, dan klien akan masuk ke WAG support group, di mana setiap harinya klien akan mendapatkan sapaan dan konten-konten penguatan dari tim Tenang Lapang, serta dimungkinkan untuk berdiskusi dengan psikolog yang bertugas. Di grup ini pula, anggota dapat memberikan dukungan satu sama lain.
Sementara untuk konseling one on one, klien cukup klik tautan konseling yang dibagikan di dalam grup, dan membuat janji dengan psikolog sesuai dengan jadwal yang disepakati, yakni setiap hari pukul 13.00-21.00. Direncanakan, layanan ini akan dibuka sampai 31 Oktober 2021.
Sistematika konseling telah diatur sesuai dengan prosedur profesional dan kode etik yang berlaku, agar kedua belah pihak nyaman untuk mengikuti dan menjalankan konseling.
Jumlah sesi yang disediakan untuk klien maksimal 2 kali sesi, dengan durasi masing-masing 1 jam.
“Dengan durasi tersebut, diharapkan klien telah lebih tenang dan lebih efektif dalam menjalankan kehidupannya kembali. Apabila terdapat kasus yang berat, dan perlu tindakan atau terapi lebih lanjut, tim Tenang Lapang akan merujuk ke Unit Konseling Psikologi UGM,” terang Prabaswara Dewi.
Selain support group dan konseling one on one, juga akan diselenggarakan webinar terkait kesehatan mental serta menghadirkan dokter yang berkompeten dalam menangani Covid-19, sehingga baik sisi mental dan fisik dapat tercover.
“Covid-19 tidak hanya masalah masalah fisik, namun juga masalah mental. Pandemi ini terjadi di luar pemikiran kita sebelumnya, sehingga kekuatan mental menjadi modal utama agar dapat melewati krisis yang muncul selama pandemi, baik krisis yang ringan maupun yang berat,” tambahnya.
Tips Menjaga Kesehatan Mental saat Pandemi
Selain meminta bantuan dari layanan konseling seperti program konsultasi psikologi di tengah pandemi, ada juga hal-hal yang bisa kita lakukan secara mandiri. Berikut adalah cara-cara menjaga kesehatan mental di tengah pandemi yang bisa dilakukan agar kita tetap dapat berfungsi optimal dalam menjalankan kehidupan
- Menerima bahwa situasi ini sedang tidak baik-baik saja. Sedapat mungkin mengurangi penyesalan, mengapa situasi memburuk, yang mengakibatkan kebebasan berkurang. Disarankan juga untuk mengurangi menyalahkan orang atau pihak lain. Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya kita mengambil kendali untuk menyelamatkan diri sendiri dan keluarga. Jika kita bisa menyelamatkan diri sendiri dan keluarga, kita bisa menyelamatkan dan membantu orang lain.
- Membuat tujuan harian. Hal ini penting agar kegiatan kita lebih terarah, dan tidak ada waktu kosong yang membuat hilang harapan.
- Mendekatkan diri kepada Tuhan. Memohon pertolonganNya, akan membuat kita lebih tenang.
- Tetap terkoneksi dengan keluarga dan teman, untuk memicu kebahagiaan-kebahagiaan kecil.
- Tidak terpaku dengan sosial media yang tidak berfaedah, melainkan lebih baik memperdalam satu keterampilan sampai kompeten.
- Olahraga teratur walaupun tetap di dalam rumah.
- Meminta bantuan profesional apabila membutuhkan bantuan khusus.
Di masa pandemi ini, yang perlu kita ingat adalah selalu jaga jarak, pakai masker, hindari kerumunan, dan satu lagi ya Parents: jaga kewarasan dan kesehatan mental.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.