Apa yang Parents bayangkan saat mendengar frasa “konseling pernikahan”? Sebagian orang mungkin menganggap mereka yang mendatangi konselor pernikahan berarti rumah tangganya di ambang perceraian. Tak jauh berbeda dengan anggapan bahwa orang yang mendatangi psikiater berarti sedang sakit jiwa.
Lantas, benarkah melakukan konseling pernikahan hanya akan dilakukan pasangan yang akan bercerai? Faktanya, tidak selalu demikian. Pasangan yang baru menikah pun bisa saja melakukan konseling pernikahan. Yuk, ketahui lebih jauh apa saja manfaat yang akan Parents dapatkan dengan menemui konselor.
Tak Ada Pernikahan Tanpa Masalah
Ya, memang tak ada pernikahan tanpa masalah. Seperti halnya kehidupan yang tak mungkin selalu berjalan mulus tanpa hambatan.
Beberapa masalah yang menyebabkan keretakan dalam pernikahan mungkin saja kecil, namun karena didiamkan malah bisa menjadi bom waktu. Masalah tersebut dapat berkisar seputar keuangan, perselisihan, perbedaan hasrat seksual, hingga perselingkuhan.
Konseling pernikahan bisa menjadi salah satu cara yang dapat ditempuh pasangan ketika berhadapan dengan persoalan dalam pernikahan. Tujuannya untuk membantu pasangan memahami satu sama lain. Sehingga suami dan istri dapat membuat keputusan yang lebih baik yang pada akhirnya mendorong komitmen jangka panjang.
8 Manfaat Konseling Pernikahan
1. Meningkatkan Komunikasi Pasangan
Sesi konseling akan membantu memulihkan komunikasi antara pasangan. Pasalnya, saat sesi ini masing-masing pihak diperbolehkan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan sementara konselor memfasilitasi proses komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang terbuka dan jujur dan ini membantu suami maupun istri untuk lebih memahami peran mereka dalam hubungan. Ini sekaligus membantu pasangan agar semakin saling memahami dan memiliki pendekatan yang lebih positif ketika berhadapan dengan masalah.
2. Membantu Menyelesaikan Konflik dan Memperkuat Ikatan
Konflik sejatinya tidak dapat dihindari dalam setiap hubungan. Konflik kecil sekalipun apabila tidak terselesaikan dengan baik bisa mengganggu keharmonisan pernikahan.
Dengan bantuan konselor pernikahan, individu akan dibantu untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri dan pasangannya. Ini menjadi kunci penting dalam penyelesaian konflik rumah tangga.
Melalui bantuan konselor, pasangan juga belajar bagaimana mengekspresikan perasaan mereka. Proses ini pada gilirannya memperkuat ikatan suami istri.
3. Konseling dapat Membangun Self Esteem
Manfaat konseling pernikahan berikutnya adalah membangun self esteem. Konseling akan membantu pasangan dalam hubungan yang bermasalah agar lebih memahami peran dan nilai mereka dalam hubungan.
Jika seseorang tidak memiliki pemahaman dan penghargaan yang lebih baik terhadap dirinya sendiri, ia cenderung tidak memahami dan menghargai orang lain. Ia juga tidak akan tahu bagaimana mengatasi tantangan besar dalam hidup sehingga memiliki pijakan yang buruk dalam hubungannya dengan pasangan.
Artikel terkait: Datangi Konselor Pernikahan, Melaney Ricardo Ungkap Alasannya
4. Menetapkan Prioritas dalam Pernikahan
Apa yang Anda tempatkan sebagai prioritas pertama dalam hidup? Bagaimana dengan pasangan Anda?
Memiliki prioritas sangat berbeda dapat mendorong perpecahan yang menyebabkan konflik berkepanjangan. Konseling pernikahan memberi pasangan kesempatan untuk mengidentifikasi apa yang menjadi prioritas bersama.
5. Konseling Pernikahan Membantu Pasangan Menetapkan Tujuan Bersama
Menetapkan tujuan sebagai pasangan dapat menyuntikkan energi baru ke dalam hubungan dan membawa pasangan menjadi semakin dekat. Karena ketika pasangan mampu mencapai tujuan bersama, ada kegembiraan dan kesenangan yang luar biasa. Kesenangan ini adalah salah satu manfaat terbaik dari konseling pernikahan, karena membantu memotivasi pasangan untuk mewujudkan pernikahan yang berhasil.
6. Agar Pasangan Mendukung Satu Sama Lain
Bagaimana caranya mendukung pasangan? Seringkali seseorang bingung ketika dihadapkan dengan pertanyaan ini. Di satu sisi, ia merasa ada untuk pasangannya kapan pun ia dibutuhkan. Namun di sisi lain, ia juga membutuhkan seseorang yang menyokong saat sedang berjuang.
Dalam konsep pernikahan, masing-masing pasangan dapat belajar bagaimana memberikan dukungan yang bermanfaat dan penuh kasih. Juga, bagaimana meminta dukungan dari pasangan tanpa rasa takut.
Artikel terkait: Kehadiran Anak Ternyata Bisa Mengurangi Kebahagiaan Pernikahan
7. Konseling Pernikahan Bantu Pasangan Membangun Kembali Komitmen
Komitmen mungkin menjadi salah satu aspek yang paling bermasalah dalam relasi pernikahan jangka panjang. Kepentingan pribadi, kekhawatiran, dan ketakutan cenderung memengaruhi komitmen ini.
Konselor akan membantu masing-masing pasangan memahami apa arti komitmen sebenarnya bagi mereka. Juga melihat bagaimana komitmen yang tidak jelas memengaruhi kualitas hubungan. Melakukan hal ini membantu pasangan agar memiliki pendekatan yang lebih baik untuk mencapai komitmen pernikahan yang jelas.
8. Parenting yang Lebih Baik
Kehadiran anak dalam pernikahan seringkali membuat dinamika kehidupan pasangan terasa sangat berubah. Terlebih jika antara suami dan istri memiliki pandangan seputar parenting yang mungkin bertolak belakang.
Meski sebenarnya persoalan parenting biasanya dibahas dalam terapi keluarga, dalam konseling pernikahan pun Parents bisa saja mencari tahu bagaimana memadukan gaya parenting secara positif.
Cara Melakukan Konseling Pernikahan
Untuk melakukan konseling pernikahan, Parents bisa langsung mendatangi konselor terdekat. Konselor akan membantu Parents untuk memahami apa dan di mana sumber konflik rumah tangga.
Namun, tidak semua sesi konseling pernikahan akan berjalan mulus, lho. Parents mungkin saja malah berdebat saat sesi pertemuan tersebut. Hal tersebut wajar saja, konselor akan menengai berbagai kekacauan yang mungkin terjadi.
Durasi dan frekuensi yang diperlukan untuk sesi konseling pun beragam. Tergantung dari kerumitan masalah yang akan diselesaikan.
Adapun biaya konseling pernikahan berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk satu sesi pertemuan. Bagaimana Parents, tertarik untuk mencoba?
Baca juga:
Jangan Lakukan! 6 Kebiasaan Kecil ini Dapat Merusak Pernikahan
5 Kebohongan yang Bisa Hancurkan Pernikahan, Hati-Hati Parents
Usia Pernikahan Rawan Konflik, Atasi Sebelum Hancurkan Rumah Tangga