Kisah Seorang Dokter Melewati Masa Menyusui yang Berat; "Aku Nyaris Menyerah.."

Ajeet, ibu dari satu orang anak membagikan pengalamannya yang nyaris berhenti menyusui karena selalu merasa kesakitan saat anaknya menyusu.

Bagi para ibu yang baru melahirkan anak pertama, proses menyusui tidak selalu mudah. Hal ini pula yang terjadi pada Ajeet Maan, seorang dokter dan ibu satu anak. Dia mengalami proses menyusui yang menyakitkan, hingga nyaris berhenti menyusui.

Ajeet membagikan kisahnya dalam sebuah grup ibu menyusui di Facebook. Dia tidak pernah menyangka sebelumnya, bahwa proses menyusui bisa sangat menyulitkan.

Dia menulis:

Aku ingin membagikan pengalaman menyusui. Saya tidak tahu bahwa hal ini ternyata bisa sangat sulit. Awalnya, semua ini seperti kisah mengerikan yang tidak pernah berhenti. Sebagai seorang dokter, aku sangat optimis. Sebelum bayiku lahir, aku pikir ‘Seberapa sih sulitnya menyusui?’ cukup tempelkan saja mulutnya di putingku, dan semua selesai! Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi. 6 minggu pertama adalah mimpi buruk. Payudara kiriku terasa sangat sakit, hingga aku tak bisa mengungkapnya dengan kata-kata. Setiap kali anakku butuh menyusu, hatiku seakan berhenti berdetak. Aku benci mandi dengan shower, kucuran air yang perlahan jatuh ke payudaraku, menghasilkan rasa sakit yang tak terperi.  Aku didagnosa infeksi puting, kemudian mastitis. Putraku dirujuk ke klinik untuk mengobati tongue tied, dan ternyata dia tidak mengalami itu. Kemudian aku dirujuk ke klinik menyusui NHS.

Artikel terkait: Pengalaman Menyusui yang Menyakitkan Karena Mastitis

Nyaris berhenti menyusui karena kesakitan

 Akhirnya, setelah berbicara dengan spesialis laktasi, kami merasakan gejala yang disebut refilling pain. Yakni, hipersensitifitas terhadap hormon prolaktin, ketika hormon tersebut memproduksi ASI. Serta rasa sakit pada saluran ASI setelah menyusui.  Aku juga diberitahu bahwa aku memerah ASI terlalu lama, aku benar-benar tidak tahu apa maksudnya.  Aku tidak pernah menyiapkan diri tentang kesulitan menyusui yang bisa terjadi. Aku mengikuti dua kelas hamil, dan keduanya mendiskusikan tentang manfaat menyusui, tidak berbicara tentang realitas yang bisa ditemui dari proses menyusui. Keadaan mulai membaik, dan aku tidak akan bisa melakukannya tanpa bantuan dari pasanganku. Dia bertahan menghadapi semua amarah dan tangisanku akibat rasa sakit yang kualami.  Aku menetapkan target 6 minggu, jika dalam jangka waktu tersebut keadaan tidak membaik. Aku akan menyerah. Apa untungnya berada dalam kesakitan sepanjang waktu? Aku lebih memilih untuk merasa bahagia dan menikmati waktu bersama bayiku. Aku berjuang, dan keadaan mulai membaik. Aku bersyukur bahwa aku tetap gigih. Bahkan jika aku memutuskan menyerah, aku bahagia karena aku telah berusaha. Jika saja aku tahu, aku pasti bisa menghadapinya lebih baik jika telah bersiap menjalani hal seperti ini sebelumnya. Pengalaman menyusui bisa jadi mudah bagi beberapa orang, namun sangat berat bagi yang lain.  Pada minggu kesebelas, keadaan sudah kembali normal. Aku bisa menyusui dimana saja aku berada. Bahkan di restoran favoritku saat aku sedang makan malam.

Ajeet menyusui sambil menikmati makan malam di restoran

Refilling pain yang dialami Ajeet adalah kondisi dimana ibu merasa kesakitan setelah menyusui bayi. Hal ini terjadi karena hipersensitifitas tubuh ibu terhadap hormon prolaktin, yang berfungsi memproduksi ASI. Ajeet berhasil melewati proses menyakitkan ini, walau sempat nyaris berhenti menyusui karena tak tahan dengan sakit yang dia alami.

Melalui wawancara yang dilakukan theAsianparent padanya, Ajeet berbagi tips dan saran bagi para ibu yang mengalami situasi serupa dengan dirinya.

Bagaimana Anda menghadapi sakit saat menyusui?

Aku harus minum obat penghilang rasa sakit (ibuprofen dan paracetamol). Dua obat itu aman dikonsumsi saat menyusui, paling tidak 3-4 minggu. Pasanganku benar-benar memberi dukungan, dan sangat sabar menghadapiku ketika aku menjadi rewel karena rasa sakit yang kualami.

Artikel Terkait: Penelitian; Dukungan pada Ibu Menyusui Bantu ASI Ekslusif Menjadi Lebih Efektif

Ibuku juga membantuku menghadapi situasi ini, dia mengatakan bahwa menyusui memang bisa menjadi sangat sulit, tapi seiring berjalannya waktu semua akan membaik. 

dukungan dari sang suami membuat ajeet bisa bertahan menghadapi sakit saat menyusui

Apa yang membuatmu tetap menyusui walau merasakan sakit?

Aku sering berniat untuk menyerah, berulangkali. Aku terus berpikir ‘mengapa aku melakukan ini? Kemudian aku teringat mengenai manfaat menyusui bagi bayiku. Jadi, aku tetap bertahan.

Aku punya target 8 minggu, jika aku tidak bisa menahan sakitnya selama delapan minggu, maka aku akan berhenti menyusui.

Kapan sebaiknya seorang ibu menemui konsultan laktasi?

Secepatnya, begitu dia mengalami masalah saat menyusui, dia harus menemui konultan laktasi. Dengan bantuan dari pihak luar yang tepat, dia akan menemui kemudahan dan bisa melanjutkan pemberian ASI.

Saran untuk ibu lainnya?

Bagi mereka yang mengalami masalah saat menyusui, kalian tidak sendiri. Menyusui bisa sangat sulit, dan tidak ada seorangpun yang memberitahumu tentang hal itu. 

Tetapi, jika proses menyusui membuatmu stres, mengenalkan susu formula bukanlah ide yang buruk. Kau tidak perlu merasa gagal sebagai ibu jika memberi susu formula pada anakmu. Dan kau juga tidak gagal menjadi ibu hanya karena memutuskan untuk tidak memberi ASI.

Yang terpenting, nikmati waktu bersama bayi kecilmu.

Bagi para Bunda yang mengalami masalah saat menyusui, jangan ragu untuk menemui konsultan laktasi. Dan jangan pernah merasa gagal sebagai ibu hanya karena tidak memberi ASI. Kasih sayang Anda juga dibutuhkan oleh bayi di bulan-bulan pertama kehidupannya di luar rahim ibu.

 

Disadur dari tulisan Anay Bhalero di theAsianparent Singapura

Baca juga:

Alasan Ibu ini Kembali Menyusui Anaknya Setelah Disapih Akan Membuat Anda Menangis

Penulis

Fitriyani