theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
  • COVID-19
  • Gizi & Stimulasi
  • Toddler & Pra Sekolah
  • Hidrasi Keluarga
  • Cek Alergi
  • Sukses ASI Eksklusif
  • Cari nama bayi
  • Kehamilan
    • Project Sidekicks
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Pilihan Parents
    • Plesiran Ramah Anak
    • Kisah Keluarga
    • Event
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja

Kekuatan Cinta: Bayi Lahir Prematur Meninggal dan Hidup Lagi Setelah Dipeluk Ibunya

Bacaan 3 menit
Bagikan:
•••
Kekuatan Cinta: Bayi Lahir Prematur Meninggal dan Hidup Lagi Setelah Dipeluk Ibunya

Cerita tentang bayi lahir prematur di Australia ini adalah sebuah contoh tentang keajaiban sentuhan ibu.

Kisah bayi lahir prematur meninggal setelah dilahirkan sungguh mengharukan. Berikut kisah lengkapnya.

Bayi lahir prematur meninggal setelah dilahirkan

Bayi lahir prematur

Ilustrasi bayi lahir

David dan Kate Ogg sangat sedih ketika dokter mengatakan salah satu bayi kembar mereka meninggal hanya beberapa saat setelah dilahirkan. Bayi itu laki-laki dan adik perempuannya lahir dua menit kemudian. Mereka lahir di tahun 2010, pada saat usia kehamilan Kate baru mencapai 6 bulan.

Bayi laki-laki mereka tidak menangis waktu dilahirkan. Ia berhenti bernafas dan jantungnya hampir berhenti berdetak. Para dokter berusaha menyelamatkannya, tapi bayi lahir prematur itu tak menunjukkan reaksi apapun.

“Kami berdua sangat sedih mendengarnya, karena kami sudah mencoba untuk punya anak dan berulang kali gagal,” kenang Kate.

Kemudian dokter mendatangi pasangan asal Queensland, Australia dan bertanya apakah bayi laki-laki itu sudah punya nama. Kate mengatakan namanya Jamie dan ia ingin memeluk bayi lahir prematur yang dinyatakan tak bernyawa.

The power of love: Incredible moment ‘dead’ baby came back to life http://t.co/r9ArYlyCe9 via @MailOnline #PowerofLove

— Ravi Yande (@ravireport) March 13, 2015

Dalam pelukan ibunya bayi lahir prematur itu bernafas, meski sangat lemah. “Saya memberi tahu dokter, tapi ia bilang percuma,” ujar Kate. Ia meminta David melepas bajunya dan ikut berbaring di tempat tidur untuk ikut memeluk Jamie di atas dadanya.

“Kami membujuknya untuk tetap hidup. Kami katakan namanya siapa, bahwa ia punya adik perempuan yang harus dijaganya. Dan kami juga bercerita tentang semua yang kami lakukan untuk mendapatkannya.”

Mendadak sebuah keajaiban terjadi. Jamie menarik nafas lagi, kali ini lebih kuat. Ia pun membuka matanya dan menyentuh jemari David. Bayi lahir prematur itu telah ‘kembali’.

Jamie tumbuh sehat

Bayi lahir prematur

Lima tahun kemudian Jamie tumbuh menjadi seorang anak laki-laki yang aktif dan sehat. Ia tidak mengalami cerebral palsy seperti yang dikhawatirkan dokter karena kekurangan oksigen saat lahir. Jamie juga belum pernah mengalami gangguan kesehatan serius apapun sejak hari ia dilahirkan.

Kelahiran Jamie yang mengharukan menjadi inspirasi bagi David dan Kate untuk membantu bayi lahir prematur lainnya. Mereka membuat komunitas online Jamie’s Gift untuk mengumpulkan donasi bagi Miracle Babies Foundation, sebuah yayasan bagi bayi lahir prematur dan mempunyai masalah kesehatan saat dilahirkan.

Keajaiban skin to skin contact

Bayi lahir prematur

Bukan hanya ibu, bayi pun merasa stres dan kelelahan setelah melalui proses persalinan. Skin to skin contact besar peranannya untuk mengurasi stres yang dirasakan bayi saat ia baru dilahirkan.

UNICEF pun telah menganjurkan agar para ibu untuk memeluk bayi di dada mereka beberapa saat setelah bayi dilahirkan.

Parents, bayi yang menerima skin to skin contact sekitar satu jam setelah dilahirkan terbukti memiliki detak jantung dan pernafasan yang lebih stabil. Ia juga akan memiliki sistem pencernaan yang lebih baik saat usianya bertambah.

Meski demikian, bukan berarti kita tak perlu lagi memeluk anak saat ia tumbuh besar. Pelukan seorang ibu tetap dibutuhkan anak dalam kondisi apapun dan hal ini baik untuk perkembangan mentalnya.

Baca juga: Keajaiban dan Kekuatan Pelukan

Referensi: Mail Online

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Penulis

jpqosinbo

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Kekuatan Cinta: Bayi Lahir Prematur Meninggal dan Hidup Lagi Setelah Dipeluk Ibunya
Bagikan:
•••
  • Apa yang Dilakukan Dokter pada Bayi yang Baru Lahir?

    Apa yang Dilakukan Dokter pada Bayi yang Baru Lahir?

  • Bayi baru lahir tak mau lepas dari wajah ibunya

    Bayi baru lahir tak mau lepas dari wajah ibunya

  • Kenali Gejala Penyakit Ain pada Anak, Pastikan Parents Rutin Bacakan Doa Ini

    Kenali Gejala Penyakit Ain pada Anak, Pastikan Parents Rutin Bacakan Doa Ini

  • Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

    Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

app info
get app banner
  • Apa yang Dilakukan Dokter pada Bayi yang Baru Lahir?

    Apa yang Dilakukan Dokter pada Bayi yang Baru Lahir?

  • Bayi baru lahir tak mau lepas dari wajah ibunya

    Bayi baru lahir tak mau lepas dari wajah ibunya

  • Kenali Gejala Penyakit Ain pada Anak, Pastikan Parents Rutin Bacakan Doa Ini

    Kenali Gejala Penyakit Ain pada Anak, Pastikan Parents Rutin Bacakan Doa Ini

  • Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

    Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Sitemap
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami


  • Singapore
  • Thailand
  • Indonesia
  • Philippines
  • Malaysia
  • Sri Lanka
  • India
  • Vietnam
  • Australia
  • Japan
  • Nigeria
  • Kenya
Merek Mitra
Influencer Partner Brand LogoMama's Choice Partner Brand Logo
© Copyright theAsianparent 2021. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan
  • Komuniti
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Nutrisi

Unduh aplikasi kami

google play store
Appstore
  • Beriklan Dengan Kami
  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Syarat dan Ketentuan
  • Jadilah Kontributor Kami
Buka di aplikasi