Kisah bayi lahir prematur meninggal setelah dilahirkan sungguh mengharukan. Berikut kisah lengkapnya.
Bayi lahir prematur meninggal setelah dilahirkan
Ilustrasi bayi lahir
David dan Kate Ogg sangat sedih ketika dokter mengatakan salah satu bayi kembar mereka meninggal hanya beberapa saat setelah dilahirkan. Bayi itu laki-laki dan adik perempuannya lahir dua menit kemudian. Mereka lahir di tahun 2010, pada saat usia kehamilan Kate baru mencapai 6 bulan.
Bayi laki-laki mereka tidak menangis waktu dilahirkan. Ia berhenti bernafas dan jantungnya hampir berhenti berdetak. Para dokter berusaha menyelamatkannya, tapi bayi lahir prematur itu tak menunjukkan reaksi apapun.
“Kami berdua sangat sedih mendengarnya, karena kami sudah mencoba untuk punya anak dan berulang kali gagal,” kenang Kate.
Kemudian dokter mendatangi pasangan asal Queensland, Australia dan bertanya apakah bayi laki-laki itu sudah punya nama. Kate mengatakan namanya Jamie dan ia ingin memeluk bayi lahir prematur yang dinyatakan tak bernyawa.
Dalam pelukan ibunya bayi lahir prematur itu bernafas, meski sangat lemah. “Saya memberi tahu dokter, tapi ia bilang percuma,” ujar Kate. Ia meminta David melepas bajunya dan ikut berbaring di tempat tidur untuk ikut memeluk Jamie di atas dadanya.
“Kami membujuknya untuk tetap hidup. Kami katakan namanya siapa, bahwa ia punya adik perempuan yang harus dijaganya. Dan kami juga bercerita tentang semua yang kami lakukan untuk mendapatkannya.”
Mendadak sebuah keajaiban terjadi. Jamie menarik nafas lagi, kali ini lebih kuat. Ia pun membuka matanya dan menyentuh jemari David. Bayi lahir prematur itu telah ‘kembali’.
Jamie tumbuh sehat
Lima tahun kemudian Jamie tumbuh menjadi seorang anak laki-laki yang aktif dan sehat. Ia tidak mengalami cerebral palsy seperti yang dikhawatirkan dokter karena kekurangan oksigen saat lahir. Jamie juga belum pernah mengalami gangguan kesehatan serius apapun sejak hari ia dilahirkan.
Kelahiran Jamie yang mengharukan menjadi inspirasi bagi David dan Kate untuk membantu bayi lahir prematur lainnya. Mereka membuat komunitas online Jamie’s Gift untuk mengumpulkan donasi bagi Miracle Babies Foundation, sebuah yayasan bagi bayi lahir prematur dan mempunyai masalah kesehatan saat dilahirkan.
Keajaiban skin to skin contact
Bukan hanya ibu, bayi pun merasa stres dan kelelahan setelah melalui proses persalinan. Skin to skin contact besar peranannya untuk mengurasi stres yang dirasakan bayi saat ia baru dilahirkan.
UNICEF pun telah menganjurkan agar para ibu untuk memeluk bayi di dada mereka beberapa saat setelah bayi dilahirkan.
Parents, bayi yang menerima skin to skin contact sekitar satu jam setelah dilahirkan terbukti memiliki detak jantung dan pernafasan yang lebih stabil. Ia juga akan memiliki sistem pencernaan yang lebih baik saat usianya bertambah.
Meski demikian, bukan berarti kita tak perlu lagi memeluk anak saat ia tumbuh besar. Pelukan seorang ibu tetap dibutuhkan anak dalam kondisi apapun dan hal ini baik untuk perkembangan mentalnya.
Baca juga: Keajaiban dan Kekuatan Pelukan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.