Ujian saat hamil seringkali dirasakan oleh para Bumil, salah satunya yang banyak dialami ialah kesulitan ekonomi saat hamil.
Hal ini pula yang dirasakan oleh Mega, seorang ibu yang tengah mengandung anak kedua namun merasakan kesulitan ekonomi saat hamil yang cukup parah. Melebihi kondisinya saat hamil anak pertama. Ia bahkan tak mampu membeli kebutuhan bayi ataupun vitamin kehamilan, untuk makan sehari-hari pun kadang ia hanya mampu membeli mie instan.
Simak kisahnya yang ia bagikan di forum komunitas theAsianparent berikut ini.
Kisah Ibu yang Kesulitan Ekonomi saat hamil
“Sekadar curhat, jangan dibully. Aku cuma mau cerita, tidak bermaksud mengumbar aib atau apa pun, tapi pure cuma pingin cerita. Aku lagi berada di fase ekonomi yang sangat sulit, dan sekarang aku lagi hamil anak kedua,” tuturnya mengawali cerita.
“Di kehamilan kedua ini sebenernya aku kasian banget sama calon anakku, ga seperti kakaknya kemarin, aku bisa USG setiap bulan, nebus vitamin sendiri bahkan makanannya yang sehat-sehat semua.”
“Aku sama suamiku emang kerja dua-duanya, dan ada suatu masalah yang menyebabkan kami terlilit hutang disana sini, salah satunya kemarin kami ditipu orang, dan suami juga pernah main judi online”
Makan Indomie karena tak punya uang untuk beli Makanan Bernutrisi
“Jadilah kami setiap gajian harus gali lubang tutup lubang buat bayar hutang, belum lagi bayar kontrakan, makan, ongkos, sama keperluan anak pertama kami. Pada akhirnya kami kerja itu ga dapet apa-apa. Setiap kali sholat, aku pasti nangis, karena capek kerja tapi gajinya untuk bayarin hutang,” kata Mega pilu.
“Sampe-sampe vitamin aja aku minum yang dikasih puskesmas yang cuma kalsium dan ttd. Dan yang bikin aku nangis lg itu, aku sering kali hanya bisa makan indomie, padahal aku tau kalau itu ga baik buat janin.”
USG pakai BPJS karena Kesulitan Ekonomi saat Hamil
“Aku hanya bisa doa semoga aku dan calon bayiku sehat-sehat, aku USG gratis pake BPJS baru sekali dan sekali aku USG pake uang sendiri dan itu pun kupaksa karena pingin banget liat si bayi.”
“Sekarang udah 35w1d, lagi-lagi aku sedih karena keperluannya belum kebeli satu pun. Aku cuma nyediain baju-baju bekas lungsuran adik suami beberapa setel dan alhamdulilah semua masih bagus, itu pun berkat suami yang inisiatif ambil kerumah adiknya. Semua baju-baju bekas anak pertamaku kemarin udah ga ada lagi,karena udah dikasihkan ortuku sama adikku.”
Tak ada Tabungan Sepeserpun padahal harus Melahirkan secara Caesar
“Fase ini buat mental aku down banget, sebentar lagi mau lahiran, sedangkan pegangan ga ada sepeser pun, padahal aku itu nanti operasi SC, karena anak pertama juga SC.”
“Mohon jangan di bully ya bun, aku cuma minta dikuatkan dan di semangatin, karena aku pribadi ga mendapatkan kedua itu saat aku cerita ke ortu atau pun temen-temenku.”
“Aku cuma mau cerita biar hatiku sedikit plong aja. Terimakasih buat bunda yang bersedia membaca dan tidak membully, semoga kalian semua sehat2 dan doakan saya semoga ada rezeki tak terduga dari Allah nantinya,” tutupnya.
Dukungan dari Ibu-Ibu di Komunitas theAsianparent
Cerita Mega memantik simpati dari banyak ibu pengguna aplikasi theAsianparent yang membaca kisahnya. Iapun mendapatkan apa yang diinginkan, yakni dari sesama ibu yang pernah mengalami hal serupa.
“Peluk jauh, semangat ya Bun,” tulis Fitri Kurniasari.
“Bun, peluk jauh ya. Semangat, Bun. Kamu hebat. Semua pasti ada jalan keluarganya,” sahut Via.
“Semangat ya, Bund. Semoga nanti ada rejeki yang tak terduga. Setidaknya suami sudah tidak main judi online lagi. Semoga Bunda dan calon bayinya sehat-sehat semua…lancar lahirannya…” tutur Aisah Wahyu mendoakan Mega.
Pentingnya Support System untuk Ibu Selama Masa Kehamilan
Meski kelihatannya sepele, namun dukungan yang didapatkan Bunda Mega dari forum komunitas theAsianparent sangatlah berarti. Ketika ia tak mendapatkan support system yang ia butuhkan dari orang terdekat, mencari dukungan dan ucapan penyemangat dari orang asing adalah cara yang tepat.
Dr. Lauren Rockliffe seorang pakar kesehatan psikologi kehamilan menjabarkan bahwa memiliki lingkungan yang suportif selama masa kehamilan sangatlah penting.
“Memiliki lingkungan yang suportif dalam masa ini sangat penting untuk menjaga kesejahteraan Anda. Hal ini dapat mengurangi stres, depresi, kecemasan dan meningkatkan kesehatan fisik. Juga menurunkan risiko komplikasi kehamilan maupun komplikasi saat persalinan,” papar Dr. Lauren seperti dilansir dari Tommys.org.
Lebih lanjut pelatih kehamilan dan persalinan ini juga mengatakan bahwa dukungan pada ibu hamil bisa meningkatkan motivasi dan perubahan gaya hidup ke arah yang lebih sehat.
“Merasakan dukungan selama masa kehamilan bisa membuat Anda merasakan koneksi dan rasa kepemilikan, serta kenyamanan emosional dan keyakinan. Hal ini bisa membantu Anda mengatur kecemasan apapun yang mungkin muncul,” paparnya.
Sayangnya, banyak sekali ibu hamil yang tidak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan selama mengandung. Hal ini bisa membuat mereka merasa terpinggirkan, sendirian dan tak punya siapapun yang bisa memahami apa yang sedang mereka alami. Bahkan bisa memicu rasa kesepian dan gangguan kecemasan berlebih.
Karena itulah, mari kita beri dukungan kepada sesama ibu hamil, jangan body shaming atau menanyakan hal-hal yang tidak perlu pada mereka. Percayalah, meski di depan kita mereka terlihat bik-baik saja, di dalamnya mereka sedang berjuang mengatasi banyak kekhawatiran selama masa kehamilan.
Yuk saling dukung!
Baca juga:
16 Bentuk Dukungan Keluarga untuk Ibu Hamil Berdasarkan Kebutuhannya
Catat! 7 Bentuk Dukungan Perusahaan untuk Karyawan yang Sedang Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.