Belakangan, video interaksi seorang guru dan murid-muridnya viral di media sosial. Kisah Pak Ribut saat mengajar banyak diperbincangkan bahkan menjadi trending topik di Twitter. Salah satu videonya dianggap menyinggung seksualitas yang belum pantas diajarkan pada anak-anak.
Awal Mula Kisah Pak Ribut yang Viral
Pak Ribut seorang guru honorer asal Lumajang Jawa Timur menuai sorotan publik. Videonya saat mengajar murid sekolah dasar viral di media sosial. Dalam video terlihat ia tengah duduk dikelilingi para murid sekolah dasar. Ia berbincang dengan salah satu muridnya yang bernama April tentang kaum Sodom.
“Kaum sodom itu kaum apa?” tanya Pak Ribut.
“Itu pak laki-laki sama laki-laki” sahut April.
“April betul, kaum sodom itu laki-laki suka sama laki, kalau perempuan suka sama perempuan namanya apa? Lesbi,” ujar Pak Ribut menjelaskan.
“Kaum sodom itu nanti akan dilaknat sama Allah, ngerti apa ndak?” katanya di akhir penjelasannya.
Perbincangannya dengan para murid langsung menuai pro dan kontra. Ia dianggap mengajarkan tema seksual yang tidak pantas.
Video tersebut juga disentil oleh akun Dinas Pendidikan karena dinilai tidak etis. Di sisi lain banyak yang membelanya. Sebab, pendidikan seks memang perlu diajarkan kepada anak sejak dini.
Artikel Terkait: Mukjizat dan Kisah Nabi Luth, Diselamatkan oleh Allah dari Bencana Dahsyat
Jadi Kontroversi, Pak Ribut Berikan Klarifikasi
Usai videonya viral, Pak Ribut pun menjelaskan situasi saat itu. Melansir Detik, Pak Ribut rupanya menggantikan guru agama bernama Bu Ita yang sedang cuti. Ia memang terbiasa membuat video dan ingin merekam kegiatannya. Hingga salah seorang murid bertanya tentang kaum sodom.
“Tiba-tiba sebelum saya mengambil video itu anak-anak tanya, ‘Pak Ribut kaum Sodom itu apa?’ Otomatis sebagai guru saya menjelaskan,” ungkapnya.
Dirinya menyebut, saat itu sedang ujian mata pelajaran agama. Ia menjelaskan dengan detail materi pelajaran yang memang sedang membahas tentang kaum sodom.
“Jadi itu (materi pelajaran tentang kaum Sodom) memang ada di kurikulum kelas II. Itu soal PTS Agama Islam,” kata Pak Ribut.
“Saya tidak bermaksud menjelaskan persoalan seks kepada peserta didik, tapi memberikan penjelasan tentang soal ujian PTS yang ditanyakan siswa,” tandasnya.
Artikel Terkait: 4 Jenis penyimpangan seksual menurut RUU Ketahanan Keluarga, apa saja?
Fakta Tentang Kisah Pak Ribut
Sosok Pak Ribut yang viral segera mendapat perhatian dari Bupati Lumajang, Thariqul Haq. Ia me-repost video percakapan guru dan murid yang viral itu. Ia juga berkesempatan berbincang langsung dengan Pak Ribut dan dua anak muridnya. Dari sinilah terungkap beberapa fakta tentang sosok guru honorer asal Lumajang itu.
1. Mengabdi 19 Tahun Jadi Guru Honorer
Nama lengkapnya adalah Ribut Santoso. Saat ini ia mengajar di SDN 1 Pagowan, Lumajang, Jawa Timur. Ia telah mengabdi menjadi guru honorer selama sembilan belas tahun.
2. Ingin Diangkat Menjadi PPPK
Thariqul Haq, Bupati Lumajang menyebut bahwa Pak Ribut saat ini tengah berjuang untuk menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sebab, saat ini ia telah lama mengabdi menjadi seorang guru honorer.
Artikel Terkait: Kisah guru honorer di Banten yang tinggal di WC sekolah karena rumahnya rubuh
3. Mengajar di Beberapa Sekolah
Pria yang bergelar Sarjana Pendidikan dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya itu rupanya mengajar di beberapa sekolah sekaligus. Menurut akun TikTok @r_dancermanagement selain mengajar di SD, Pak Ribut juga mengajar di TK, RA, Madrasah dan SMK.
4. Memiliki Usaha Sewa Kostum Tari
Dari video TikTok-nya diketahui Pak Ribut juga memiliki usaha penyewaan kostum tari. Pak Ribut pernah menunjukkan koleksi kostum-kostum tari miliknya di dalam sebuah lemari kaca.
Itulah awal mula viralnya Pak Ribut dan sejumlah fakta tentangnya. Di balik pro dan kontra dirinya, ia adalah sosok guru yang penuh dedikasi meski hanya berstatus guru honorer.
Viral karena dihujat, kini dirinya menuai banyak apresiasi! Bagaimana menurut Parents?
Baca juga:
Viral! Seorang guru tak sengaja putar video porno di kelas selama 30 detik
Viral video guru memukul siswa di kelas, ini dampak kekerasan pada anak!