Budaya ketimuran yang kental membuat perempuan di Indonesia kerap menjadi pihak yang diharuskan mengeluarkan usaha ekstra demi memiliki momongan. Padahal, kesehatan dan kesuburan sperma adalah hal krusial agar wacana punya anak berjalan mulus.
Oleh karena itu, penting bagi kaum pria dalam hal ini Ayah untuk mengetahui bagaimana cara ideal meningkatkan kesuburan sperma. Jumlah sel sperma merupakan salah satu faktor penting bagi pasangan yang tengah menanti keturunan.
Jumlah sel sperma normal berkisar 15 juta hingga lebih dari 200 juta sperma per mililiter (ml) semen. Sedangkan, jumlah yang kurang dari 15 juta per milliliter atau 39 juta sperma per ejakulasi dianggap rendah atau abnormal.
Berikut faktor yang melandasi sehatnya sperma atau tidak:
- Volume Cairan Sperma Cukup dan Kental. Poin awal adalah volume sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi, yaitu harus sekitar 2-5 ml. Konsistensi cairan sperma juga harus kental.
- Warna Putih Keabuan. Sperma yang sehat berwarna putih keabuan. Jika warnanya selain itu, bisa jadi ada kondisi medis yang harus diperiksa lebih lanjut.
- Tidak Berbau Amis. Sperma sehat juga berbau layaknya daun akasia.
- Mengandung Sel Sperma yang Cukup. Cairan sperma yang sehat harus memiliki sel sperma yang cukup banyak, yakni dalam 1 ml setidaknya cairan sperma mengandung 20 juta sel sperma yang berbentuk normal dan bergerak cepat.
- pH Sperma Normal. Tanda sperma sehat lainnya adalah jumlah pH. Sperma yang sehat memiliki pH sekitar 7,2-7,8 (bersifat basa). Kadar pH yang terlalu rendah menandakan adanya infeksi pada organ intim pria.
- Dapat Mencair di Waktu Tertentu (Likuifaksi). Likuifaksi adalah kemampuan sperma dalam berubah dari gel menjadi cairan. Dalam suhu ruang, kemampuan semen dapat mencair dari bentuk kental sekitar 15-20 menit. Sperma yang tidak mencair pada rentang waktu tersebut akan sulit atau tidak dapat berenang menuju sel telur.
Artikel terkait: 7 Warna Sperma dan Artinya Bagi Kesehatan Pria, Sudah Tahu?
9 Cara Meningkatkan Kesuburan Sperma
Adapun beragam cara dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas sperma, apa saja? Mengutip berbagai sumber, ini ulasannya:
1. Berolahraga Teratur
Berolahraga, bahkan yang ringan sekalipun, membantu meningkatkan kuantitas, pergerakan, dan bentuk sperma. Studi juga menemukan, indeks massa tubuh yang tinggi namun aktivitas fisik rendah berkontribusi negatif terhadap kualitas sperma.
Agar kian menyenangkan, pilihlah jenis olahraga yang memang Anda sukai dan bisa rutin dilakukan setiap hari. Contoh jalan kaki 20 menit per hari atau melakukan push-up.
2. Batasi Asupan Kafein dan Alkohol
Menjadi minuman favorit untuk memulai hari, mengurangi kafein adalah langkah bijak nih agar sperma berkualitas. Pasalnya, kafein berisiko merusak DNA sperma dan menurunkan jumlahnya. Dengan demikian, dianjurkan untuk tidak mengonsumsi minuman jenis ini secara berlebihan.
Dua cangkir per hari cukup untuk memberikan efek positif. Selain itu, sebisa mungkin hindarilah alkohol. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol 14 gelas atau lebih dalam seminggu dapat menurunkan kualitas sperma dan menurunkan produksi testosteron.
3. Penuhi Kebutuhan Vitamin C
Beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen antioksidan, seperti vitamin C, dapat meningkatkan kesuburan. Vitamin C berkontribusi dalam peningkatan jumlah sperma. Bahkan di beberapa kasus, vitamin C dapat menambah jumlah sperma hingga dua kali lipat dalam beberapa bulan.
Beberapa sumber vitamin C yang mudah dicari antara lain jeruk, kentang, stroberi, dan sayur bayam.
Artikel terkait: Penelitian: Sperma Tidak Sehat Bisa Berisiko Sebabkan Keguguran
4. Hindari Paparan Zat Kimia
Zat kimia berbahaya tertentu dapat merusak jumlah, pergerakan, dan bentuk sperma. Beberapa jenis zat kimia yang sebaiknya dihindari, antara lain:
- Tembaga yang banyak terdapat di pipa-pipa, cat, tanah, dan di rumah-rumah tua
- Aseton, terdapat di piring plastik, kemasan plastik serta bahan konstruksi
- Uap merkuri, ditemukan di debu logam dan partikel kecil di area pabrik yang ada di udara.
