Kenapa Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat? Ini Jawabannya, Bun!

undefined

Merasa gerah dan sering berkeringat saat hamil adalah hal yang wajar, tetapi hati-hati jangan sampai suhu tubuh terlalu tinggi!

Selama hamil, wajar jika Bunda merasa gerah atau kepanasan. Namun, tahukah Bunda kenapa ibu hamil sering merasa gerah dan berkeringat?

Ibu hamil sering mengalami saat-saat di mana mereka merasa lebih mudah kepanasan dibandingkan sebelumnya saat tidak sedang hamil. Beberapa ibu bahkan mengalami hot flash selama kehamilan.

Hot flash adalah perasaan hangat yang tiba-tiba di tubuh bagian atas, yang biasanya paling intens di wajah, leher, dan dada.

Semua itu bisa sangat tidak nyaman jika Bunda hamil di musim panas atau kemarau, atau jika Bunda tinggal di daerah yang panas.

Rasa gerah, kepanasan, dan mudah berkeringat ini terjadi karena adanya perubahan fisik, metabolisme, dan hormonal yang intens terjadi pada tubuh Anda selama kehamilan.

Artikel Terkait: Berbahaya Bagi Ibu dan Janin, Kenali Risiko dan Gejala Anemia Saat Hamil!

Tanda-Tanda Kegerahan yang Berbahaya pada Ibu Hamil

Kenapa Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat? Ini Jawabannya, Bun!

Sumber: Freepik

Biasanya merasa gerah dan kepanasan adalah hal yang lumrah terjadi selama kehamilan. Hal ini memang menimbulkan ketidaknyamanan bagi ibu hamil, tetapi tidak menimbulkan risiko kesehatan apa pun bagi ibu maupun bayinya.

Akan tetapi, terkadang panas berlebih bisa menjadi masalah, dan penting untuk mengetahui kapan hal itu mungkin terjadi.

Berikut adalah beberapa gejala kepanasan pada ibu hamil yang harus diwaspadai:

  • Kulit terasa hangat
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Mual
  • Kram otot

Bunda mungkin juga berisiko lebih tinggi mengalami kelelahan akibat panas, sengatan panas, dan dehidrasi. Bunda harus segera menemui dokter jika mengalami gejala-gejala di atas.

Penyebab Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat

kenapa ibu hamil sering gerah dan berkeringat

Sumber: Freepik

Selama ini penelitian tentang penyebab kepanasan selama kehamilan masih terbatas. Walau demikian, berikut adalah beberapa penyebab kepanasan pada kehamilan:

1. Peningkatan Volume Darah

Selama kehamilan, volume plasma darah ibu meningkat untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi yang lebih besar dari plasenta dan organ ibu (misalnya, rahim, payudara, kulit, dan ginjal).

Volume darah akan meningkat hampir 50% pada saat mencapai minggu ke-34 kehamilan. Jumlah darah yang meningkat ini berguna untuk membantu mendukung janin yang sedang berkembang.

Kondisi ini juga memberi tekanan ekstra pada pembuluh darah. Bunda mungkin merasa lebih hangat atau gerah karena pembuluh darah melebar dan bergerak lebih dekat ke permukaan kulit.

2. Jantung Bekerja Lebih Keras Selama Kehamilan

Kehamilan membuat jantung dan sistem peredaran darah bekerja dengan lebih keras. Selama kehamilan, volume darah akan meningkat 30 hingga 50 persen untuk memberi makan bayi yang sedang tumbuh. Jantung Bunda akan memompa lebih banyak darah setiap menitnya dan detak jantung pun meningkat.

Jantung pun bekerja lebih keras dan memompa darah 20% lebih banyak pada saat Bunda mencapai minggu kedelapan.

3. Peningkatan Tingkat Metabolisme

Salah satu hal yang berubah selama kehamilan adalah tingkat metabolisme tubuh. Selama kehamilan, Bunda dan bayi yang sedang tumbuh mengandalkan nutrisi dari asupan makanan untuk energi dan kesehatan secara keseluruhan. Metabolisme tubuh pun harus meningkat untuk mengimbangi beban ekstra ini.

Kesimpulannya, tingkat metabolisme akan meningkat selama kehamilan untuk menciptakan lebih banyak energi untuk ibu dan perkembangan bayinya.

Tingkat metabolisme meningkat selama kehamilan sebagai akibat dari peningkatan massa tubuh, perubahan fisiologis terkait kehamilan, yaitu curah jantung dan pertumbuhan janin. Hal ini juga dapat menyebabkan lonjakan suhu tubuh Anda.

4. Kenapa Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat karena Menyerap Panas dari Janin

Janin yang sedang berkembang memiliki kemampuan yang terbatas untuk mengatur suhu tubuhnya sendiri dan sepenuhnya bergantung pada termoregulasi ibu.

