Ayah menjadi sosok yang penting dalam pengasuhan serta tumbuh kembang anak. Ketidakhadiran ayah dalam proses pengasuhan bisa berdampak pada psikologis anak di masa pertumbuhan hingga tak jarang sampai ia dewasa. Seperti halnya kisah Rachel Vennya yang belum lama ini terungkap mengenai kehidupan masa kecilnya.
Melalui kanal YouTube Curhat Bang milik Denny Sumargo, Rachel blak-blakan bercerita mengenai sosok sang ayah di keluarga. Sebagai seseorang yang merasakan pengalaman ada di keluarga broken home, ibu dua anak ini menuturkan isi hatinya.
Kisah Rachel Vennya Mengenai Ketidakhadiran Ayah di Masa Kecil
Dalam bincang-bincangnya, Denny menanyakan hal-hal mengenai pengalaman masa lalu serta dampak dari menjadi anak broken home pada ibu dari Xabiru dan Chava tersebut. Rachel pun mengungkapkan pendapatnya mengenai konsep dari broken home itu sendiri.
“Sebenarnya aku nggak suka kata-kata dari broken home sih ya. Soalnya aku ngerasa orang ngelihat broken home itu dari perceraian, tapi sebenernya banyak banget keluarga yang nggak cerai cuman broken juga. Cuman nggak keliatan aja dari luar gitu kan,” ujar Rachel Venya.
Artikel Terkait: Masih Cinta Suami Rachel Vennya Putuskan Cerai, Ini Kilas Balik Hubungan Keduanya
Sering Mempertanyakan Sosok Sang Ayah
Ya, sejak usianya masih belia kedua orangtua Rachel memang sudah bercerai. Tinggal dan lebih banyak berinteraksi dengan sang ibunda, ia mengaku seringkali mempertanyakan sosok ayah di kehidupannya. Terlebih menurutnya, sewaktu kecil pengalamannya tersebut tak banyak dirasakan oleh anak lain seusianya.
“Pas masih kecil tuh pas zaman dulu kan jarang ya orang cerai. Maksudnya, di pertemanan aku, di sekolah tuh yang cerai tuh cuman aku gitu, Jadi aku ngerasa ‘kok gue nggak punya figur ayah?’ gitu kan.
Di situ aku mulai mencari tahu gitu, kenapa nih? Kenapa gue nih nggak ada bokap, terus mempertanyakan sama mama aku dan emang saat itu mungkin zaman dulu itu dimana kalo misalnya orangtua bercerai itu, perceraiannya nggak baik dan nggak ada jalan damai,” ungkapnya.
Artikel Terkait: Mengaku Alami Gangguan Mental, Rachel Vennya dan Niko, “Kami Saling Menguatkan”
Dampak Psikologis yang Dialami
Kejadian yang dialami Rachel kecil tersebut membawa dampak yang cukup signifikan pada psikologisnya. Betapa tidak, ia pernah diliputi rasa kesal pada orangtuanya. Di sisi lain, ia pun sulit memiliki kepercayaan pada orang lain.
“Setiap aku ketemu keluarga mama dan papa, itu pasti menjelekkan satu sama lain. Itu yang bikin aku kayak ‘oh, kayaknya nggak ada yang bisa bikin aku percaya sama orang lain nih’,” ujar Rachel Vennya lagi.
Menguatkan Diri
Meski demikian, hal yang terjadi pada dirinya tersebut membawa satu dorongan positif. Mantan istri Niko Al Hakim itu berusaha untuk menjadi sosok dan pribadi yang lebih kuat dari sebelumnya.
Tiap kali ia merasakan kesulitan atau dihadapkan pada masalah, ia selalu menguatkan dirinya. Sebab, kejadian dulu yang dialami pun juga cukup membekas di hati tetapi ia mampu melewatinya.
“Jadi kalau misalnya ada sesuatu hal yang orang lain merasa menyakitkan banget, aku rasa kayak ah dulu pernah lebih berat dari ini jadi ya santai aja,” ungkap Rachel lagi.
Memilih untuk Move On dan Melanjutkan Hidup
Sejak kecil, ia kerap bertanya akan kehadiran dan sosok ayahnya itu. Hingga jelang dewasa, Rachel memilih untuk tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.
“Ada satu waktu aku merasa ‘udahlah ngapain nungguin dia.’ Hidup aku terus jalan, ngapain aku stuck dimana aku meminta supaya dia datang ke kehidupan aku. Karena menurut aku, itu gak akan terjadi gitu loh,” ujarnya.
Artikel Terkait: Marshanda Cerita Pengalaman Alami Daddy Issue dan Dampaknya, Ini Pesannya
Co-Parenting Bisa Menjadi Salah Satu Solusi dari Orangtua yang Bercerai
Kehadiran ayah maupun ibu menjadi hal yang krusial dalam masa pengasuhan. Sosok ayah sendiri memberikan pengaruh besar pada kepercayaan diri, harga diri, serta aspek sosial anak lainnya di masa kecil hingga ia tumbuh dewasa.
Meski perceraian terkadang tak dapat dielakkan, salah satu solusi terbaik yang bisa dilakukan demi tumbuh kembang anak ialah menjalani co-parenting. Pengasuhan bersama-sama ini dinilai cukup baik selama komunikasi kedua belah pihak tetap terjaga.
Anak menjadi tidak kehilangan figur ayah maupun ibu meski keduanya tidak bisa lagi bersama-sama sebagai suami dan istri. Hubungan mantan suami dan istri pun bisa terjalin dengan baik dan meminimalisasi konflik yang bisa berdampak pada psikologis anak.
Kisah Rachel Vennya bisa menjadi pembelajaran bagi kita sebagai orangtua. Semoga bermanfaat.
****
Baca Juga:
Ayahnya Meninggal Dunia, Rachel Vennya, “Perasaanku Campur Aduk dan Masih Memproses”
6 Pembelajaran Parenting Rachel Vennya pada Anak-anak yang Inspiratif
Sering dipuji karena sikap manis Xabiru, begini cara Rachel Vennya mendidik putranya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.