Anda bisa meminimalisir paparan zat tersebut dengan cara membaca kandungan produk (termasuk makanan), serta mengganti bahan plastik dengan bahan lain (seperti stainless steel, gelas, dan plastik yang dapat terurai).
5. Berhenti Merokok
Sudah menjadi rahasia umum bahwa merokok adalah sesuatu yang merugikan. Dampaknya bahkan tercantum dengan jelas di setiap bungkus rokok. Salah satunya juga berdampak negatif terhadap jumlah sperma.
Menurut analisis yang dipublikasikan dalam Human Reproduction pada 2007, pria yang merokok lebih dari 20 batang sehari mengalami penurunan konsentrasi sperma sebesar 19 persen dibandingkan dengan orang yang bukan perokok.
Sebuah ulasan yang dipublikasikan dalam World Journal of Men’s Health pada 2015 juga menemukan bahwa merokok dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sperma, yang mengurangi kesuburan.
Testis membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk menghasilkan sperma segar. Dengan kata lain, pria yang berhenti merokok setidaknya tiga bulan sebelum pembuahan akan memiliki sperma yang lebih sehat dan kesempatan yang lebih baik untuk membuahi sel telur.
Artikel terkait: Tak hanya dari makanan, 12 cara ini bisa bantu memperbanyak sperma secara alami
6. Menjaga Berat Badan Ideal
Menjaga berat badan tetap ideal juga menjadi kunci agar sperma senantiasa sehat dan berkualitas. Faktanya, pria dengan berat badan berlebih cenderung memiliki jumlah sperma yang lebih rendah. Selain itu, perubahan hormonal pada pria yang kelebihan berat badan juga dapat berdampak negatif pada produksi sperma.
Di samping itu, pria yang kelebihan berat badan cenderung memiliki kadar testosteron yang lebih rendah dan kadar estradiol yang lebih tinggi. Hal ini dapat berdampak negatif pada produksi sperma.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Urology pada 2016 meneliti efek penurunan berat badan pada jumlah sperma terhadap 200 pria dengan BMI diatas 25. Hasilnya, setelah program olahraga intensif selama enam bulan untuk menurunkan berat badan, terdapat peningkatan signifikan dalam volume air mani dan sperma.
7. Manajemen Stres yang Baik
Setiap manusia pasti pernah mengalami stres. Nyatanya, stres ini turut berdampak pada kesehatan reproduksi, tak terkecuali kesuburan sperma. Stres dapat mengurangi kepuasan seksual Anda dan merusak kesuburan.
Beberapa penelitian menemukan, stres yang berkepanjangan meningkatkan kadar kortisol yang memiliki efek negatif yang kuat pada testosteron. Saat kortisol naik, kadar testosteron cenderung turun.
Manajemen stres dapat dilakukan dengan cara sederhana seperti berjalan-jalan di alam terbuka, bermeditasi, berolahraga, atau membaca buku yang sudah lama belum sempat dibaca.
8. Cukupi Kebutuhan Vitamin D
Pria dengan kadar testosteron yang rendah cenderung kekurangan vitamin D. Cara terbaik untuk mendapatkan vitamin D adalah dengan rutin berjemur di bawah sinar matahari selama 10-30 menit sebanyak tiga kali dalam seminggu.
Vitamin D juga terkandung di makanan seperti ikan salmon, ikan sarden, tiram, udang, dan kuning telur.
9. Konsumsi Suplemen Asam D-aspartat
Asam aspartat D (D-AA) adalah asam amino yang membantu pembentukan protein dalam tubuh. Ini ditemukan dalam konsentrasi tinggi di kelenjar endokrin, seperti ovarium dan testis. Itulah mengapa D-AA penting untuk fungsi sperma.
Banyak peneliti percaya bahwa D-AA berimplikasi pada kesuburan pria. Dalam studi yang terbit di jurnal Fertility and Sterility pada 2005 menemukan bahwa kadar D-AA pada pria yang infertil secara signifikan lebih rendah dibanding pria subur.
Sebuah studi yang terbit dalam jurnal Advances in Sexual Medicine tahun 2012 juga menemukan bahwa individu yang pernah mengalami kelainan sperma lalu mengonsumsi suplemen D-AA selama tiga bulan secara substansial meningkatkan jumlah sperma dan motilitas sperma mereka.
Nah Parents, semoga informasi perihal kesuburan sperma ini bermanfaat ya untuk Anda.
Baca juga:
Waspada, 9 Kelainan Sperma Ini Bisa Bikin Susah Punya Momongan
Hati-hati Berisiko Alergi dan IMS, 10 Fakta Efek Menelan Sperma
Suami dengan sperma abnormal bikin istri sulit hamil? Cek faktanya di sini!