Panas tubuh yang dikeluarkan oleh janin yang sedang tumbuh biasanya diserap oleh ibu. Hal ini biasanya terjadi pada trimester ketiga. Oleh karena itu, suhu tubuh yang meningkat dapat membuat Bunda merasa kepanasan dan kegerahan.

Artikel terkait: 6 Deodoran yang Bagus di 2022, Pilih Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui

5. Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan

Kebanyakan ibu hamil mengalami kenaikan berat badan sekitar 11 hingga 15 kilogram hingga selama kehamilan. Meski wajar terjadi, penambahan berat badan dapat berpengaruh terhadap rasa kepanasan dan kegerahan yang dirasakan oleh Bunda.

Ibu hamil membawa tambahan 2 sampai 13 kilogram berat ekstra yang meliputi janin, plasenta, rahim payudara, cadangan lemak ekstra, hingga dua unit sel darah merah ekstra.

Faktor-faktor tersebut dan suhu tubuh basal ibu hamil yang pada dasarnya meningkat adalah penyebab ibu hamil sering merasa gerah dan kemudian berkeringat.

Artikel Terkait: Tak Hanya Lelah, Kenali Tanda-Tanda Kekurangan Zat Besi pada Ibu Hamil

Efek Kegerahan pada Ibu Hamil

Kenapa Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat? Ini Jawabannya, Bun!

Sumber: Freepik

1. Membahayakan Perkembangan Bayi

Kepanasan yang ekstrem pada trimester pertama kehamilan dapat membahayakan perkembangan bayi. Bayi yang ibunya mengalami peningkatan suhu selama beberapa minggu pertama kehamilan memiliki peningkatan risiko masalah jantung dan cacat tabung saraf.

2. Keguguran dan Kelahiran Prematur

Paparan panas yang ekstrem di awal kehamilan juga dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur.

Satu studi oleh National Institutes of Health menemukan bahwa ibu yang terpapar gelombang panas ekstrem selama tujuh minggu pertama kehamilan memiliki kemungkinan 11 persen lebih besar untuk melahirkan lebih awal.

3. Dehidrasi

Kepanasan juga dapat menyebabkan kelelahan, sengatan panas, dan dehidrasi, yang di mana semuanya dapat berbahaya bagi ibu hamil dan bayinya.

Dehidrasi selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi kehamilan yang serius, termasuk cacat tabung saraf, cairan ketuban yang rendah, produksi ASI yang tidak memadai, dan bahkan persalinan prematur.

Dehidrasi karena kepanasan juga dapat menyebabkan kontraksi palsu atau Braxton Hicks, dan membuat Bunda merasa pusing atau bahkan pingsan. Pingsan dapat mengakibatkan jatuh, dan berisiko cedera atau gegar otak.

Risiko-risiko ini dapat menyebabkan cacat lahir karena kekurangan air dan dukungan nutrisi untuk bayi dalam kandungan.

4. Kontraksi

Menurut Dr. Heather Johnson, OB/GYN di Advantia Health, panas berlebih terkadang dapat menyebabkan kontraksi dini.

Setelah minggu kedua puluh ketika plasenta menerima sejumlah besar aliran darah, suhu tubuh yang terlalu panas dapat mulai mengalihkan sumber daya dari plasenta. Hal tersebut dapat menyebabkan kontraksi.

Cara Mengatasi Kegerahan pada Ibu Hamil

Kenapa Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat? Ini Jawabannya, Bun!

Sumber: Freepik

Kita dapat mengurangi panas tubuh dengan dua cara berbeda, yaitu secara eksternal atau internal.

Pendinginan internal adalah pengaturan suhu alami oleh tubuh manusia. Tubuh manusia selalu mengatur suhunya dan dapat menurunkannya dengan sendirinya dalam empat cara yang berbeda, yaitu:

  • Penguapan, yang dicapai dengan berkeringat
  • Radiasi, yang berarti melepaskan panas ke udara sekitarnya
  • Konveksi, yang terjadi ketika udara dingin mengelilingi tubuh
  • Konduksi, yang merupakan transfer panas tubuh ke air dingin atau es yang berdekatan

Ada salah satu area di otak yang disebut hipotalamus yang bertanggung jawab untuk mengatur suhu tubuh. Hipotalamus akan memeriksa suhu tubuh saat ini terhadap suhu normalnya dan kemudian mengaturnya.

Ketika tubuh terlalu panas, regulasi terjadi melalui keringat untuk mendinginkannya. Ketika terlalu dingin, hipotalamus memicu menggigil untuk menghangatkannya.

Bunda juga dapat mengurangi panas secara eksternal dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Minum Cairan yang Dingin

Minum cairan dingin, seperti air atau es teh, dapat membantu menurunkan suhu tubuh dengan mendinginkan tubuh secara internal. Asupan cairan yang teratur juga dapat mencegah dehidrasi yang dapat meningkatkan panas tubuh.

