Gangguan kesuburan pada pria pada umumnya sulit untuk dideteksi. Alasannya beragam, tetapi salah satunya adalah karena perempuan seringkali yang disalahkan atas segala masalah yang terjadi selama proses kehamilan.
Hal ini pun diakui oleh dr. Ivander R. Utama, F.Mas, SpOG, MSc., dalam sesi IGlive bersama theAsianparent ID, dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RSIA Bunda Citra Ananda Ciputat ini mengatakan dirinya masih kerap menemukan pihak lelaki atau suami yang menyudutkan istri. Seakan-akan, proses kehamilan tidak berhasil lantaran kesalahan istri.
“Padahal tidak demikian, memiliki anak tentu saja merupakan kerjasama dua belah pihak, antara istri dan suami. Dimulai dengan bagaimana melakukan program kehamilan yang sehat,” tukasnya di awal pembicaraan pada 23 September 2020 lalu.
Diskusi menarik ini masih bisa Parents saksikan langsung di akun Instagram @theasianparent_id. Berikut pemaparan dr. Ivander terkait apa dengan kesuburan pria. .
Daftar isi
Apa Itu Kesuburan Pria?
Kesuburan pada pria merujuk pada kemampuan organ reproduksi pria untuk berfungsi secara optimal dalam proses fertilisasi. Organ reproduksi pria mencakup testis, sistem saluran reproduksi, dan organ-organ terkait lainnya. Beberapa faktor dapat memengaruhi kesuburan pada pria, termasuk gaya hidup, faktor lingkungan, dan kondisi medis tertentu.
Ciri-ciri Pria Subur
Kesuburan pria dapat memengaruhi tingkat peluang kehamilan. Berikut ini beberapa ciri kesuburan pada pria yang bisa Anda kenali.
1. Kualitas Sperma yang Baik
Ciri paling umum yang menandakan kesuburan pada pria adalah jumlah sperma yang diproduksi pada seorang pria. Pria subur umumnya memiliki jumlah sperma yang cukup, yaitu normalnya sekitar 15 juta hingga 200 juta sperma per mililiter. Apabila jumlah sperma yang diproduksi lebih rendah dari angka tersebut, maka kemungkinan terjadinya pembuahan juga semakin menurun.
Selain jumlah, kualitas sperma juga harus baik, dari segi bentuk, gerakan, serta ukuran sperma yang normal. Sperma yang baik memiliki bentuk kepala bulat, ekor panjang dan kuat, serta gerakannya lancar.
2. Tingkat Hormon Testosteron yang Seimbang
Testosteron merupakan hormon yang bertanggung jawab untuk produksi sperma pada pria. Apabila jumlah hormon testosteron sedikit, tentu dapat memengaruhi jumlah sperma yang diproduksi.
3. Libido atau Gairah Seksual Meningkat
Pada masa subur pria, produksi hormon testosteron biasanya akan meningkat. Kondisi ini dapat meningkatkan gairah seksual dan libido seorang pria. Selain itu, frekuensi ereksi pada pria juga lebih sering terjadi.
4. Frekuensi Ejakulasi yang Teratur
Ejakulasi yang teratur dapat membantu mempertahankan kualitas sperma. Pria yang subur biasanya ejakulasi setidaknya dua hingga tiga kali seminggu.
Masalah Kesuburan Pria
Seringkali, suami susah atau menolak ketika diajak untuk memeriksa kesuburannya pada dokter kandungan. Hal ini seringkali disebabkan oleh bahwa suami menganggap dirinya baik-baik saja karena merasa memiliki sperma yang baik.
Apalagi jika ia sudah memiliki anak sebelumnya, maka tingkat keyakinannya akan semakin tinggi.
Padahal, tingkat kesuburan sperma itu sendiri sangat tergantung oleh periode waktu. Jadi, tingkat kesuburan sperma mengalami fluktuasi sepanjang hidup laki-laki.
Untuk melakukan program hamil, biasanya kedua pasangan mesti diperiksa terlebih dahulu dengan pihak medis agar masalah kehamilan bisa segera ditemukan dan diobati.
Dengan melakukan konsultasi dengan dokter, pasangan bisa menghindari segala perselisihan, sehingga segera bisa menyelesaikan masalah kehamilan dengan solusi yang efektif dan efisien.
Karakteristik Sperma yang Infertil
Ada banyak mitos yang mengatakan bahwa sperma encer berarti menandakan infertilitas orang laki-laki. Namun. hal ini dibantah oleh dokter Ivander. Menurutnya, kualitas sperma tidak bisa dilihat secara kasat mata. Pemeriksaan fertilitas sperma harus dilakukan di laboratorium yang memiliki kapasitas untuk itu.
Pada dasarnya, sperma memang memiliki masa untuk terbentuk secara encer dan menggumpal. Setelah berhubungan saat penis ditarik dari vagina, otomatis sebagian sperma memang akan keluar lagi. Namun, hal ini bukanlah menjadi bukti bahwa sperma tersebut infertil.
Komponen ejakulasi itu sendiri terdiri dari dua jenis, yakni:
- cairan sperma
- sel sperma
Hal yang Menyebabkan Gangguan Kesuburan pada Laki-laki
Banyak mitos yang menceritakan tentang adanya makanan yang bisa dikonsumsi pasangan agar membuat ibu menjadi cepat hamil. Namun, sayangnya hal ini juga tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Menurut dokter Ivander, kalau makanan yang membuat pasangan jadi berkurang kesuburannya justru ada banyak. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat membuat sperma menjadi turun kualitasnya.
1. Mengonsumsi Asupan Makanan yang Tidak Sehat
Makanan yang tidak bergizi dan tinggi gula tentu tidak baik untuk tubuh. Segala yang tidak baik untuk tubuh pasti akan berpengaruh terhadap kesuburan seseorang.
2. Obesitas
Obesitas pada laki-laki bisa mengganggu kesuburan menurunkan kualitas sperma. Sperma seorang laki-laki yang mengalami obesitas biasanya memiliki jumlah yang lebih sedikit.
Selain itu, laki-laki yang obesitas juga memiliki penis yang mengkerut dan perut yang menggantung sehingga menyusahkan penetrasi penis ke vagina.
Artikel terkait: Ini Dia, 7 Dampak Obesitas Pada Ibu Hamil
3. Rokok
Rokok menjadi salah satu penyebab rusaknya kualitas sperma pada laki-laki. Akan tetapi, hal ini banyak menjadi perdebatan karena banyak kasus laki-laki merokok yang tetap bisa mendapatkan keturunan.
Pengaruh rokok bisa terasa sangat signifikan pada seorang laki-laki yang memang memiliki masalah pada kualitas spermanya. Rokok yang dikonsumsi laki-laki juga bisa berpengaruh untuk membuat sel telur istrinya menjadi terganggu.
Vape juga setali tiga uang pada rokok. Meski kadar nikotin rendah, tetapi vape tetap mengandung bahan berbahaya seperti pengawet dan lain-lain. Penting untuk diingat bahwasanya vape bukan alternatif yang lebih sehat daripada rokok.
Artikel terkait: Pasangan Bunda Perokok Berat? Ini 8 Tips Bantu Suami Berhenti Merokok
Jenis Gangguan Kesuburan pada Laki-laki
Varikokel
Dijelaskan oleh dr. Ivander, gangguan kesuburan pria bisa terjadi kerana faktor varikoker, atau varises pada kantung buah zakar.
Jika seorang laki-laki mengalaminya, maka ia akan mengalami pembengkakan pembuluh darah vena di dalam skrotum alias buah zakar yang melapisi testis. Hal inilah yang kemudian bisa memengaruhi kualitas sperma menjadi tidak optimal.
Kapan Suami Perlu Memeriksakan Kesuburannya?
Saat Parents memulai program hamil, sebaiknya kesuburan suami diperiksa terlebih dahulu sebelum istri. Hal ini disebabkan karena masalah sperma merupakan salah satu yang paling susah untuk diobati.
