Daftar Kombinasi Vaksin Booster yang Ditetapkan Pemerintah, Cek Parents!

Dilakukan dengan melihat riwayat vaksinasi dosis 1 & 2, serta ketersediaan vaksin

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatur kombinasi vaksin booster untuk vaksinasi COVID-19. Melansir dari Detik, pemberian vaksin booster dilakukan dengan melihat riwayat vaksinasi dosis pertama dan kedua, beserta ketersediaan vaksin. Lalu, seperti apa kombinasi vaksin yang telah ditetapkan BPOM?

Artikel terkait: Catat! Ini 12 Lokasi Vaksin COVID-19 untuk Anak 6-11 Tahun dan Link Pendaftarannya

Kombinasi Vaksin Booster yang Disetujui BPOM

Melansir dari Suara, pada dasarnya, kombinasi vaksin booster ini diberikan atas pertimbangan rekomendasi ITAGI, persetujuan BPOM dan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO). Ada 8 skema pemberian kombinasi yang disetujui BPOM, yakni sebagai berikut:

  • Untuk vaksin primer (awal) Sinovac 1 dan 2, diberikan dosis penuh (satu dosis) vaksin Sinovac.
  • Untuk vaksin primer (awal) Pfizer 1 dan 2, diberikan dosis penuh (satu dosis) vaksin Pfizer.
  • Untuk vaksin primer (awal) AstraZeneca 1 dan 2, diberikan dosis penuh (satu dosis) vaksin AstraZeneca.
  • Untuk vaksin primer (awal) Moderna 1 dan 2, diberikan dosis penuh (satu dosis) vaksin Moderna.
  • Untuk vaksin primer (awal) AstraZeneca, Pfizer atau Janssen 1 dan 2, diberikan vaksin booster 1/2 dosis Moderna.
  • Untuk vaksin primer (awal) Sinovac dan Sinopharm 1 dan 2, diberikan dosis penuh (satu dosis) vaksin Zifivax.
  • Untuk vaksin primer (awal) Sinovac atau AstraZeneca 1 dan 2, diberikan vaksin booster 1/2 dosis Pfizer.
  • Untuk vaksin primer (awal) Sinovac 1 dan 2 diberikan vaksin booster 1/2 dosis AstraZeneca. Atau untuk vaksin primer (awal) Pfizer 1 dan 2, diberikan vaksin booster dosis penuh (satu dosis) AstraZeneca.

Seperti yang diketahui, kombinasi vaksin booster ini dilakukan karena keterbatasan vaksin. Sementara itu, pemberian dosis 1/2 booster yang tertulis pun memiliki efektivitas yang sama dengan yang satu dosis. Ini tetap bisa meningkatkan antibodi dan KIPI yang dirasakan juga cenderung lebih ringan. 

Artikel terkait: Heboh Pengakuan Joki Vaksin COVID-19 Disuntik 17 Kali, Efeknya Pusing dan Lemas

Pentingnya Vaksin Booster

Sumber: Freepik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seperti diketahui, vaksinasi ketiga atau booster di Indonesia sudah mulai dilakukan pada Rabu (12/1) lalu. Program ini merupakan program lanjutan vaksinasi COVID-19 pertama dan kedua yang dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai persebaran virus corona baru penyebab COVID-19. 

Mengutip dari laman Satuan Tugas Penanganan Covid-19, juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito, menjelaskan pentingnya vaksinasi booster. Menurutnya, setidaknya ada 3 alasan vaksin booster merupakan program yang penting. Pertama, adanya kecenderungan penurunan jumlah antibodi sejak 6 bulan setelah vaksinasi.

Merujuk studi meta analisis dan analisis regresi oleh Fekin dkk tahun 2021, diketahui bahwa efektivitas 4 vaksin yang sudah mendapatkan EUL dari WHO mengalami penurunan aktivitas sebesar 8 persen dalam 6 bulan terakhir pada seluruh kelompok umur. Dalam kurun waktu yang sama kepada orang dengan usia 50 tahun ke atas, terjadi penurunan efektivitas vaksin sebesar 10 persen dan 32 persen untuk mencegah kemunculan gejala.

Kedua, sebagai bentuk usaha adaptasi masyarakat hidup pada masa pandemi COVID-19 demi kesehatan jangka panjang. Ketiga, memenuhi hak setiap orang Indonesia untuk mengakses vaksin demi perlindungan diri dan komunitas. Selain itu, vaksinasi booster juga berdampak pada sektor ekonomi masyarakat Indonesia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurutnya, dengan adanya vaksin booster, mobilitas masyarakat pun semakin tinggi sehingga dapat menghindari adanya kemunculan gelombang baru. Meski demikian, pihaknya tetap meminta masyarakat untuk taat pada protol kesehatan.

“Sebagaimana PPKM leveling yang ditetapkan dengan prinsip, jika kasus semakin terkendali, maka aktivitas masyarakat dapat semakin lebih produktif,” jelas Wiku.

Artikel terkait: Kabar Gembira! BPOM Izinkan Pemberian Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun

Kriteria Penerima Vaksin Booster

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Freepik

Adapun beberapa kriteria orang yang dapat menerima vaksin booster adalah sebagai berikut.

  • usia minimal 18 tahun dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP)
  • menunjukkan bukti vaksin pertama dan kedua, dosis kedua diterima dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
  • kelompok prioritas, seperti lansia dan orang-orang yang memiliki masalah dengan sistem kekebalan tubuh
  • memiliki tiket vaksin booster di aplikasi Peduli Lindungi

Demikian penjelasan mengenai kombinasi vaksin booster yang menjadi program lanjutan pemerintah. Terus pantau aplikasi Peduli Lindungi Parents untuk memperbarui informasi tiket vaksinasi booster.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

Beredar Hoaks Vaksin Pfizer Berbahaya untuk Ibu Menyusui, Cek Faktanya!

Penyintas COVID-19, Ini Aturan Terbaru Vaksinasi yang Perlu Diketahui

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan