ART (Asisten Rumah Tangga) sering mendapat diskriminasi dari majikan dan dipandang sebelah mata oleh orang lain. ART di dalam maupun luar negeri memang sering jadi korban tipisnya sisi kemanusiaan para majikan.
Kekerasan fisik kepada ART memang bisa dilaporkan secara pidana ke kepolisian. Namun, bagaimana jika yang terjadi adalah berupa kekerasan verbal maupun kekerasan mental?
Kekerasan mental tercermin dalam foto yang diunggah oleh pemilik akun Facebook Michaek Fanny.
Dalam foto tersebut, terlihat seorang wanita duduk terpisah dari keluarga yang sedang makan besar. Wanita yang disebut sebagai ART dari keluarga tersebut tampak duduk diam sendirian tanpa makan. Seolah ia bukan bagian dari keluarga tersebut.
Foto tersebut sudah diunggah sejak dua minggu yang lalu. Namun sampai sekarang, orang-orang masih banyak yang membagikannya.
Hingga tulisan ini diterbitkan, foto yang menggambarkan ART tersebut telah dibagikan sebanyak 57,125 kali.
Di laman pribadinya itu, ia menulis :
Pembantumu bagian dari hidupmu. cerminan kemanusiaanmu. Bayangkan anda ada di posisinya, hp tidak pegang, diajak makan tidak.. Mata hanya mutar” meliat sekeliling. Mereka yg Kunyah kita ikut telan.
Hargai dan Kasihilah Pembantu kita ( Asisten Rumah Tangga ) , Sopir kita, Tukang Taman kita…
Hidup ini bukan tentang untung Rugi, Bukan tentang Milik sendiri.. Tp dgn Berbagi Sedikit yang kita punya kita sdh Mencintai Tuhan kita masing2 yg kita percayai #respectotherpeople #respectourmaid #respectourdriver #loveotherpeople #Godislove
Kehidupan ini lahir dari Memberi
( please jgn hakimi majikan tsb, kita bs ambil nilai positif dan buang nilai negatif dr hal ini.. Bhw hidup hrs murah hati dan jgn pelit kepada sesama kita, Kasihi Tuhan mu dan kasihi juga sesama kita siapapun dia )
Banyaknya netizen yang berbagi foto tersebut memunculkan harapan. Semoga nantinya para ART bisa mendapat perlakuan lebih baik dari majikan dan mendapat simpati dari orang-orang sekitarnya.
Baca juga
11 Hal yang Perlu Baby Sitter Anda Ketahui
Demi tercapainya rutinitas keseharian yang baik, banyak keluarga yang menggunakan jasa asisten rumah tangga. Tugas dari asisten tersebut juga beraneka ragam, misalnya adalah memasak, mencuci, dan merapikan perabotan di dalam rumah. Terkadang mereka juga harus ikut sang majikan melakukan banyak hal di luar rumah, misalnya adalah membantu saat berbelanja. Namun bagaimana jadinya saat seorang ART diabaikan oleh majikannya sendiri?
Kekerasan Fisik Terhadap Asisten Rumah Tangga
Kasus kekerasan yang terjadi pada asisten rumah tangga merupakan hal yang sudah lumrah terjadi. Tak hanya terdapat di luar negeri, kasus tersebut juga dapat ditemui di dalam negeri. Kekerasan yang biasanya ditampilkan adalah berupa fisik. Misalnya adalah menyiksa mereka dengan alat atau perabotan tertentu yang terdapat di dalam rumah sang majikan. Pelaku biasanya adalah sang majikannya sendiri dari asisten yang terluka.
Hal tersebut tentulah bukan hal yang dibenarkan jika dilihat dalam kaidah hukum maupun moral. Sebagai sesama manusia selayaknya untuk tidak melukai manusia yang lainnya. Tanpa perlu memandang status sosial yang ada, kekerasan yang dilakukan tersebut bukanlah hal yang benar. Banyak orang yang telah menyaksikan bagaimana pilunya nasib seorang asisten rumah tangga yang disiksa oleh majikannya sendiri.
Kekerasan Mental Terhadap Asisten Rumah Tangga
Tak hanya kekerasan fisik saja, banyak pula asisten rumah tangga yang mengalami kekerasan secara mental. Seperti misalnya adalah seorang asisten rumah tangga yang tertangkap kamera bersama dengan keluarga sang majikan. Tampak keluarga majikan tengah makan bersama di sebuah rumah makan. Namun hal yang memilukan adalah tampak asisten tersebut hanya duduk diam tanpa satupun makanan tersedia baginya.
Memang biasanya terdapat seorang ART yang hanya diberi gaji setiap bulan tanpa mendapat jatah makan. Namun dengan situasi tersebut, terlihat dengan jelas hal yang tidak selayaknya dilakukan oleh sang majikan. Memang kekerasan mental yang terjadi pada asisten rumah tangga jarang muncul ke permukaan. Namun dengan gambar yang ditampilkan, selayaknya sudah dapat mengetuk hati para majikan yang melihatnya.
Caption yang terdapat di bawah gambar menyedihkan tersebut juga dirangkai dengan begitu indah. Michael Fanny Pangkey menuliskan bahwa hidup yang kita jalani bukanlah mengenai untung dan rugi semata. Banyak aspek lain yang selayaknya juga turut untuk diperhatikan. Misalnya adalah saling berbagi apa yang dimiliki dengan sesama manusia. Ia juga mengajak untuk menghargai dan mengasihi jasa seorang asisten rumah tangga pada caption yang tertera.
Profesi sebagai seorang asisten rumah tangga memang terkadang dianggap remeh yang dipandang sebelah mata. Namun dengan keadaan tersebut, tidak selayaknya seorang majikan memperlakukan asistennya dengan cara semena mena. Tak hanya kekerasan fisik saja yang dilarang, akan tetapi juga kekerasan mental dan juga kekerasan verbal. Kekerasan tersebut tentu dapat menyakiti hati seorang manusia.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.