Halo Bunda, perkenalkan saya Ratna. Saya baru memiliki satu anak laki-laki yang sekarang usianya menginjak 19 bulan. Saya ingin berbagi cerita berdasarkan pengalaman kehamilan dengan diabetes gestasional. Kondisi yang saya alami saat mengandung.
Mungkin Bunda sudah pernah mendengar diabetes gestasional ? Yups, itu merupakan jenis diabetes yang hanya terjadi pada ibu hamil. Diabetes tipe ini biasanya cenderung terjadi pada usia kehamilan 24-28 minggu. Dan akan kembali normal pasca melahirkan.
Tanda atau Gejala Kehamilan dengan Diabetes Gestasional
Mengutip dari Hello Sehat, adapun beberapa gejala yang dialami ibu hamil, seperti :
- Merasa lelah, lemas dan lesu
- Sering kelaparan dan ingin makan terus
- Sering kehausan
- Sering buang air kecil
Perjalanan Jalani kehamilan dengan Diabetes Gestasional
Awal kehamilan, yang saya rasakan untuk mual memang tidak begitu parah, hanya sering migrain dan tangan kaki kram. Masuk ke trimester kedua, sudah mulai kerasa sering lapar.
Baru selesai makan belum lama sudah berasa lapar lagi. Akhirnya, saya membeli roti tawar dan susu untuk mengganjal perut saya selain nasi ya Bun. Sampai tiba saatnya saya harus kontrol rutin kondisi si utun.
Saat di USG dokternya agak kaget karena ukuran janin saya yang agak besar untuk usia kandungan di trimester kedua. Setelah ditanya-tanya ketemu lah kenapa bisa besar janinnya, karena saya terlalu banyak mengkonsumsi roti dan susu. Akhirnya, saya disarankan untuk diet gula. Kurangi makanan yang manis-manis.
Semenjak itu, saya diet gula. Minum pun hanya air putih dan air kelapa. Saat konsultasi bulan berikutnya, di cek kondisi utun dan ukuran udah masuk range aman. Lega dong, rasanya.
Memasuki Kehamilan Trimester Akhir
Nah, masuk trimester ketiga, saya ada cek kondisi meliputi gula darah dan urin. Untuk cek gula darah, pertama saya diambil darahnya dan yang kedua saya minum larutan khusus yang kemudian setelah 2 jam pertama, saya diambil lagi sampel darahnya.sebelumnya juga saya harus puasa terlebih dahulu selama 8jam sebelum diambil sampel darahnya.
Menurut hasil laboratorium, gula darah saya termasuk tinggi 174mg/DL padahal untuk ukuran normal <140mg/DL. Urin saya terdeteksi ada bakteri. Jadi, lagi-lagi saya disarankan lebih mengatur pola makan saya dan juga sering melakukan aktivitas ringan serta olahraga.
Kalau kondisi saya seperti ini, menurut dokter kandungan saya, dikhawatirkan akan berpengaruh pada kondisi kesehatan ibu dan anak, bayi yang dilahirkan cenderung besar, dan akan kesulitan melahirkan secara normal.
Seminggu setelah mencoba diet lagi, saya cek lagi gula darah saya. Ada penurunan menjadi 165 mg/DL masih tetap tinggi menurut dokter kandungan saya di Jakarta. Disarankan untuk cek kondisi ke dokter penyakit dalam, karena dikhawatirkan akan berpengaruh pada kondisi janin.
Adapun beberapa dampak diabetes gestasional, seperti :
- Preeklamsia
- Melahirkan secara caesar karena bayi yang dilahirkan cenderung berbadan besar
- Kelahiran prematur
- Keguguran
- Mengalami diabetes melitus tipe 2 setelah melahirkan
Sedangkan pada bayi, komplikasi yang bisa terjadi adalah :
- Bayi lahir dengan berat badan yang besar
- Hipoglikemia
- Gangguan pernapasan sementara
- Penyakit kuning
- Takipnea ( perlambatan perkembangan paru-paru)
- Kelainan jantung
- Kekurangan zat besi
Karena saat itu saya sudah hamil besar, dan berencana melahirkan di kampung halaman saya, akhirnya kontrol berikutnya saya kontrol dengan dokter yang berbeda dari yang pertama. Dan herannya, di dokter yg kedua ini, yang di kampung saya, beliau tidak ada mempermasalahkan gula darah saya karena masih <200mg/DL.
Menurut beliau, kondisi saya masih aman. Begitu pula kondisi janin. Cuma memang ukuran janinjadi cepat membesar karena sewaktu saya di Jakarta bisa saya kontrol dengan menjaga pola makan, setelah di rumah Ibu, makan jadi lebih doyan dan ukuran janin saya cepat membesar.
Padahal berat badan saya naiknya cenderung sedikit bunda, sekitar 8 kg dr bb awal saya hamil.
Seminggu sebelum melahirkan, saya sempat dirawat inap di Rumah Sakit karena mengalami sesak nafas. Mungkin ini karena ukuran janin yang besar jadi menekan diafragma saya sehingga menyebabkan sesak nafas. Saat di USG, kondisi saya dan janin alhamdulillah normal semua.
Bb janin masih terpantau di angka 3,2kg. Seminggu kemudian saya melahirkan secara Caesar dan betapa terkejutnya saya, anak saya lahir dengan bb 3,6 kg. Tapi alhamdulillah sehat dan normal semua.
Bagaimanapun cara seorang ibu melahirkan, entah itu caesar ataupun normal, bb anak agak besar ataupun kecil, asalkan semua dalam keadaan sehat, tidak kurang suatu apapun itu patut disyukuri.
Ini adalah sedikit ceritaku menjalani kehamilan dengan diabetes gestasional saat mengandung anak pertamaku. Semoga bisa bermanfaat bagi bunda- bunda.
Ditulis oleh Ratna Pranayasti Rosita, Member VIPP theAsianparent ID
*Artikel Lain yang ditulis Member VIPP theAsianparent ID
Mengenali Manfaat dan Bahaya Konsumsi Suplemen Vitamin D3 di Masa Pandemi