Kisah ART yang Sudah Dianggap Seperti Ibu Sendiri; "Tanpanya, aku bukanlah apa-apa,"

Ester adalah seorang ART Singapura yang setia mengabdi pada keluarga majikannya selama 25 tahun. Diapun sudah dianggap sebagai anggota keluarga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Asisten rumah tangga (ART), adalah orang yang membantu ibu mengerjakan tugas di rumah, dan juga mengasuh anak. Karena posisinya, seringkali ada ART diperlakukan dengan buruk oleh majikan mereka. Tetapi, seorang ART Singapura telah dianggap keluarga sendiri oleh majikannya.

Artikel Terkait: Dua PRT Babak Belur Dianiaya Majikan di Kalteng

ART sesungguhnya adalah manusia, yang layak dihormati dan dihargai. Mereka hadir sebagai pertolongan bagi para ibu rumah tangga yang kesulitan dalam mengurus rumah dan mengasuh anak sendirian. Karena itu, sudah seharusnya kita memperlakukan mereka dengan baik.

Baca: ART yang Diabaikan Majikan ini Kebanjiran Simpati

ART Singapura yang mengabdi bertahun-tahun hingga dianggap keluarga

Ester Dela Cruz Labrador, adalah ART Singapura asal Filipina, dia mengabdi pada keluarga Michelle Ong selama 25 tahun. Karena kesetiaannya, dia telah dianggap sebagai anggota keluarga.

TheAsianparent berkesempatan mewawancari Michelle Ong, majikan Ester. Michelle mengaku, ia pertamakali bertemu Ernest saat berusia 10 tahun, tepatnya pada tahun 1992.

“Ernest telah bersamaku selama 25 tahun. Dia menyaksikan aku tumbuh, menikah, dan melahirkan,” ungkap Michelle.

“Ketika aku kecil, Ester yang menjemputku di sekolah. Aku masih ingat, saat anjing peliharaanku mati, dia menangis lebih keras dariku,” kenang Michelle.

Ester selalu mendampingi Michelle hingga majikannya tumbuh dewasa dan berkeluarga. Ketika Michelle menikah dengan Lawrence Loh, Ester menangis penuh emosi dan mengatakan bahwa gadis kecilnya telah tumbuh dewasa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ester (paling kanan), sang ART Singapura selalu setia mendampingi Michelle melewati fase kehidupan

Bahkan ketika Michelle mengalami morning sickness yang parah saat hamil, dan muntah di lantai. Ester tidak pernah sekalipun mengeluh saat membersihkan muntahan Ester.

Pada saat Michelle melahirkan anaknya Noel, Ester datang ke rumah sakit untuk menggendong Noel dan menanyakan keadaan Michelle.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Hal-hal kecil yang dia lakukan dari waktu ke waktu, membuat kami selalu menghargainya,” ujar Michelle.

Hubungan Ester dengan orangtua kandung Michelle

Keberadaan Ester sudah seperti ibu kedua bagi Michelle, sehingga kadang perdebatan antara Ester dengan ibunda Michelle pun tidak dapat dihindari. Namun, setelah perselisihan itu selesai, keduanya akan segera lupa dan melanjutkan keseharian seperti tak terjadi apa-apa.

“Ibuku mengajari Ester semua pengetahuannya tentang memasak, sehingga sekarang Ester adalah koki yang hebat. Setiap tahun baru China, kerabat kami akan meminta masakan khas yang dibuat oleh Ester.” Michelle berkata bangga.

Selain pandai memasak, Ester memiliki banyak keahlian lain. Seperti memperbaiki alat elektronik, berkebun, menanam pagar hidup, bahkan memotong bulu dan kuku anjing peliharaan keluarga Michelle.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menjadi pengasuh Noel

Noel Loh, putra Michelle yang berusia 20 bulan kini diasuh oleh Ester. Michelle tidak pernah terpikir bahwa Ester yang dulu mengasuhnya saat kecil, akan mengasuh anaknya.

Hal ini bisa dipahami, mengingat bahwa biasanya pengasuh atau ART hanya akan bekerja selama beberapa tahun dengan satu majikan. Tapi, Michelle merasa bersyukur bahwa Esterlah yang kini mengasuh anaknya.

Michelle tak memungkiri bahwa pertengkaran kecil kerap terjadi, namun itu justru malah makin mengeratkan hubungannya dengan Ester.

“Tanpanya, aku bukanlah apa-apa,” aku Michelle dengan jujur.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Michelle baru menyadari betapa berartinya Ester saat ia harus pergi kuliah di luar negeri. Oleh karena itu, ia sangat menghargai pertolongan Ester dalam mengasuh Noel saat dirinya kelelahan dan butuh istirahat.

Aku akan mengalami depresi jika Ester pergi

Ketika ditanya bagaimana reaksinya jika Ester tidak lagi menjadi ART mereka, Michelle langsung merasa berseru, “Bagaimana mungkin kau bisa bersiap untuk membiarkan anggota keluarga pergi?”

“Aku bahkan tidak mau membayangkannya,” Michelle menambahkan. “Kupikir, aku akan melewati 5 fase depresi jika dia pergi. Penolakan, kemarahan, negosiasi, depresi, penerimaan. Sejujurnya, bagian penerimaan mungkin akan butuh waktu bertahun-tahun.”

Ester (paling kiri) ART Singapura yang kini telah menjadi bagian dari keluarga Michelle yang tak terpisahkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Keluarga Michelle telah membuktikan, bahwa tidak semua hubungan majikan dan ART berlaku seperti atasan dan bawahan. Justru kehadiran ART dirangkul selayaknya anggota keluarga, dan saling menghormati.

Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi bahwa ART patut diperlakukan dengan baik. Mencari ART yang baik memang tidak mudah, namun kita juga tidak boleh luput dalam menghargai setiap bantuan yang dia berikan pada keluarga kita.

 

 

Baca juga:

Pengakuan Seorang Ibu Rumah Tangga: Aku Tidak Malu dibantu Baby Sitter untuk Mengasuh Anak

Penulis

Fitriyani