Kementerian Kesehatan baru saja meminta seluruh pihak, baik dinas kesehatan dan rumah sakit di Indonesia waspada akan temuan kasus keracunan Chiki Ngebul nitrogen, atau populer disingkat ‘Cikbul’.
Pasalnya, belum lama ini ada laporan kasus korban keracunan akibat mengonsumsi jajanan yang sedang digandrungi oleh banyak kalangan. Parents, simak informasi selengkapnya berikut yuk!
Artikel terkait: 7 Fakta Jajanan Es Smoke yang Sedang Viral, Hati-hati Risiko Terbakar!
Kemenkes Beri Surat Edaran
Dilansir dari Liputan 6, Yuli Astuti Saripawan selaku Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes Republik Indonesia meminta kewaspadaan ditingkatkan seiring diterimanya laporan kasus peningkatan korban keracunan Cikbul di Provinsi Jawa Barat.
Meski bukan termasuk kategori Kejadian Luar Biasa, akan tetapi dinkes dan rumah sakit diminta segera melapor ke Kemenkes apabila menemukan kasus tersebut.
Kemenkes pun mengeluarkan imbauan pelaporan melalui surat edaran nomor SR.01.07/III.5/154/2023 perihal ‘Pelaporan Peningkatan Kasus dalam Penggunaan Nitrogen Cair pada Makanan‘.
Berikut bunyi surat edaran yang diteken per tanggal 5 Januari 2023:
Sehubungan dengan surat dari Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan nomor SR.01.07/III.5/67/2023 tanggal 4 Januari 2023 tentang Pelaporan Kasus Kedaruratan Medis dalam Penggunaan Nitrogen Cair pada Makanan, maka kami sampaikan bahwasanya tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), hanya terjadi peningkatan kasus dalam penggunaan nitrogen cair yang bersifat lokal. Namun demikian jika terjadi kejadian serupa di tempat lain, tetap perlu melaporkan dan memantau serta berkoordinasi penanganannya di lapangan. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama Saudara, diucapkan terima kasih.
Anak SD Jadi Korban Cikbul Nitrogen
Kewaspadaan Kemenkes terhadap jajanan Chiki Ngebul ini berkaitan dengan laporan kasus sebanyak tujuh orang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mendadak alami keracunan.
Kejadian yang terjadi pada November 2022 itu membuat ketujuh siswa mengalami gejala berupa mual hingga muntah usai menyantap jajanan berbahan nitrogen cair di sekolah.
Penggunaan nitrogen cair dalam makanan masih menjadi tren yang bahkan viral di media sosial. Biasanya jajanan tersebut berupa makanan ringan berbahan dasar jagung atau tepung beras.
Cikbul adalah jajanan berbentuk bulat, kering, dengan tekstur renyah. Sebelum disajikan, penjual akan menuangkan nitrogen cair ke dalam wadah berisi camilan tersebut. Selepas diberi nitrogen cair, jajanan akan mengeluarkan asap yang pastinya menarik perhatian anak-anak.
Artikel terkait: Bocah Ponorogo Terbakar Karena Es Smok, Ini Kronologinya!
Gejalanya Ringan hingga Parah
Tidak hanya mengalami gejala ringan seperti pusing atau mual, salah satu korban keracunan Cikbul alami gejala lebih parah sampai muntah darah. Mengutip dari Merdeka, siswa tersebut kini masih dirawat secara intensif di rumah sakit.
RSUD SMC, Kabupaten Tasikmalaya mendiagnosis ketujuh anak SD tersebut mengalami intoksikasi makanan, yaitu respons tubuh akan suatu zat yang terhisap atau tertelan. Akibatnya penderita mengalami gejala tambahan seperti, diare dan kembung.
Nitrogen Cair Sebabkan Luka Bakar
Selain jajanan chiki, nitrogen cair juga sempat viral diolah ke dalam jajanan es krim yang dikenal sebagai Es Smoke. Sayangnya, es smoke juga pernah memakan korban jiwa yaitu seorang bocah asal Desa Bajang, Ponorogo pada Juli 2022 lalu.
Bocah berusia lima tahun tersebut mengalami luka bakar 30 persen usai mengonsumsi es smoke. Karenanya, ia menderita luka bakar di sebagian wajah, pipi kanan dan kiri, leher, mulut, sebagian dada, dan area lengan.
Faktanya, penggunaan nitrogen cair dengan konsentrasi tinggi ini cukup mengancam keselamatan dan tidak dianjurkan untuk jenis makanan apapun. Jumlah penggunaan dan teknik yang salah dapat menyebabkan keracunan hingga luka bakar. Kondisi terburuk lainnya, kandungan ini dapat merusak organ dalam manusia.
***
Meski menarik, rupanya jajanan tersebut membahayakan kesehatan. Semoga jajanan viral ini tidak memakan korban lainnya dan para orang tua di rumah dapat lebih waspada dalam memilih jajanan untuk buah hatinya.
Baca juga: