Pertumbuhan dan perkembangan anak satu dengan yang lainnya bisa berbeda-beda. Seorang anak bisa lebih cepat ataupun lebih lambat dibanding anak lain dan itu wajar terjadi. Namun, ada beberapa masalah atau perubahan yang tidak wajar yang perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak.
Apa Itu Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak?
Secara garis besar, ranah perkembangan anak terdiri atas motor kasar, motor halus, bahasa/bicara, dan personal sosial/kemandirian. Keterlambatan perkembangan umum atau global developmental delay merupakan keadaan keterlambatan perkembangan yang bermakna pada dua atau lebih ranah perkembangan.
Istilah keterlambatan perkembangan umum dapat digunakan untuk anak berusia di bawah 5 tahun, sedangkan retardasi mental umumnya dipakai untuk anak yang lebih tua.
Artikel terkait: 5 Kebiasaan yang Mampu Optimalkan Pertumbuhan Anak, Parents Wajib Tahu!
Apa Saja Penyebabnya?
Mengutip Healthline, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengungkapkan bahwa sekitar 17 persen dari anak-anak berusia antara 3 dan 17 tahun memiliki satu atau lebih gangguan perkembangan.
Kebanyakan gangguan tersebut terjadi sebelum anak lahir (semasa kehamilan). Namun, ada pula yang terjadi setelah lahir karena infeksi, cedera, atau faktor lainnya.
Penyebab keterlambatan perkembangan umum sulit untuk ditentukan, dan berbagai hal dapat berkontribusi padanya. Beberapa kondisi berasal dari genetik, seperti down syndrome. Infeksi atau komplikasi lain selama kehamilan dan persalinan, serta kelahiran prematur, juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan.
6 Tanda Bahaya Anak Mengalami Keterlambatan Perkembangan Umum
Berikut tanda-tanda anak mengalami keterlambatan umum menurut IDAI yang perlu Parents waspadai:
1. Tanda Bahaya Perkembangan Motor Kasar
- Gerakan yang asimetris atau tidak seimbang misalnya antara anggota tubuh bagian kiri dan kanan.
- Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat bayi) hingga lebih dari usia 6 bulan.
- Hiper/hipotonia atau gangguan tonus otot.
- Hiper/hiporefleksia atau gangguan refleks tubuh.
- Adanya gerakan yang tidak terkontrol.
2. Tanda Bahaya Gangguan Motor Halus
- Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan.
- Adanya dominasi satu tangan (handedness) sebelum usia 1 tahun.
- Eksplorasi oral (seperti memasukkan mainan ke dalam mulut) masih sangat dominan setelah usia 14 bulan.
- Perhatian penglihatan yang inkonsisten.
3. Tanda Bahaya Bicara dan Bahasa (Ekspresif)
- Kurangnya kemampuan menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap suatu benda pada usia 20 bulan.
- Ketidakmampuan membuat frase yang bermakna setelah 24 bulan.
- Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan.
4. Tanda Bahaya Bicara dan Bahasa (Reseptif)
- Perhatian atau respons yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi, misalnya saat dipanggil tidak selalu memberi respons.
- Kurangnya join attention atau kemampuan berbagi perhatian atau ketertarikan dengan orang lain pada usia 20 bulan.
- Sering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia 30 bulan.
5. Tanda Bahaya Gangguan Sosio-Emosional
- 6 bulan: jarang senyum atau ekspresi kesenangan lain.
- 9 bulan: kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah.
- 12 bulan: tidak merespon panggilan namanya.
- 15 bulan: belum ada kata.
- 18 bulan: tidak bisa bermain pura-pura.
- 24 bulan: belum ada gabungan 2 kata yang berarti.
- Segala usia: tidak adanya babbling, bicara dan kemampuan bersosialisasi/interaksi.
6. Tanda Bahaya Gangguan Kognitif
- 2 bulan: kurangnya fixation.
- 4 bulan: kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak benda.
- 6 bulan: belum berespons atau mencari sumber suara.
- 9 bulan: belum babbling seperti mama, baba.
- 24 bulan: belum ada kata berarti.
- 36 bulan: belum dapat merangkai 3 kata.
Apa yang harus orangtua lakukan?
Jika menemui adanya tanda-tanda gangguan tumbuh kembang pada si Kecil, Parents dapat berkonsultasi dengan ahlinya untuk mendapatkan bantuan dan arahan. Keterlambatan perkembangan terkadang menunjukkan kondisi mendasar yang hanya dapat didiagnosa oleh dokter.
Artikel terkait: Speech Delay pada Anak, Bagaimana Cara Mendeteksi dan Mencegahnya?
Parents Dapat Berdiskusi dan Bertanya Tentang Perkembangan Si Kecil dengan Nutriclub Expert Advisor
Nutriclub hadir dengan layanan Nutriclub Expert Advisor untuk mendampingi Parents agar menjadi orangtua yang resilient, tangguh menghadapi segala tantangan.
Saat ini Nutriclub Expert Advisor telah hadir setiap hari, 24 jam sehari dan 7 hari seminggu untuk mendampingi Parents. Dengan begitu, Parents dapat dengan mudah menghubungi advisor yang berpengalaman kapan saja dan di mana saja, bahkan di hari libur sekalipun.
Dengan Nutriclub Expert Advisor, Parents dapat bertanya atau berdiskusi tentang banyak hal seputar kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil karena Nutriclub Expert Advisor #SelaluAdaUntukMamaPapa setiap saat.
Parents juga dapat bertanya langsung dengan para advisor di Nutriclub Expert Advisor yang berpengalaman dan layanan ini tidak dipungut biaya, lho.
Tertarik untuk berdiskusi tentang keterlambatan perkembangan umum si Kecil atau isu parenting lainnya? Parents dapat mengunjungi Nutriclub Expert Advisor atau melalui WA: 0821 2000 100, dan nomor (Toll Free): 0800 1 360360.
Baca juga:
Cegah Si Kecil dan Bunda Alami Stres, Ini 5 Kiat Sukses Dampingi Anak Belajar