2. Mengoleskan Air Dingin ke Beberapa Bagian Tubuh

Selain minum, Bunda juga bisa mengoleskan air dingin atau es ke titik-titik strategis di tubuh di mana ada pembuluh darah yang dekat dengan permukaan tubuh untuk menurunkan suhunya dengan cepat.

Area tubuh tersebut adalah pergelangan tangan, leher, dada, dan pelipis.

3. Kontak dengan Air

Berenang di air dingin, mandi air hangat, atau mengoleskan air dingin ke tubuh dapat menurunkan suhu tubuh. Dalam kasus ini, suhu tubuh akan menurun sebagai akibat dari konduksi.

4. Mengurangi Bergerak

Ketika seseorang bergerak, tubuh akan menciptakan energi. Panas adalah cara tubuh melepaskan energi. Untuk mengurangi panas tubuh, ibu hamil dapat mengurangi bergerak untuk menurunkan suhu tubuh dengan cepat dan mencegah kepanasan.

Artikel Terkait: Payudara Sakit saat Hamil, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Cara Mencegah Ibu Hamil Merasa Gerah

kenapa ibu hamil sering gerah dan berkeringat

Sumber: Freepik

1. Hindari Sinar Matahari Langsung Saat Panas

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan ibu hamil untuk menghindari panas berlebih, terutama saat cuaca panas di luar.

Beristirahatlah di tempat teduh atau di area ber-AC jika Bunda bekerja di lingkungan yang panas.

2. Jangan Berolahraga di Luar Saat Terik Matahari

Saat cuaca sangat panas atau lembap, jangan berolahraga di luar. Jika Bunda pergi ke luar ruangan, hindari jam-jam terpanas dalam sehari (biasanya antara pukul 10 pagi dan 5 sore).

3. Kenakan Pakaian yang Nyaman

Kenakan pakaian longgar berwarna terang yang dapat menyerap keringat. Pakaian yang ketat dan tidak nyaman memiliki beberapa risiko.

Selain menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, pakaian yang ketat juga dapat mengurangi sirkulasi, membuat Bunda merasa kepanasan, dan menyebabkan infeksi.

4. Minum Air

Minum banyak air dan cairan lain untuk menghindari risiko dehidrasi karena kepanasan. Namun, hindari minuman berkafein dan manis.

Para peneliti mencatat bahwa kafein diyakini menyebabkan pembuluh darah di rahim dan plasenta menyempit. Hal ini dapat mengurangi suplai darah ke janin dan akhirnya menghambat pertumbuhannya.

Ada juga bukti ilmiah bahwa konsumsi gula yang berlebihan selama kehamilan dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan gestasional dan perkembangan komplikasi kehamilan, termasuk diabetes gestasional, preeklamsia dan kelahiran prematur.

5. Hindari Aktivitas yang Meningkatkan Suhu Tubuh

CDC merekomendasikan agar ibu hamil menghindari aktivitas apa pun yang menyebabkan suhu tubuh melebihi 38 derajat celcius, termasuk berendam di hot tub dan jacuzzi atau mengunjungi sauna.

***
Jadi kenapa ibu hamil sering gerah dan berkeringat? Jawabannya adalah karena beberapa perubahan fisiologis yang terjadi karena kehamilan. Menjaga agar suhu tubuh tidak terlalu tinggi juga ternyata tak kalah pentingnya selama kehamilan.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat, ya, Bun!

Overheating during pregnancy: How to keep cool
www.babycenter.com/pregnancy/health-and-safety/pregnant-take-steps-to-avoid-overheating-this-summer_40005924

Why Am I Always Hot During Pregnancy?
www.verywellfamily.com/why-am-i-always-hot-during-pregnancy-5197045

Overheating In Pregnancy: Signs, Causes, Risks And Prevention
www.momjunction.com/articles/overheating-during-pregnancy_00346187/

Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention
aacrjournals.org/cebp/article/16/9/1720/176894/Plasma-Volume-Expansion-in-Pregnancy-Implications

Heart conditions and pregnancy: Know the risks
www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art-20045977

Energy Intake Requirements in Pregnancy
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6723706/

Thermal thresholds for teratogenicity, reproduction, and development
pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21591900/

Dehydration During Pregnancy
americanpregnancy.org/womens-health/dehydration-pregnancy/

Moderate daily caffeine intake during pregnancy may lead to smaller birth size
www.nih.gov/news-events/news-releases/moderate-daily-caffeine-intake-during-pregnancy-may-lead-smaller-birth-size

Effects of consuming sugars and alternative sweeteners during pregnancy on maternal and child health: evidence for a secondhand sugar effect
pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30501650/

The best ways to reduce body heat
www.medicalnewstoday.com/articles/326235

Baca Juga:

10 Tanda Terjadi Masalah Kehamilan yang Berdampak pada Bayi di Kandungan

4 Bahaya yang Mengancam Bayi Jika Ibu Hamil Tidak Makan Dengan Baik

Benarkah minum minyak kelapa bisa melancarkan persalinan? Ini penjelasan ahli

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.