Kondisi kesehatan ibu harus selalu diperhatikan selama kehamilan. Asupan gizi yang cukup juga diperlukan untuk memberikan nutrisi kepada janin. Selain itu, kolesterol tinggi saat hamil juga perlu diperhatikan.
Ibu hamil memang kerap mengalami kenaikan kolesterol yang cukup signifikan. Peningkatan tersebut terjadi karena proses hormonal dalam tubuh selama masa kehamilan. Kolesterol diperlukan untuk tumbuh kembang janin.
Meski demikian, peningkatan kolesterol perlu diwaspadai. Apalagi bila telah memiliki riwayat kolesterol tinggi sebelum kehamilan. Berikut penjelasan terkait kolesterol pada ibu hamil yang perlu Parents pahami.
Artikel Terkait: Resep Menurunkan Kolesterol dengan Mudah
Kolesterol Tinggi Saat Hamil, Berbahayakah?
Kolesterol yang meningkat pada trimester kedua dan ketiga kehamilan merupakan hal yang normal. Kadar tersebut meningkat secara alami selama trimester kedua, mencapai puncaknya selama trimester ketiga, dan biasanya kembali normal sekitar empat minggu setelah melahirkan.
Kadar kolesterol pada orang dewasa yang tidak hamil adalah 120-190 mg/dL. Namun pada orang hamil, kadar kolesterol dapat meningkat 20 hingga 50 persennya.
Kadar kolesterol yang tinggi selama kehamilan diperlukan untuk pembentukan hormon steroid, seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon tersebut penting bagi janin selama kehamilan sampai melahirkan. Janin yang sedang tumbuh menggunakan kolesterol untuk perkembangan anggota tubuh dan otak yang sehat.
“Ada kaitan penting yang terjadi untuk mendukung perkembangan kehamilan,” kata Dr. Julie Scott, seorang Ob-Gyn dan direktur medis persalinan dan kelahiran di University of Colorado Hospital, mengutip dari laman Parents.
“Ibu, plasenta, dan janin memiliki enzim khusus untuk mengubah dan mengubah kolesterol menjadi hormon fungsional,” jelas Scott.
Jadi, kenaikan kadar kolesterol selama masa kehamilan merupakan hal yang wajar. Meski begitu, kadarnya juga harus tetap dijaga agar tidak melebihi batas yang dapat ditoleransi.
Artikel Terkait: Khawatir Alami Kolesterol Tinggi? Kenali 4 Tanda dan Cara Mengatasinya
Bahaya Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil
Kenaikan kadar kolesterol memang normal terjadi, tetapi juga patut untuk diwaspadai. Kehamilan merupakan masa yang penting sehingga perlu mempertimbangkan potensi yang dapat membahayakan janin.
Kolesterol tinggi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi. Tekanan darah yang tinggi berpotensi menyebabkan keguguran dan gangguan aliran darah ke plasenta. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa kolesterol tinggi memiliki dampak buruk pada keturunan ibu, baik di dalam kandungan maupun di kemudian hari.
Anak-anak yang ibunya memiliki kolesterol tinggi sebelum hamil memiliki kemungkinan lima kali lebih tinggi memiliki kolesterol tinggi dibandingkan orang dewasa.
Pada dasarnya kadar kolesterol tinggi pada ibu hamil juga memiliki risiko yang sama seperti pada orang yang tidak hamil. Salah satunya penyakit kardiovaskuler, seperti jantung dan stroke.
Artikel Terkait: Waspada, Bumil tidak boleh sembarangan minum obat penurun kolesterol!
Mengatasi Kolesterol Tinggi Selama Kehamilan
Penting bagi ibu hamil untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darahnya, terutama bagi perempuan yang memang menderita kolesterol tinggi.
Oleh sebab itu, ia disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan. Pasalnya, beberapa obat kolesterol tidak aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Obat penurun kadar kolesterol dapat menyebabkan kelainan pada perkembangan fisiologis bayi.
Cara terbaik untuk menjaga kadar kolesterol selama kehamilan adalah dengan mengatur pola makan. Berikut cara mengontrol kadar kolesterol selama kehamilan:
- Meningkatkan aktivitas fisik
- Makan lebih banyak serat
- Konsumsi sumber lemak sehat seperti yang berasal dari kacang-kacangan dan alpukat
- Membatasi makanan yang digoreng dan yang tinggi lemak jenuh dan gula
- Tambahkan makanan atau suplemen yang kaya omega-3
Mengatur pola makan yang seimbang diperlukan untuk menjaga kadar kolesterol pada ibu hamil. Ibu yang memiliki riwayat kolesterol tinggi akan lebih baik juga berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk menentukan pola diet yang tepat.
Itulah penjelasan terkait kadar kolesterol pada saat hamil. Meskipun wajar, ibu hamil tetap harus mengontrolnya. Jangan sampai kadar kolesterol tinggi justru berdampak pada janin. Tetap waspada, ya, Bunda!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca Juga:
14 Cara Turunkan Kolesterol Jahat, Parents Perlu Mencobanya!
Cara Cek Kolesterol Sendiri di Rumah Agar Hasilnya Akurat, Cek!