Kisah Arthur Labinjo-Hughes, Bocah 6 Tahun Dibunuh Secara Keji oleh Ibu Tiri

Seharusnya dilindungi, Arthur bocah berusia 6 tahun justru dibunuh oleh orangtuanya sendiri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ada yang berbeda dengan helatan pertandingan Premier League ketika poster seorang anak laki-laki dibentangkan sebagai penghormatan terakhir. Ya, belum lama kisah arthur labinjo-hughes mengejutkan Inggris. Siapa itu Arthur dan ada apa dengannya?

Kisah Arthur Labinjo-Hughes, Dibunuh dengan Kejam oleh Ibu Tiri

Nasib malang harus diterima seorang bocah laki-laki berusia 6 tahun, Arthur Labinjo-Hughes. Tawa ceria justru harus berakhir di tangan perempuan yang selama ini diyakini bisa mengasuhnya dengan baik.

Mengutip The Guardian, kisah bermula ketika ibu kandung Arthur yang bernama Olivia Labinjo-Halcrow ditangkap karena menikam dan membunuh pasangannya, Gary Cunningham. Ia divonis bersalah atas pembunuhan dan dijatuhi hukuman 11 tahun penjara.

Ayah Arthur, Thomas Hughes pun mengambil alih hak asuh putranya dan membawanya pada kehidupan baru. Hingga akhirnya pada Agustus 2019 sang ayah bertemu dengan Emma Tustin melalui kencan online. Disinilah kisah tragis bermula.

Bukannya bahagia, Arthur terlihat murung dan cemas hingga akhirnya ibu tirinya membawa putranya tersebut ke layanan kesehatan mental anak. Kecurigaan mengemuka ketika ibu Thomas, Joanne Hughes menemukan memar di punggung Arthur.

Waktu terus bergulir dan Emma Tustin terus meyakinkan orang di sekitarnya bahwa ia sanggup mengurus Arthur dengan layak. Sayangnya, fakta berkata sebaliknya. Pada 16 Juni 2020, Arthur mengembuskan napas terakhir akibat cedera di kepala yang tidak bisa diselamatkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat diperiksa, ditemukan 130 luka pada jasad bocah malang tersebut. Bahkan kamera CCTV memperlihatkan Arthur kerap dikunci di dalam kamar setiap hari. Ia dipaksa berdiri selama 16 jam selama enam minggu dan tidak diberi makan.

Artikel terkait: Nahas, Jenazah Ibu Gendong Bayi Ditemukan di Daerah Terdampak Semeru

Akibat peristiwa ini, Emma divonis penjara seumur hidup setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan dan penganiayaan anak di Solihull. Hukuman Tustin minimal 29 tahun, sementara ayah Arthur dijatuhi hukuman 21 tahun karena membantu pembunuhan.

Menyikapi hal ini, sekretaris pendidikan Nadhim Zahrawi menegaskan pemerintah tidak akan berhenti sampai mendapatkan jawaban yang memuaskan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Pembunuhan Arthur sangat mengejutkan bangsa. Saya sangat tertekan dengan kasus yang mengerikan ini dan tidak terbayang rasa sakit tidak masuk akal yang menimpa anak laki-laki malang ini. Kesempatannya untuk menjalani hidup dirampas," ujar Zahrawi.

Lebih lanjut, Zahrawi menegaskan bahwa kasus ini menjadi pembelajaran untuk lebih ketat menjaga kesejahteraan anak di Inggris. Pemerintah akan memperbaiki seluruh lembaga yang berhubungan dengan anak agar kejadian seperti ini bisa dicegah.

"Semua lembaga yang bertugas melindungi anak-anak berisiko mengalami pelecehan dan penelantaran di Solihull akan menjadi sasaran inspeksi area yang ditargetkan bersama untuk mempertimbangkan efektivitas mereka dan memberi saran tentang perbaikan yang dibutuhkan," tegas Zahrawi.

Julian Knight yang merupakan anggota parlemen Partai Konservatif daerah pemilihan Solihull menyebut kasus Arthur sebagai tragedi kemanusiaan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Solihull masih memiliki kesedihan kolektif atas pembunuhan Arthur Labinjo-Hughes. Saya akan merujuk mereka untuk ditinjau oleh Jaksa Agung dibawah skema hukuman yang terlalu ringan. Ini pembunuhan yang keji dan seharusnya hukumannya jauh lebih berat," tegas Knight.

Terpukul dengan tewasnya Arthur membuat ratusan orang berkumpul di kediaman anak malang tersebut. Ada yang melepaskan balon dan meletakkan bunga sebagai penghormatan terakhir. Tak sedikit juga yang memasang poster di tempat keluarga itu dulu tinggal.

Artikel terkait: Menyayat Hati, Ini Kisah Pilu Kakak Menghibur Adiknya yang Sedang Sekarat

Penghormatan Terakhir Arthur di Premier League

Meninggalnya Arthur yang tragis juga membawa kesedihan tersendiri dan membuatnya mendapat penghormatan dalam event besar. Premier League dan Championships Club kompak memberikan penghormatan untuk bocah kecil yang ternyata fans berat Birmingham City.

Dalam pertandingan hari Sabtu, tepuk tangan meriah selama enam menit menggema di stadion untuk Arthur. Sementara Aston Villa melakukannya pada hari Minggu. Selain bertepuk tangan, seluruh pemain mengenakan baju hangat bertuliskan "Arthur". 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tak berhenti sampai disitu saja, derby London West Ham dengan Chelsea saat melakukan kick-off Sabtu dini hari di Liga Premier – mengajak para penggemar bangkit dan bertepuk tangan untuk memberi penghormatan kepada Arthur di Stadion London.

Birmingham City turut mengatur sejumlah penghormatan untuk mengingat kehidupan Arthur ketika mereka bermain di laga berikutnya melawan Cardiff City pada 11 Desember.

“Klub tetap sangat sedih dengan kepergiannya dan sedang dalam proses mencari cara lebih lanjut untuk mendukung anak-anak yang berisiko. Rest in Peace, Arthur. Semoga selalu ada bidadari di sisimu.” demikian penuturan mereka dalam media sosial Twitter.

Di sisi lain, Aston Villa juga berniat melakukan penghormatan yang sama. Sebuah video mengharukan juga diputar di stadion yang menggambarkan keinginan Arthur untuk bermain di klub Liverpool dan Tottenham. Namun, impian itu telah direnggut untuk selamanya.

Parents, semoga kisah Arthur Labinjo-Hughes ini bisa menjadi pembelajaran. Atas nama apapun, kekerasan terhadap anak tidaklah dibenarkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/penembakan-di-michigan

id.theasianparent.com/ayah-yang-berduka

id.theasianparent.com/mahasiswi-melahirkan-di-toilet