Rasakan KIPI setelah Vaksin Covid-19 pada Anak, Bagaimana Cara Mengatasinya?

KIPI vaksin covid pada anak mungkin terjadi, yuk, imak penjelasan dokter & Komnas KIPI berikut ini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal yang kerap menjadi pertanyaan Parents mungkin adalah bagaimana cara mengatasi reaksi ringan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) vaksin Covid-19 pada anak? Kapan harus menemui dokter saat terjadi KIPI pada anak?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul di tengah program vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun yang tengah digencarkan beberapa waktu terakhir,

Untuk menjawab bagaimana menangani KIPI vaksin Covid-19 pada anak, IDAI bersama Satgas Covid menyelenggarakan webinar yang berjudul “IDAI Menjawab Kegalauan Masyarakat tentang Vaksin COVID-19 pada Anak”.

Artikel terkait:  6 Hal yang Perlu Parents Ketahui Soal Vaksin COVID-19 pada Ibu Menyusui

Apa Itu KIPI Vaksin Covid-19 pada Anak?


Kegiatan vaksinasi COVID-19 telah dimulai sejak Januari 2021 dan sudah dilakukan perluasan kelompok usia sasaran untuk anak berusia 6 – 11 tahun demi memberikan perlindungan terhadap kesehatan anak Indonesia.

Namun pada pelaksanaannya, ditemukan bahwa masih terdapat banyak keraguan pada masyarakat terkait isu yang beredar akan kejadian KIPI berat setelah vaksinasi COVID 19 pada anak usia 6 – 11 tahun.

Dalam acara IDAI Menjawab Kegalauan Masyarakat tentang Vaksin COVID-19 pada Anak, Prof. DR. Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.TropPaed selaku Ketua Komnas KIPI turut menjelaskan apa itu kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI).

“Tidak semua orang yang divaksinasi covid mengalami reaksi atau kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI). Jika muncul reaksi atau KIPI itu adalah reaksi yang wajar,” kata Prof. DR. Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.TropPaed yang merupakan Komnas KIPI pada Sabtu (22/1/2022).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terkait hal ini, dalam agenda yang sama Prof. DR. Dr. Sri Rezeki H. Hadinegoro, Sp.A(K) menekankan, vaksinasi pada anak bermanfaat selain untuk diri sendiri juga melindungi mereka yang ada di sekitarnya seperti orang tua, kakek dan nenek, teman guru.

“Vaksin untuk anak harus aman, maka dilakukan uji klinis untuk penyesuaian dosis. Uji klinis dilakukan terlebih dahulu pada anak yang lebih tua, 12 tahun – 17 tahun (SMP_SMA), setelah teruji aman dilanjutkan ke umur yang lebih muda, 6-11thun (SD),” jelasnya.

Artikel: Vaksin Covid-19 Memengaruhi Kesuburan? Berikut Faktanya

KIPI Vaksin Covid-19 pada Anak untuk Vaksin Sinovac hingga Pfizer


Lebih lanjut Dr. Hindra Irawan menjelaskan macam-macam KIPI yang sejauh ini dimungkinkan muncul usai vaksinasi Covid-1, berdasarkan jenis vaksinnya. Berikut penjabarannya.

KIPI yang Mungkin Dialami setelah Anak Vaksinasi Vaksin Sinovac

- Nyeri lokal 13%
- Bengkak 2%
- Indurasi kurang dari 1%
- Erythema kurang 1%
- Pruritis 1%
- Demam 5%
- Batuk 3%
- Sakit kepala 2%
- Anorexia 2%
- Diare 1%
- Muntah 1%
- Mukokutan Erupsi 1%
- Sakit otot 1%
- Kelelahan 1%
- Hipersensivitas kurangn dari 1%

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

KIPI yang Mungkin setelah Anak Vaksinasi Vaksin Pfizer

- Sakit di tempat suntikan
- Bengkak
- Kemerahan
- Lelah
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Menggigil
- Diare
- Nyeri sendi
- Demam
- Muntah.

Artikel terkait: Daftar Makanan setelah Vaksinasi Covid-19 untuk Kurangi Efek Samping dan Tingkatkan Imunitas

Apa yang Harus Dilakukan saat Terjadi KIPI Vaksin Covid-19 pada Anak


Beberapa orang yang memiliki alergi terhadap zat tertentu mungkin mengalami reaksi segera setelah divaksinasi. Akan tetapi, hal ini sangat jarang terjadi. Sebagai antisipasi, setiap penerima vaksin diminta menunggu di lokasi vaksinasi selama minimal 15 menit untuk dipantau keadaannya.

Berdasarkan laman resmi KIPI Covid-19, sebagian orang mengalami KIPI yang lebih kuat setelah dosis kedua, namun ada pula yang tidak. Semua reaksi ini normal dan jika terjadi, akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

“Ingat, KIPI atau reaksi yang muncul setelah vaksinasi jauh lebih ringan dibanding terkena covid atau komplikasi yang disebabkan oleh virus covid,” kata dokter Hindra Irawan dalam webinar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagaimana Cara Mengatasi Reaksi Ringan dan KIPI setelah Vaksinasi?

Para ahli sepakat bahwa vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan 3M adalah cara yang paling tepat untuk keluar dari pandemi ini. Lalu, jika mengalami reaksi ringan seperti di atas, apa yang seharusnya saya lakukan?

“Jika anak terlihat tidak merasa nyaman, maka anak sebaiknya harus beristirahat. Jika dibutuhkan, beri obat penurun demam sesuai dosis yang dianjurkan dan minum air putih yang cukup,” jelas dokter Hindra.

Ia juga melanjutkan, jika terdapat rasa nyeri di tempat suntikan, tetap gerakkan dan gunakan lengan seperti biasa. Apabila perlu, kompres dengan kain bersih yang dibasahi air dingin.

Ketika KIPI usai Vaksinasi Covid-19, kapan saya perlu menemui dokter dan tenaga kesehatan?

Sebagaimana dikutip dari laman KIPI Covid-19, jika demam timbul lebih dari 48 jam setelah vaksinasi, atau berlangsung lebih lama dari 48 jam, Anda harus isolasi mandiri dan melakukan tes COVID-19.

Jika keluhan tidak berkurang, penting untuk tetap tenang dan segera menghubungi petugas kesehatan di nomor kontak yang tertera di kartu vaksinasi Anda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah melakukan penanganan dini, orang tua juga diminta agar segera melaporkan temuan KIPI yang dialami anak ke Puskesmas atau ke sentra vaksinasi. Hal ini akan menjadi input evaluasi pelaksanaan vaksinasi ke depannya serta penanganan lebih lanjut.

Baca juga:

id.theasianparent.com/syarat-isolasi-mandiri-omicron

id.theasianparent.com/daftar-makanan-setelah-vaksinasi-covid-19

id.theasianparent.com/pil-covid-molnupiravir

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan