Berbicara mengenai kesehatan organ reproduksi wanita, Bunda pasti setuju kalau ini hal yang penting untuk diperhatikan. Apalagi, kesehatan organ reproduksi seperti ovarium (indung telur) juga bisa menentukan keberhasilan program hamil bagi pasangan yang mendambakan kehadiran anak.
Ovarium atau indung telur adalah bagian terpenting dari reproduksi wanita. Organ ini tidak hanya dibutuhkan untuk mengatur fungsi tubuh wanita, seperti menstruasi dan produksi hormon progesteron dan estrogen.
Sayangnya, ovarium rentan terserang penyakit yang bisa mengganggu kesuburan wanita, seperti kista ovarium, tumor, dan bahkan kanker ovarium. Penyakit ini menjadi risiko yang dihadapi semua wanita di seluruh dunia.
Artikel terkait: 4 Cara ini dapat menurunkan risiko kanker ovarium
5 hal yang memengaruhi kesehatan organ reproduksi ovarium
Risiko penyakit yang disebutkan di atas bisa meningkat apabila seseorang tidak menjaga kesehatan ovarium dengan baik.
Nah, hal-hal berikut ini juga dapat memengaruhi kesehatan ovarium:
1. Obesitas
Seperti kita ketahui, kelebihan berat badan selalu membawa risiko kesehatan, tetapi bagaimana obesitas bisa memengaruhi penyakit ovarium?
Obesitas tidak hanya mengubah metabolisme tubuh, tetapi juga memengaruhi hormon. Ketika tubuh mulai menyimpan lebih banyak lemak, itu juga dapat mengubah sistem endokrin, yang menyebabkan perubahan dalam siklus menstruasi.
Banyak ahli memperingatkan bahwa perubahan hormon ini sering dapat menyebabkan masalah mulai dari sindrom ovarium polikistik hingga tumor. Terlebih lagi, banyak dokter memperingatkan bahwa infertilitas wanita sering dikaitkan dengan obesitas.
2. Faktor risiko genetik
Penyakit yang diderita ibu, nenek, atau tante kita dapat memengaruhi penyakit yang dapat berkembang dalam sistem reproduksi kita sendiri. Sebagai contoh, mereka yang memiliki riwayat kanker ovarium di keluarga, lebih berisiko lebih tinggi terkena kanker itu sendiri.
Artikel terkait: 4 Cara ini dapat menurunkan risiko kanker ovarium
3. Memiliki anak di usia lanjut
Tidak semua wanita dapat memiliki anak di usia muda. Karena banyak ibu yang juga bekerja, banyak wanita menaikkan usia rata-rata menjadi ibu di atas 30 tahun.
Para ahli menyatakan bahwa semakin banyak ovulasi yang dimiliki seorang wanita sepanjang hidupnya, semakin tinggi risiko terkena penyakit ovarium.
Memiliki anak sebelum usia 26 menurunkan risiko kanker ovarium. Perlindungan ini tidak lagi efektif ketika Anda memiliki anak pertama setelah melewati usia 35 tahun.
Artikel terkait: Ini bedanya hamil di usia 20-an atau 30-an dan pengaruhnya pada kesehatan Bunda
4. Bahaya bedak talc
Bedak talc telah dikaitkan dengan risiko kanker ovarium karena berbagai alasan yang harus Anda perhatikan:
- Bedak talc terdiri dari magnesium silikat, yang mengandung zat beracun yang disebut asbes yang diketahui menyebabkan beberapa jenis kanker, termasuk ovarium. Bahkan, itu juga diketahui meningkatkan kemungkinan mengembangkan kanker payudara karena penggunaannya dalam deodoran.
- Fakta bahwa wanita menderita insiden kanker yang lebih besar dari bedak terutama disebabkan oleh penggunaan produk ini pada bayi kita. Seringkali terhirup tanpa kita sadari.
Ingatlah untuk selalu memeriksa bahan pada setiap bedak talc yang digunakan, unruk memastikan apakah mengandung asbes atau tidak.
5. Diet tinggi lemak dapat mempengaruhi kesehatan ovarium
Kami selalu merekomendasikan untuk mengikuti gaya hidup sehat, termasuk olahraga dan diet seimbang. Pola makan yang sehat dan seimbang dengan mengurangi asupan lemak berbahaya.
Kita semua suka muffin dan kue cokelat, atau produk-produk lezat yang dibuat dengan tepung dan garam halus. Namun, Anda harus tahu bahwa jenis makanan ini dapat meningkatkan pertumbuhan tumor, seringkali di indung telur.
Nah, dengan memerhatikan 5 hal diatas, semoga Bunda bisa lebih peduli dengan kesehatan organ reproduksi ovarium ya!
Baca juga:
Waspada! Gejala kanker ovarium ini sering diabaikan banyak wanita
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.