Setiap orangtua memang bertanggung jawab atas keselamatan anak dalam berbagai kondisi. Jangan sampai, kelalaian orangtua justru bisa membuat nyawanya terancam. Oleh karena itu, kehati-hatian perlu ditingkatkan pada segala hal yang berpotensi bisa membahayakan si kecil.
Namun, pada beberapa kondisi ada hal yang sulit untuk diterka, misalnya saja kecelakaan. Tentu sebagai sesama orangtua kita pun hendaknya bisa saling mendukung saat ada peristiwa yang tak diinginkan terjadi. Justru, kita bisa mengambil hikmah dari kecelakaan yang tak pernah diinginkan oleh siapa pun itu.
Mislanya saja pada kasus tragedi Kebun Binatang Cincinnati. Demikian juga tragedi Disney Resort, ketika alligator menyeret balita 2 tahun ke dalam danau. Balita asal Nebraska, AS, itu ditemukan tewas tenggelam. Sebagian orang menyalahkan orangtua sang anak karena kecelakaan terjadi.
Artikel terkait: Kunjungi Kebun Binatang, Balita Jatuh ke Kandang Gorila
Kelalaian orangtua diduga sebagai penyebab kecelakaan
Akibat kejadian tersebut, sejumlah orang mengkritik kelalaian orangtua dari balita ini dan mempertanyakan kemampuan mereka menjaga anak.
Mirisnya, pengkritik tersebut adalah sesama orangtua. Dimana mereka juga bisa melakukan hal yang sama karena kejadian buruk dapat tetap terjadi meski mereka telah mengawasi anaknya semaksimal mungkin.
Melissa Fenton, seorang ibu AS, menghimbau para orangtua untuk “berhenti menyalahkan dan mempermalukan orangtua lain” dalam surat terbukanya.
Ia menyebut tragedi Disney Resort sebagai “kecelakaan yang tak bisa diprediksi,” jadi tak adil rasanya jika mereka menyalahkan orangtua balita malang itu.
Artikel Terkait : Bayi 6 bulan mengalami Bronkuspneumonia akibat asap rokok, sang ibu beri peringatan
Pesan untuk orangtua yang suka menyalahkan orangtua lain
“Tahukah Anda, sekarang kita hidup di masa di mana kecelakaan tidak boleh terjadi. Kecelakaan dalam bentuk, cara dan waktu manapun. Semua itu tak boleh lagi terjadi.”
Melissa menulis demikian karena gregetan melihat kebiasaan menyalahkan dan membuat malu orang lain.
“Saya sudah lelah membaca komentar, ‘Di mana sih orangtua anak-anak ini?’, atau tudingan seperti, ‘Begini yang terjadi kalau kalian tidak menjaga anak baik-baik’.”
Melissa balik bertanya, pernahkah mereka hadir di pemakaman seorang anak? Ia sudah pernah, begitu juga saya. Percayalah, pemakaman anak adalah sesuatu yang tidak akan Anda inginkan dalam hidup.
Keluarga balita tewas di tragedi Disney Resort mungkin tak pernah menyangka akan membawa pulang putranya dalam peti mati.
“Bisakah Anda datang ke pemakaman anak 2 tahun ini, lalu mendekati ibu si balita dan mengatakan kata-kata yang Anda tuliskan di kolom komentar itu? Bisakah Anda menyapa dan memeluk ibu ini, menjabat tangan sang ayah, lalu bertanya, ‘Siapa yang menjaga anak Anda? Kau seharusnya tidak lalai. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi pada anakku.’
“Bisa nggak Anda melakukannya? Maksud saya, kata-kata itu sudah Anda rasakan di hati dan jiwa, jadi Anda menuliskannya untuk dibaca jutaan orang. Jelas Anda bisa mengatakannya langsung pada yang bersangkutan, bukan?”
Artikel Terkait : “Janinku hanya bertahan 11 minggu, aku merasa gagal,” curahan hati ibu keguguran
Melissa meminta para orangtua tidak terburu-buru menghakimi dan menyalahkan orangtua balita itu.
“Lebih baik Anda bilang begini : Untuk ayah dan ibu yang pergi berlibur untuk terakhir kalinya dengan putra mereka beberapa hari lalu.
Saya menyesal karena Anda telah mengalami tragedi, kecelakaan terburuk. Saya turut berduka bersama Anda. Si kecil Anda adalah si kecil saya. Putra Anda adalah putra saya.
Saya tak punya apa-apa selain kasih untuk Anda. Kasih untuk menerima duka di hari yang lalu, hari ini, dan apa yang kelihatannya akan jadi ribuan hari esok.
Saya kirimkan harapan dan doa bagi hati dan jiwa Anda yang terluka. Semoga Sang Pencipta jagat raya ini memberikan kedamaian bagi Anda sekeluarga.”
Dari peristiwa dan surat terbuka di atas kita bisa memetik pembelajaran bahwa sebaiknya kita saling menyemangati dan tidak menghakimi sebagai sesama orangtua, Parents.
Referensi : ph.theasianparent.com
Baca juga
Foto viral ini ingatkan kita untuk menyayangi orangtua sebagaimana mereka menyayangi kita