Sebelum merdeka, Indonesia merupakan negara yang terdiri dari kerajaan-kerajaan dengan berlatar belakang agama dan aliran. Jauh sebelum agama Islam tersebar, masyarakat di beberapa wilayah nusantara menganut agama Hindu yang dipimpin sebuah kerajaan. Lalu apa saja kerajaan Hindu di Indonesia?
Hindu adalah salah satu agama tertua yang ada di Indonesia. Masuknya agama Hindu tidak lepas dari peran pedagang India yang berlabuh di Nusantara. Selain itu pula, perkembangan pesat agama Hindu diikuti dengan berdirinya banyak kerajaan bercorak Hindu saat itu.
Berikut 7 kerajaan Hindu di Indonesia yang memiliki pengaruh besar pada masa kejayaannya.
7 Kerajaan Hindu yang Pernah Berjaya di Indonesia
1. Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia, Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia dan diprediksi muncul sekitar abad ke-5 Masehi. Letak geografis Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Sehingga Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang.
Kerajaan Hindu pertama di Indonesia ini awalnya bernama Kerajaan Kutai Martadipura. Awal berdirinya dipimpin oleh Maharaja Kudungga bergelar anumerta Dewawarman.
Setelah Raja Kudungga, Kerajaan Kutai diteruskan oleh anaknya yakni Raja Aswawarman yang menjadi seorang Hindu. Selanjutnya, Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya ketika dipegang oleh Raja Mulawarman, anak dari Raja Aswawarman.
Raja Mulawarman adalah raja terbesar dari Kerajaan Kutai dan banyak disebut dalam Prasasti Kutai karena besar kemungkinan Prasasti Kutai dibuat pada masa pemerintahannya.
Bukti otentik berdirinya Kerajaan Kutai adalah ditemukannya tujuh buah prasasti Yupa. Prasasti Yupa mencatat puncak kejayaan Kerajaan Kutai berada pada masa pemerintahan Raja Mulawarman.
Kemudian, Kerajaan Kutai runtuh saat raja Kerajaan Kutai terakhir yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa.
Artikel terkait: 5 Kerajaan Budha Terkenal dan Berpengaruh di Nusantara, Pernah Berjaya!
2. Kerajaan Tarumanegara
Dalam catatan sejarah, Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia dan terbesar di Nusantara pada masa jayanya.
Kerajaan Tarumanegara berkembang antara 400-500 Masehi, yang terletak di Bogor, Jawa Barat. Peninggalan Kerajaan Tarumanegara bisa diketahui dari tujuh prasasti, yakni: prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Muara Cianten, Tugu, Pasir Awi, dan Cidanghiang.
Menurut prasasti Ciaruteun, Kerajaan Tarumanegara yang dipimpin oleh Purnawarman sebagai raja ke-3 adalah pemerintahan terbesar sepanjang sejarah. Di bawah kekuasaannya, Ia memerintahkan untuk membuat saluran irigasi yang nantinya membuat persawahan rakyat menjadi subur. Tarumanegara juga berhasil menguasai 48 daerah dan rakyat dipimpin secara bijaksana.
Sementara itu, tanda keruntuhan Kerajaan Tarumanegara sudah dimulai pada masa kepemimpinan Raja Sudawarman. Salah satu faktornya adalah Raja Sudawarman kurang peduli terhadap masalah-masalah yang terjadi di kerajaannya serta munculnya pesaing Kerajaan Tarumanegara yakni Kerajaan Galuh.
Kerajaan galuh didirikan oleh Wretikandayun, cucu dari Kretawan, Raja ke 8 Kerajaan Tarumanegara. Sebelum menjadi sebuah kerajaan, Galuh adalah bagian dari Kerajaan Tarumanegara.
3. Kerajaan Hindu di Indonesia, Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran merupakan kelanjutan dari Kerajaan Tarumanegara yang diperkirakan runtuh pada abad ke-7. Menurut naskah kuno Carita Parahiyangan yang ditulis pada abad ke-16 M, Kerajaan Pajajaran merupakan gabungan dua kerajaan yakni Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.
Kerajaan Pajajaran meraih masa keemasan atau kejayaan pada era pemerintahan Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi. Untuk menyejahterakan kerajaan dan rakyatnya, Prabu Siliwangi memberikan perhatian lebih pada pemuka agama. Selain itu, Prabu Siliwangi juga membuat ulang sistem pemungutan upeti.
Prabu Siliwangi juga memperkuat kekuatan armada perang. Dia juga membangun dan memperkuat sistem pertahanan Ibu Kota dengan membuat parit pertahanan sehingga tidak mudah diserang Kerajaan lain.
Artikel terkait: Legenda Dongeng Ciung Wanara, Orang Sunda Wajib Tahu
Awal mula kehancuran Kerajaan Pajajaran terjadi saat pengaruh ajaran Islam mulai menyebar di bumi Pasundan dan membuat resah Prabu Siliwangi. Upaya pembatasan pedagang muslim yang masuk dan singgah di Pelabuhan Kerajaan Sunda pun dilakukan. Namun, upaya ini tak berhasil.
Kerajaan Pajajaran hancur setelah mendapat serangan dari sejumlah kerajaan Islam yakni Kerajaan Banten dengan bantuan Kerajaan Cirebon dan Kerajaan Demak. Kerajaan Pajajaran merupakan kerajaan bercorak Hindu terakhir yang eksis di Pulau Jawa.
4. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri berpusat di Dahanapura, Kediri, Jawa Timur. Berdiri pada abad ke-11. Raja pertama kerajaan Kediri adalah Sri Samarawijaya. Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Jayabaya.
Di bawah kekuasaannya, wilayah kekuasaan mencapai pulau Sumatera, dapat mengalahkan pengaruh Kerajaan Sriwijaya dan bidang sastra berkembang pesat.
Keruntuhan Kerajaan Kediri bermula ketika terjadi perselisihan antara Raja Kertajaya dengan kaum Brahmana. Kaum brahmana tersebut meminta pertolongan dari seorang yang bernama Ken Arok, dari daerah Tumapel yang sangat ingin memisahkan diri dari Kerajaan Kediri.
Akhirnya, pasukan yang dipimpin oleh Ken Arok berhasil mengalahkan pasukan Kediri yang dipimpin oleh Kertajaya pada tahun 1222 M. Lantaran kekalahan yang sangat telak, maka runtuhlah Kerajaan Kediri digantikan oleh Kerajaan Singasari.
5. Kerajaan Mataram Kuno (Medang)
Salah satu kerajaan Hindu di Indonesia adalah Kerajaan Mataram Kuno (Medang) yang berlokasi di pedalaman Jawa Tengah, di sekitar daerah yang banyak dialiri sungai. Daerah yang dimaksud belum jelas, kemungkinan besar di daerah Kedu sampai sekitar Prambanan (berdasarkan letak prasasti yang ditemukan).
Masyarakat Mataram Kuno terbilang maju dalam hal budaya, terbukti dengan banyaknya bangunan candi yang dibuat. Termasuk dua candi besar yakni Candi Borobudur yang dibuat pada masa pemerintahan Samaratungga dari dinasti Syailendra yang bercorak Budha. Serta, Candi Prambanan yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan selesai pada masa pemerintahan Daksa dari Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu.
Berdasarkan Prasasti Canggal, Kerajaan Medang didirikan oleh Sanjaya, keturunan dari Kerajaan Kalingga dan Kerajaan Galuh. Agama resmi Kerajaan Medang pada masa pemerintahan Sanjaya adalah Hindu aliran Siwa. Ketika wangsa Syailendra berkuasa, agama resmi kerajaan berganti menjadi Budha aliran Mahayana.
Artikel terkait: 6 Fakta Menarik Candi Singosari, Salah Satunya Miliki Patung Penjaga Terbesar di Dunia!
6. Kerajaan Singasari
Salah satu kerajaan Hindu di Indonesia adalah Kerajaan Singasari yang berada di Jawa Timur. Letak Kerajaan Singasari diperkirakan berada di sekitar Supit Urang, yakni lahan di sekitar pertemuan antara Sungai Brantas dan Sungai Bango.
Kerajaan Singasari didirikan atas perintah Ken Arok sejak tahun 1222-1227 M. Kerajaan ini beribu kota di Tumapel, Jawa Timur. Ken Arok berasal dari sebuah desa kecil yaitu Singasari yang termasuk wilayah Tumapel. Dia adalah anak buah Tunggul Ametung, penguasa Tumapel.
Namun, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung dan menikahi istrinya Ken Dedes. Setelah berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri, kemudian Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari. Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan raja Kertanegara (tahun 1268 sampai 1292 M). Ia adalah raja tersukses kerajaan Singasari karena mempunyai cita-cita untuk menyatukan seluruh nusantara.
7. Kerajaan Hindu yang Terkenal di Indonesia, Kerajaan Majapahit
Kemudian, kerajaan Hindu di Indonesia yang sangat terkenal adalah Kerajaan Majapahit. Kerajaan ini dibangun di atas Hutan Terik, sekitar tepi sungai Brantas. Dalam Kakawin Nagarakretagama disebutkan pengaruh Kerajaan Majapahit sangat luas, meliputi hampir seluruh negara Indonesia sekarang, dari daerah di Pulau Sumatra di bagian Barat, sampai ke Maluku di bagian Timur.
Pendiri Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya, keturunan dari silsilah Ken Arok dengan Ken Dedes. Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Pada masa puncak kejayaan Kerajaan Majapahit, Raja Hayam Wuruk dengan bantuan Mahapatih Gajah Mada yang memiliki sumpah yang terkenal dengan “Sumpah Palapa“ yang bertekad untuk mempersatukan nusantara dibawah kekuasaannya.
Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta. Selain itu, pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan Islam, yaitu Kesultanan Malaka, mulai muncul di bagian Barat Nusantara dan melemahkan kekuasaan Majapahit .
Peninggalan Kerajaan Majapahit berupa Kitab Negarakertagama (Mpu Prapanca), Kitab Arjunawiwaha (Mpu Kanwa), Kitab Sutasoma (Mpu Tantular), Candi Panataran, Sumberjati, Sawentar, Jabung dan Surawarna.
***
Demikian penjelasan mengenai beberapa kerajaan Hindu di Indonesiayang memiliki pengaruh besar pada masa kejayaannya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Parents, ya!
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/kerajaan-islam-di-indonesia
https://id.theasianparent.com/ayam-betutu
https://id.theasianparent.com/sejarah-candi-prambanan