Kelly Clarkson memiliki satu metode parenting yang sangat kontroversial untuk mendisiplinkan anak-anaknya. Penyanyi berusia 39 tahun ini selalu terbuka dan jujur tentang kehidupannya sebagai seorang ibu bagi kedua anaknya, River Rose yang berusia 7 tahun dan Remy yang berusia 5 tahun.
Dalam sebuah wawancara, Kelly mengungkapkan bahwa River Rose memiliki kepribadian yang keras kepala. Bahkan, Kelly menyatakan bahwa anaknya tersebut kelak akan menjadi pemimpin sebuah perusahaan, karena sang anak anak tidak memiliki mental karyawan.
Sumber: Instagram @kellyclarkson
“Dia tidak mengindahkan nasihat dengan baik. Dia sangat galak, itu luar biasa,” tambahnya.
Seperti yang bisa Anda bayangkan, mengasuh River Rose mungkin bisa sedikit rumit. Jadi kadang-kadang Kelly tidak segan untuk memukulnya.
“Saya tidak bermaksud seperti memukulnya dengan keras, saya hanya memukul pelan,” kata Kelly kepada Radio.com pada 2018.
Kelly tahu betul bahwa tidak semua orang setuju dengannya dalam praktik ini. Namun dia merasa mendisiplinkan anak dengan pukulan di pantat bukan hal yang salah, karena ia juga mengalaminya saat kecil dulu.
Memukul pantat sebagai cara mendisiplinkan anak bagi Kelly Clarkson
Kelly Clarkson dan suaminya, Brandon Blakstock, memiliki dua anak yakni River Rose dan Remy. Kelly juga merupakan ibu tiri bagi dua anak Brandon, Seth dan Savannah, dari pernikahan sebelumnya.
Beberapa tahun lalu, Kelly mengungkapkan bahwa dia memiliki satu metode pengasuhan yang agak kontroversial. Dia mengaku memukul anak jika mereka tidak disiplin, dan dan Kelly tidak melihat ada yang salah dengan itu.
Dalam wawancara untuk Radio.com, penyanyi yang namanya melambung setelah menjadi juara ajang American Idol 2002 ini bicara blak-blakan soal caranya mendisiplinkan anak dengan memukul pantat.
Sumber: Instagram @kellyclarkson
“Aku tidak masalah untuk memberikan pukulan yang orang belum tentu suka,” kata Kelly.
“Saya tidak bermaksud seperti memukulnya dengan keras, saya hanya memukul dengan pelan,” tambahnya.
Dia membela pilihannya dengan menjelaskan bahwa orang tuanya memukulnya ketika dia beranjak dewasa dan dia ternyata tetap bisa menjadi orang yang hebat.
“Orang tua saya memukul saya, hidup saya baik-baik saja dan saya merasa baik-baik saja,” tegas Kelly.
Perbedaan Budaya Tempat Tinggal Memengaruhi Pola Asuh
Pelantun lagu Because of You itu kemudian menjelaskan beberapa perbedaan budaya yang ia alami.
“Aku dari Amerika Selatan, jadi kami biasa mendapat pukulan di pantat. Ibu saya akan memanggil kepala sekolah jika saya berada di kantor kepala sekolah dan memberikan izin padanya untuk memukul saya. Saya seorang individu yang berpengetahuan luas dengan banyak karakter, jadi saya pikir itu baik-baik saja,” ujar Kelly.
Kelly menambahkan bahwa dia tidak menggunakan pukulan berlebihan sebagai metode disiplin. Dia akan memperingatkan anak-anaknya sebelum memukul mereka, dan seringkali ancaman saja sudah cukup untuk membuat mereka disiplin kembali.
“Aku suka, ‘Hai, aku akan memukul pantatmu jika kamu tidak berhenti sekarang’. Seperti, ini konyol,” katanya.
Dia juga mengaku sadar diri ketika harus mendisiplinkan anak-anaknya di depan umum. Dia adalah figur publik yang menarik banyak perhatian dan dia tahu betul bahwa banyak orang tidak setuju dengan pukulan. Ini masalah yang sangat kontroversial.
“Jadi itu adalah hal yang rumit ketika kau keluar di tempat umum karena orang-orang berpikir itu adalah hal yang salah. Namun saya tidak menemukan kesalahan dengan memukul anak sebagai cara mendisiplinkan,” kata Kelly.
Memukul anak tetap tidak diperbolehkan apapun alasannya
Kelly Clarkson jelas bukan satu-satunya orang tua yang merasakan pukulan seperti ini. Praktek ini sudah umum di AS sejak lama. Namun kini praktek memukul atau menampar anak sudah semakin tabu apa pun kondisinya.
Seperti yang ditunjukkan oleh banyak orang yang memukul pantat, pasti ada perbedaan antara pukulan di bagian bawah dan kekerasan fisik. Meski begitu, bahkan “hanya” memukul pantat anak tidak lagi direkomendasikan oleh sebagian besar pakar perkembangan anak.
American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan praktik ini dan ada banyak penelitian yang menunjukkan efek berbahaya yang potensial. Memukul telah dikaitkan dengan masalah kesehatan mental dan itu bisa membuat anak menjadi agresif nantinya.
Ada juga fakta bahwa tidak ada garis tegas yang memisahkan tamparan dari kekerasan terhadap anak. Studi menunjukkan bahwa pukulan ringan yang dilakukan sekarang, bisa berkembang menjadi pukulan yang lebih berat di kemudian hari.
Selain itu, tidak ada penelitian yang menunjukkan hasil positif dari pemukulan. Meskipun banyak orang dewasa, seperti Kelly Clarkson yang mengalami pemukulan saat kecil dan menjadi baik-baik saja. Namun tidak ada bukti bahwa memukul membantu anak sepanjang hidup mereka.
Memang benar bila ada begitu banyak alasan orang tua terus memukul anak-anak mereka. Salah satunya karena hal itu terlihat berhasil.
Dan ya, mendisiplinkan anak-anak memang sulit. Terutama untuk balita.
Kelly sebelumnya mengaku merasa “sangat bersalah pada ibu” karena tidak bisa menjadi segalanya bagi anak-anaknya setiap saat. Sebagai ibu yang bekerja, dia mungkin ingin melakukan apa saja yang berhasil untuk anak-anaknya dan apa yang berhasil untuk orang tuanya.
Pada akhirnya tergantung pada setiap orang tua untuk menimbang konsekuensi dari memukul atau tidak memukul pantat anak-anak mereka.
Namun ada alternatif lain yang direkomendasikan para ahli perkembangan anak, seperti memberikan waktu istirahat, atau memberi tugas tambahan sebagai cara mendisiplinkan anak.
Baca juga
Pengakuan seorang ibu, "Aku berhenti memukul anakku karena alasan ini…"
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.