Sejarah Makanan Kerak Telor, Omelet Betawi Khas Ibu Kota Jakarta

Sejarah awal hadirnya kerak telor, kuliner khas Jakarta yang menjadi warisan budaya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pernah mencoba kuliner khas Jakarta yang satu ini? Jika Anda orang asli Jakarta, atau paling tidak sudah lama tinggal di ibu kota, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya kerak telor.

Rasanya yang renyah dan gurih selalu bikin ketagihan. Tapi, di balik lezatnya sepiring kerak telor, tahukah Parents ada sejarah menarik soal santapan yang satu ini? Yuk kita kulik sejarah awal mula terciptanya kuliner khas Betawi berikut ini!

Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda

Sumber: Wikipedia

Jika Anda berada di Jakarta, kerak telor paling mudah ditemukan di area Monas dan Taman Mini Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, kuliner ini kini tidak hanya bisa dinikmati di Jakarta saja. Sejumlah rumah makan khas Betawi yang dibuka di beberapa daerah juga menawarkan santapan yang terbuat dari telur ini. 

Jauh sebelum sepopuler sekarang, tahukah Parents bahwa kuliner khas Betawi ini ternyata sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Makanan yang satu ini usianya juga lebih tua dari usia negara kita sendiri.

Fakta lainnya yang perlu Anda tahu, makanan ini ternyata dibuat secara tidak sengaja lho. Dahulu kala, sekelompok orang Betawi asli yang berdomisili di Menteng adalah orang-orang yang pertama kali menemukan makanan ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kala itu, masyarakat Betawi sedang berusaha mencoba menciptakan beragam menu makanan. Mereka mencampurkan berbagai macam bahan, kemudian mengolahnya, dan mencicipinya, begitu saja hingga berkali-kali. Sampai akhirnya pada salah satu percobaan, mereka mencampurkan kelapa dan telur. Lalu, lahirlah kudapan nikmat yang satu ini.

Sumber: Instagram @etokuliner

Meski sudah ada sejak zaman kolonial, namun baru pada tahun 1970 makanan ini mulai dijajakan secara luas. Kudapan yang terbuat dari kelapa dan telur ini pada awalnya dijual di kawasan Tugu Monas. Karena cita rasa yang istimewa dan khas, banyak orang terutama wisatawan yang kemudian datang berkunjung ke Jakarta dan menyempatkan diri untuk menikmati kerak telor.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sampai sekarang, jika Anda berkunjung ke kawasan Tugu Monas, Anda akan melihat pemandangan yang khas di mana deretan penjaja kerak telor duduk menghadap kompor kecil dan wajan. Tangan-tangan mereka lincah mencampur bahan ke atas wajan sembari berkomunikasi dengan pelanggan. 

Baca juga: Makanan Pedagang Timur Tengah Tempo Dulu, Ini Sejarah dan Resep Tongseng Kambing

Kerak Telor Dikenal Juga dengan Nama Omelet Betawi       

Sumber: Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya

Bagi yang belum pernah makan kerak telor, dari namanya, Anda mungkin bisa membayangkan seperti apa kira-kira bentuknya. Memang secara tampilan terlihat berkerak, tetapi justru di situlah letak keunikannya. Selain renyah, rasanya juga gurih, legit, dan tentu saja nikmat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Walau demikian, terlepas dari namanya yang populer, beberapa orang juga menyebut kudapan ini dengan nama lain, yakni omelet Betawi. Ini karena ciri-ciri dan bentuknya yang memang mirip dengan omelet alias telur dadar.

Selain parutan kelapa, bahan-bahan lainnya seperti beras ketan, dan campuran berbagai rempah juga menambah nikmat kudapan ini. Anda pun bisa memilih, apakah ingin memakan santapan versi telur ayam, atau memakai telur bebek.

Sumber: Instagram @innamihardja dan @somethingelstoeat

Pedagang omelet Betawi biasanya akan membutuhkan dua butir telur dengan bahan-bahan lainnya untuk membuat sepiring kerak telor.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Proses memasaknya juga cukup sederhana. Omelet dimasak menggunakan wajan agar lebih terasa otentik. Bahan-bahan dimasukkan ke dalam wajan, kemudian setelah sudah setengah matang, omelet tersebut akan dibalik. Omelet Betawi ini biasanya disajikan dengan serundeng yang terbuat dari kelapa parut tadi, ditambah dengan taburan bawang goreng.

Baca juga: 5 Cara Mendaftar GoFood, Bantu Bisnis Kuliner Kian Eksis

Kuliner Setahun Sekali

Dulu, santapan khas Betawi ini hadir dan ramai dijual hanya setahun sekali, yakni saat ulang tahun kota DKI Jakarta. Itu sebabnya beberapa orang atau wisatawan yang ingin berburu kuliner ini cukup kesulitan untuk mendapatkannya di waktu-waktu lain. Beberapa bahkan sengaja datang di antara bulan Juni-Juli, yakni pada saat menjelang HUT Jakarta supaya lebih mudah menemukannya.

Selain alasan di atas, sebenarnya ada juga alasan lainnya yang melatarbelakangi mengapa makanan ini cukup susah ditemukan. Alasannya karena sebenarnya proses pembuatannya cukup lama.

Jika Anda lihat, sepertinya memang singkat dan mudah saja. Tapi sebenarnya di balik pemandangan tersebut, butuh waktu yang cukup lama untuk membuat beras ketan melunak tanpa dimasak, yakni direndam selama satu malam. Itu sebabnya beras ketan tidak terasa seperti beras mentah saat disantap.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Instagram @_ vitrea_ dan @ahmad10fauzi

Namun demikian, jika Anda tinggal atau sedang berkunjung ke Jakarta, sekarang menemukan kuliner ini sudah tidak sesulit dulu lagi. Sekarang, kerak telor bahkan bisa Anda pesan secara online. Nah, tertarik untuk mencobanya Parents?

Betawi, seperti suku-suku lainnya di Indonesia, memiliki kekhasan budaya yang beragam. Selain Rumah Kebaya yang kaya filosofi, Betawi juga memiliki kesenian musik Gambang Kromong dan Tanjidor, serta seni melukis di atas kain alias membatik yang dikenal dengan seni Batik Betawi.

Baca juga:

7 Tempat Wisata Kuliner di Solo yang Wajib Parents Kunjungi

Bikin Nagih, Ini 10 Kuliner Legendaris Bogor yang Masih Eksis

10 Tempat Wisata Kuliner di Jogja yang Wajib Parents Kunjungi