Akan tetapi, hal ini seringkali diabaikan, karena sebagian laki-laki enggan untuk diperiksa kesuburannya. Ketika hanya istri yang diperiksa kesuburannya, promil tidak dapat dilakukan dengan optimal.
Cara Tes Kesuburan Pria
Untuk melakukan tes kesuburan pada pria, terdapat beberapa metode dan alat yang dapat digunakan. Berikut adalah beberapa cara untuk menguji kesuburan pada pria:
-
YO Sperm Test: YO Sperm Test adalah alat test sperma portable yang dapat terhubung dengan smartphone. Alat ini memungkinkan pria untuk melakukan tes air mani sendiri dari rumah.
-
Tes Kesuburan di Klinik: Selain alat YO Sperm Test, pria juga dapat melakukan tes kesuburan di klinik kesehatan. Tes kesuburan ini meliputi pemeriksaan fisik, tes sperma, tes darah, dan beberapa prosedur khusus. Dalam tes sperma, akan dilakukan analisis terhadap kualitas, jumlah, pergerakan, dan bentuk sperma. Tes darah mungkin juga dilakukan untuk memeriksa hormon yang berhubungan dengan kesuburan pria.
Cara Meningkatkan Kesuburan Pria
Untuk meningkatkan kesuburan pria, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain:
-
Pilih Makanan Bergizi: Meningkatkan kualitas sperma dapat dimulai dengan memilih makanan bergizi penambah kesuburan pria. Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin C, vitamin E, zinc, dan selenium. Buah-buahan, sayuran segar, kacang-kacangan, biji-bijian, serta makanan laut seperti ikan salmon atau tuna mengandung nutrisi penting untuk kesehatan sperma. Hindari makanan olahan dan cepat saji yang tinggi lemak jenuh dan gula.
-
Pertahankan Berat Badan yang Sehat: Menjaga berat badan yang sehat sangat penting. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat memengaruhi produksi hormon reproduksi, sedangkan berat badan yang terlalu rendah juga dapat mengganggu hormon dan jumlah sperma. Pertahankan berat badan yang ideal melalui pola makan seimbang dan olahraga rutin.
-
Hindari Merokok dan Konsumsi Alkohol: Merokok dan alkohol dapat merusak kesuburan pria. Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat menurunkan kualitas sperma dan mengurangi tingkat kesuburan. Oleh karena itu, hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol secara signifikan.
-
Rutin Berolahraga: Berolahraga secara teratur tidak hanya membantu meningkatkan kadar testosteron, tetapi juga meningkatkan kualitas sperma. Pria yang berolahraga memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi dan kualitas air mani yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak berolahraga.
-
Stres Management: Kelola stres dengan baik, karena stres yang berlebihan dapat memengaruhi kesuburan. Melakukan teknik relaksasi, meditasi, atau kegiatan yang menyenangkan dapat membantu mengurangi stres.
-
Konsultasi Medis: Jika Anda mengalami masalah kesuburan yang serius, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan reproduksi untuk mendapatkan panduan dan perawatan yang tepat.
Biar bagaimana pun, keberhasilan program hamil tentu saja akan mempertimbangkan tingkat kesuburan dari kedua pasangan. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kesuburan sejak dini, agar program hamil bisa dilakukan secara optimal karena pasangan masih dalam rentang umur yang subur.
Apabila setelah pemeriksaan ditemukan masalah, baik pada laki-laki atau pun perempuan, maka bisa segera ditindaklanjuti. Program kehamilan masih tetap bisa diusahakan dengan mencoba beberapa langkah, mulai dari terapi kesuburan, inseminasi buatan, hingga bayi tabung.
Demikianlah informasi seputar masalah kesuburan pria. Semoga bermanfaat dan promilnya berhasil, Parents!
****
Baca juga:
Ingin Sukses Promil? Hindari 7 Faktor Penghambat yang Membuat Pasangan Sulit Hamil