Tahukah Parents kalau kondom tahan lama juga bisa mempertahankan ereksi lebih lama? Seperti yang kita tahu, kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang bisa mencegah kehamilan. Namun selain untuk itu, manfaat kondom juga dapat membuat ereksi lebih lama, lho.
Kondom memang tidak selalu menjadi pilihan utama bagi pasangan yang sedang menunda kehamilan. Rata-rata, banyak perempuan yang memilih KB IUD, Implan atau susuk, dan hormonal sebagai alat kontrasepsi yang efektif. Tapi jangan salah, kondom ternyata punya manfaat lain yang tak sekadar mencegah kehamilan.
Manfaat Kondom Tak Hanya Sebagai Alat Kontrasepsi
Dalam acara Konferensi Pers Virtual “Pentingnya Peran Kontrasepsi Modern Untuk Mensukseskan Program Keluarga Berencana dan Meningkatkan Kesehatan Reproduksi”, dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) menjelaskan secara terperinci tentang manfaat kondom.
Beliau mengatakan kalau kondom bisa mencegah berbagai Infeksi Menular Seksual (IMS) secara efektif. Sehingga, manfaatnya bukan hanya untuk mencegah kehamilan saja.
“Misalkan kalau hormon, IUD, susuk takut pakainya, atau tidak cocok. Kondom itu manfaatnya banyak, yaitu mencegah infeksi menular seksual (IMS). Di mana kalau terserang IMS komplikasi itu banyak. Salah satunya radang panggul, sulit hamil, hamil di luar kandungan, juga menginisiasi kanker, HIV Aids, Hepatitis, dan macam-macam,” ujar dr. Hasto.
Artikel terkait: 7 Kasus Cedera Saat Berhubungan Intim Hingga Dilarikan ke Rumah Sakit, Pernah Mengalaminya?
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh IMS adalah Gonore, Sifilis, Klamidia, HPV, HIV Aids, dan lain-lain. Dan bila perempuan sampai mengalami infeksi ini, kehamilannya sangat berisiko.
“Perempuan yang mengalami IMS juga kalau hamil bisa mengalami kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, pneumonia dan infeksi pada bayinya. Jadi, manfaat kondom besar sekali untuk mencegah IMS,” sahut dr. Hasto.
Belum lagi bila ada ibu muda di bawah usia 20 tahun yang belum cocok menggunakan alat kontrasepsi lainnya. Kondom menjadi pilihan yang tepat dengan efek sampingnya yang rendah.
“Bagi orang yang berisiko menggunakan KB lainnya, kondom jadi pilihan yang tepat sebagai alat kontrasepsi. Makanya kondom paling cocok juga untuk perempuan yang sudah nikah dan usianya masih di bawah 20 tahun, saran saya pakai kondom, yang efek sampingnya ringan, asalkan penggunaannya baik insyaa Allah tidak gagal,” ucap dr. Hasto.
Kondom Tahan Lama Juga Bisa Membuat Ereksi Lebih Lama
Hal lain yang bisa digaris bawahi sebagai manfaat kondom adalah dapat mempertahankan ereksi, alias mencegah ejakulasi dini. Salah satu dari masalah yang sering dialami laki-laki adalah terlalu cepat ejakulasi, sehingga aktivitas seks menjadi tidak nyaman.
“Kalau memang belum cocok dengan alat kontrasepsi lain, kondom bisa jadi pilihan tepat sebagai kontrasepsi. Selain manfaat di atas, kondom juga bisa menambah durasi ereksi, jadi nggak cepat ejakulasi dini,” tandas dr. Hasto.
Beliau menjelaskan kalau lapisan mukosa penis yang tidak bersentuhan dengan vagina akan membuat ereksi semakin lama.
“Karena ketika kulit atau lapisan mukosa penis itu tidak bersentuhan langsung dari alat kelamin perempuan, dia bisa lebih tahan lama. Makanya lapisan itu membuat tidak segera ejakulasi. Sebenarnya itu salah satu yang membantu laki-laki yang cepat ejakulasi. Kan banyak laki-laki yang baru sebentar sudah ejakulasi sehingga kondom juga bisa membantu,” sambung dr. Hasto.
Selain itu, penggunaan kondom juga dapat membuat pasangan menjadi lebih rileks dan santai sehingga orgasme lebih cepat dirasakan. Kalau kedua pasangan sudah sama-sama merasa nyaman dalam berhubungan seksual, aktivitas ini akan menjadi lebih berkesan.
Sedikit mengulas, pemakaian kondom adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Data dari BKKBN pada April 2020 menyebutkan lebih dari 47 Juta wanita kehilangan akses terhadap pelayanan kontrasepsi selama masa pandemi yang berdampak pada meningkatnya Kehamilan Tidak Direncana (KTD) hingga mencapai 7 juta kasus karena tidak ada atau kurangnya akses dan edukasi pelayanan kontrasepsi.
Dari data di atas, kelompok konsumen yang mengalami isu KTD tersebar pada usia 25 sampai 29 tahun (20.8%) dan 30 sampai 34 tahun (24.9%) dengan status menikah (96.7%) yang tinggal di wilayah perkotaan (56.6%). Mayoritas menyebutkan bahwa mereka enggan menggunakan kontrasepsi dan menerapkan keluarga berencana karena takut akan efek samping pemakaian alat kontrasepsi, termasuk rasa tidak nyaman dalam penggunaannya. Karena itu, kondom menjadi salah satu pilihan kontrasepsi yang bisa digunakan dengan sedikit efek samping.
***
Baca juga
Wajib tahu! Ini 4 keuntungan memakai kondom saat bercinta
12 Rekomendasi Kondom Terbaik di 2024, Aman dan Nyaman untuk Bercinta
Kontrasepsi kondom tak ada efek samping, ini yang perlu parents ketahui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.