Mengalami Stillbirth dan Positif COVID-19 Setelah Melahirkan, Seorang Ibu: "Enggak Pernah Terbayangkan Sebelumnya"
Setelah mengalami stillbirth saat usia kandungan 28 minggu, Bunda Debby harus berjuang melawan COVID-19 setelah melahirkan bayinya yang telah meninggal.
Setiap ibu memiliki tantangan dan ujiannya tersendiri dalam proses memiliki buah hati. Begitu juga dengan kisah seorang ibu yang mengalami stillbirth (bayi lahir mati) saat hamil anak pertama. Tak hanya kehilangan buah hatinya akibat stillbirth, ia pun harus terpapar COVID-19 setelah melahirkan.
Ia adalah Debby Alfiani, seorang ibu muda yang baru saja mengalaminya. Tak pernah terbayangkan sebelumnya jika ia harus kehilang sang putra. Bayi yang diberi nama Kenzie tersebut harus berpulang saat usia kandungan masih 28 minggu. Pun sebelum Debby dan sang suami, Raka, bisa melihat si kecil tumbuh.
Debby menuliskan pesan haru untuk sang buah hati tercinta. Begini cerita selengkapnya kepada theAsianparent Indonesia.
Kisah Ibu Mengalami Stillbirth dan Berjuang Melawan COVID-19 Setelah Melahirkan
Pesan Debby untuk Putranya
“Jum’at, 9 Juli 2021 …. Telah lahir dan berpulang kembali kepada-Nya putra pertama kami yang bernama Muhammad Alkenzie Nugraha di usianya yang masih sangat belia 28 minggu. Kaka Kenzie anak baik, anak soleh tenang disurga-Nya, ya sayang. Nanti kakak Kenzie yang jemput mama papa saat di surga nanti. Makasih, ya, kak sudah mengajari banyak hal selama kaka ada di perut mama, biarpun Kenzie belum sempat mama peluk cium, insyaAllah nanti kita ketemu, ya, kak. Love you so much my sweetheart.”
Artikel Terkait: Kasus Stillbirth Melonjak Saat Pandemi, Penelitian Ini Ungkap Faktanya
Rasa Kecewa, Sedih, dan Kaget Bercampur Menjadi Satu
Pertama lihat USG dan dengar dokter bilang detak jantung dede sudah enggak ada, aku kaget. Karena satu bulan sebelumnya si kecil tampak sehat, tak ada masalah apa pun dengan kandungan.
Bingung iya, sedih pasti. Bingung bilang ke orang-orang terdekat seperti orang tua.
Kecewa sudah pasti, karena aku dan suami berusaha menjaga sebaik-baiknya selama kehamilan.
Saat Setelah Kejadian, Aku pun Dinyatakan Positif COVID-19
H+2 setelah tindakan operasi, hasil PCR-ku baru keluar dan ternyata positif COVID-19. Sebelum tindakan sebenarnya ada 2 test, swab antigen dan PCR. Antigen aku negatif, tapi ternyata PCR nya positif.
Artikel Terkait: 7 Mitos dan Fakta Tentang Stillbirth yang Perlu Parents Ketahui
Kisah Ibu Mengalami Stillbirth: Cedera Tali Pusat Jadi Salah Satu Kemungkinannya
Aku pun baru bertemu dokter setelah beberapa hari isolasi mandiri. Dokter bilang kemungkinannya bisa jadi karena cedera tali pusar.
Bisa jadi juga kemungkinan ada virus COVID-19 yang ukurannya kecil banget masuk ke bayi. Biarpun cedera tali pusar kemungkinannya sedikit, tapi kalo dilihat dari setelah operasi caesar sepertinya itu penyebabnya.
Kebanyakan ibu hamil tidak ada yang tahu cedera tali pusar yang mungkin sedang dialami. Aku sendiri merasakan tandanya seperti tiba-tiba tidak ada gerakan pada janinku saat itu.
Suamiku Siap Siaga Menemani, Aku Berusaha untuk Pulih
Walau kami bisa melewatinya, menurutku suamiku kuat di depanku saja. Sebelum ke rumah sakit, kita berdua sudah punya firasat ada kabar kurang baik nanti.
Kami pun sepakat untuk menerima risiko paling buruk. Walaupun aku menangis, ditambah lagi nahan rasa sakit kram, perut kram. Alhamdulillah pulih dengan cepat atas izin Allah dan suamiku selalu ada di sampingku.
Sudah bisa melewati sesuatu yang enggak pernah terbayangkan sebelumnya. Melewati operasi caesar walaupun Kenzie harus berpulang, terpapar COVID-19, dan isoman pasca melahirkan.
Artikel Terkait: Jangan salah! Keguguran dan stillbirth tidak sama, ini perbedaan dan cara mencegahnya
Itulah kisah ibu stillbirth yang dialami Debby, dan ia pun terinfeksi COVID-19 pasca melahirkan. Kita doakan selalu, ya, yang terbaik untuk Debby dan keluarganya.
****
Baca Juga:
8 Tips Merawat Kesehatan Mental Pasca Menghadapi Keguguran dan Stillbirth
Persalinan saat pandemi COVID-19, ini yang perlu Bunda persiapkan