Kasus pelecehan seksual yang menyeret nama YouTuber asal Bali Turah Parthayana kian memanas. Setelah akun @sandi_sa119 mengungkapkannya di Twitter, kini giliran Turah yang bersuara. Video klarifikasi Turah Parthayana pun muncul di kanal YouTubenya.
Sebelumnya, Turah Parthayana dituding telah melakukan pelecehan seksual terhadap temannya, JA, sesama mahasiswa Indonesia yang kuliah di Kota Tomsk, Rusia. Peristiwa itu terjadi pada Bulan November 2019 dan dianggap sudah selesai.
Akan tetapi, kasus itu kembali muncul ke permukaan dan menjadi trending topic di media sosial pada awal Agustus 2020. Tentu saja hal ini merusak nama baik Turah sebagai seorang YouTuber terkenal. Tidak terima, Turah Parthayana membuat klarifikasi atas kasus tersebut.
Isi dari Video Klarifikasi Turah Parthayana
1. Siapa yang Duluan Mengajak Nonton Film di Kamar Asrama?
Foto: Instagram/Turah Parthayana
Turah mengakui bahwa dia, JA, dan dua orang lainnya memang berteman dekat. Mereka sering jalan-jalan bersama dan menonton film horror di kamar asrama.
Menurut pengakuan JA dalam sebuah rekaman suara, Turah lah yang lebih dulu mengajaknya menonton film pada saat kejadian (23/11/2019). Sementara Turah mengatakan JA yang mengajaknya melalui direct message (DM).
Turah pun memperlihatkan chat DM dari JA kepada dirinya. Dia menyertakan screenshot chat DM dengan JA dan membacakan isi pesan tersebut.
“Mau nonton film nggak?” ucap Turah membacakan DM dari JA.
“Emang di mana? Kamar gue kosong. Tanyain Danny, tuh, film kemarin,” pesan JA yang dibacakan Turah.
“Jadi, ya, kita memang saling ngajak, bukan akunya yang benar-benar ngebet banget, nggak ada kayak gitu,” ungkapnya.
2. Turah Tidak Membantah, tapi Menunjukkan Reaksi JA setelah Kejadian
Foto: Instagram/Turah Parthayana
Pada saat menonton film bersama di kamar asrama inilah kejadian pelecehan seksual itu terjadi. Masih dalam rekaman suara wawancara dengan Sandi, JA mengaku Turah memainkan tangannya dan menyuruhnya memegang alat kelamin Turah.
Sementara dalam video klarifikasi, Turah tidak membenarkan maupun menyangkal hal itu, tapi ia tidak terima jika disebut melakukan pelecehan. Dia hanya bisa memberikan bukti-bukti yang ia miliki agar masyarakat lebih paham kejadian sebenarnya.
“Intinya aku tidak bisa membantah semua kronologi yang disampaikan dari pihak JA,” kata Turah.
Turah juga menunjukkan reaksi JA setelah menonton film horror pertama. JA sempat mengunggah video bersama Turah di Instagram storynya.
“Nonton film pertama terus break, film kedua, akhirnya dia bilang, ‘Minggu depan nonton film lagi yuk, seru anjir‘. Dari break juga bikin story (Instagram), dan happy-happy saja selama nonton film horor. Tidak merasa takut atau bagaimana,” ujar Turah.
“Situasi setelah menonton film horror. Maksa mereka (Turah dan Danny) untuk menemaniku merokok,” tulis JA dalam Instagram Story.
3. Tidak Terima dan Sedih Disebut sebagai Predator Seks
Foto: Instagram/Turah Parthayana
Hal yang membuat Turah sangat sedih dari kasus ini adalah sebutan sebagai predator seks dan dituduh melakukan pelecehan tidak hanya pada satu orang, sementara tidak ada bukti yang mengarah ke sana.
Dia juga kesal karena teman-teman Rusia yang menjadi talentnya juga disebut-sebut. Untuk membuktikan bahwa hal itu tidak benar, dia pun menanyakan langsung kepada dua orang temannya yang berkewarganegaraan Rusia, Olya dan Idris melalui video call.
Dalam video tersebut, kedua teman Turah mengaku selama ini mereka senang bergaul dengannya dan baik-baik saja. Kegiatan yang mereka lakukan sebatas bermain, makan, ngobrol dan membuat konten YouTube. Tidak ada perbuatan yang mengarah pada pelecehan seksual.
4. Klarifikasi Turah Parthayana: Keberatan dengan Isi Surat Pernyataan dari Permira
Foto: Instagram/Turah Parthayana
Sebagai konsekuensi dari kasus itu, Turah mendapat hukuman sosial. Dia dikeluarkan dari kepanitiaan Indonesian Day dan mengundurkan diri dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Rusia. Namun, ia kecewa saat mengetahui isi surat tersebut.
“Aku sudah mengikuti kemauan si JA. Dan keesokan harinya, keluarlah surat itu bahwa aku melakukan pelecehan seksual gitu. Sebenarnya aku sudah terima suratnya, tapi yang jadi masalah adalah isinya, pelecehan seksual. Itu yang bikin aku down, sedih, terus aku waktu itu kuliah aku diem di perpus, aku nggak mau balik dulu,” jelas Turah.
Dia merasa keberatan dengan isi surat yang menuliskan dirinya melakukan tindakan pelecehan seksual tanpa ada tanda tangannya.
“Dalam hal ini saya keberatan. Mengapa aku nggak diberi tahu dengan isi surat tersebut sampai sudah dipublikasikan. Tanpa sepengetahuan saya dan tanpa tanda tangan saya sendiri,” ujarnya.
Deiketahui, baik pihak Turah maupun JA tidak ada yang bertanda tangan dalam surat pernyataan yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Mahasiswa Rusia (Permira). Surat itu hanya ditandatangani oleh ketua Permira, Gokma Sahat Tua Sinaga.
5. Pesan Turah Parthayana untuk JA dan Sandi
Foto: Instagram/Turah Parthayana
Pada kolom deskripsi di videonya, Turah menuliskan pesan untuk JA yang diduga sebagai korban untuk berdiskusi kembali soal kasus yang dianggapnya sudah selesai.
“Untuk mba JA, aku rasa masalah November 2019 sudah selesai disaksikan PERMIRA (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia) kota TOMSK. Apabila masih ada yang mengganjal, bisa kita diskusikan kembali tanpa harus melewati media sosial,” Turah menuliskan.
Dia menduga JA mendapat hasutan dari orang lain, yakni Sandi.
“Sebagai sahabat, aku meyakini mba JA terpancing emosi karena dapat hasutan omongan orang lain lagi dan terlibat di Twitter bersama orang yg dia baru kenal,” sambungnya.
Turah juga berpesan kepada Sandi yang dianggapnya sebagai provokator untuk meminta maaf dan mengancam akan menempuh jalur hukum.
“Buat kang Sandi, Mahasiswa S2 di kota Archangel, Russia, apabila tidak ada itikad baik untuk mencabut pernyataannya dan meminta maaf secara publik, saya pribadi akan menempuh jalur hukum terkait hal yang dilakukan kang sandi,” tulis Turah.
Berdasarkan pengakuan korban dan klarifikasi Turah Parthayana sendiri, kasus dugaan pelecehan seksual ini masih belum menemukan titik terang siapa yang benar dan siapa yang salah. Sayangnya, warganet terlanjur terpecah menjadi dua kubu. Ada yang mendukung JA sebagai korban dan ada pula yang membela Turah dan meyakini dia tidak bersalah.
Baca Juga:
Beredar Video YouTube Mesum dengan Tokoh Kartun Favorit Anak, Parents Wajib Waspada!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.