Kulit kering merupakan permasalahan yang sering dialami oleh bayi baru lahir. Kondisi tersebut ditandai dengan tekstur kasar, mengelupas, pucat, garis-garis halus, dan pecah-pecah. Kulit bayi kering seringkali terjadi pada bagian kaki, wajah, hingga bibir. Apa saja kebiasaan yang membuat kulit bayi kering?
Kondisi tersebut sebenarnya sangat wajar terjadi. Bahkan, kebanyakan bayi memang terlahir dengan kulit yang lebih kering dan kasar dibanding orang dewasa. Hal itu karena bayi memiliki lapisan kulit yang lebih tipis dan juga belum mengembangkan fungsinya dengan baik. Selain itu, kulit bayi juga sedang menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar rahim.
Namun, membiarkan kulit bayi menjadi sangat kering juga tidak baik, lho, Parents! Sebab, kulit yang terlalu kering seringkali menimbulkan gatal dan membuat si Kecil menggaruknya. Hal itu bisa membuat kulit rentan mengalami iritasi. Untuk itu, Parents perlu menghindari berbagai hal yang bisa menyebabkan kulit bayi kering.
Kulit bayi kering juga bisa dipicu oleh sejumlah kebiasaan yang seringkali tidak disadari oleh Parents. Apa saja? Yuk simak penjelasannya!
Kebiasaan yang Membuat Kulit Bayi Kering
Selain karena kondisi alaminya, kulit kering pada bayi juga bisa dipicu hal-hal berikut.
1. Terlalu Lama Mandi
Paparan air panas pada kulit bayi pada waktu yang lama dapat menghilangkan minyak alami pada kulit. Hal tersebut memicu terjadinya kulit kering bahkan mengelupas. Sebaiknya batasi waktu memandikan bayi maksimal 15 menit dengan air hangat. Keringkan kulit bayi secara lembut dengan menepuk-nepuk wajahnya menggunakan handuk lembut. Hindari menggosok dengan handuk untuk mengurangi gesekan dan meminimalkan risiko kulit terkelupas.
2. Terlalu Sering Memandikan Bayi
Memandikan bayi terlalu sering juga merupakan kebiasaan yang dapat membuat kulit menjadi kering. Kulit memiliki minyak pelindung alami dan bakteri pelindung yang mampu menjaga kulit tetap sehat. Namun, pelindung tersebut juga bisa hilang bila terlalu sering mandi.
Artikel Terkait: Kulit kering pada bayi, kenali penyebab dan cara mengatasinya
3. Penggunaan Sabun Bayi yang Kurang Tepat
Kulit bayi lebih sensitif dibanding orang dewasa. Itulah sebabnya, penggunaan sabun yang tidak sesuai justru dapat menyebabkan kulit bayi menjadi kering. Pilihlah sabun bayi yang dapat menjaga kelembaban kulitnya.
Selain itu, pH kulit bayi berbeda dengan orang dewasa. Tingkat pH kulit bayi yang ideal berada pada kisaran 5 dan 5,5. Parents bisa memilih sabun bayi yang memiliki pH pada kisaran tersebut.
4. Penggunaan AC
Penggunaan AC (air-conditioned) juga bisa menyebabkan kulit kering. AC memang menyejukkan tetapi bisa menghilangkan kelembapan udara. Bila Parents menggunakan AC, seringlah memeriksa kulit si Kecil dan gunakan pelembap kulit bila perlu.
5. Membiarkan Bayi Tidak Terhidrasi dengan Baik
Kulit kering merupakan tanda bahwa bayi tidak terhidrasi dengan baik. Berikan bayi ASI yang cukup untuk menggantikan kelembapan yang menguap dari tubuhnya. Hal tersebut memang tidak secara langsung berdampak dalam melembapkan kulit. Menjaga tubuh tetap terhidrasi dan penggunaan pelembap bisa menjaga kulit tetap sehat.
6. Menggunakan Produk Berbahan Dasar Alkohol
Banyak sekali produk perawatan kulit yang bisa Parents gunakan untuk bayi. Namun, hindari losion atau krim perawatan kulit bayi yang berbahan dasar alkohol. Sebab, kandungannya dapat menyebabkan permukaan kulit mengalami dehidrasi dan kering.
Artikel Terkait: Sabun Batang Vs Sabun Cair, Mana yang Baik untuk Bayi?
Dampak Membiarkan Kulit Bayi Kering
Kulit kering merupakan hal yang normal pada bayi. Meski demikian, Parents harus tetap memberikan perhatian. Sebab, membiarkan kulit bayi terlalu kering bisa menimbulkan dampak berikut.
- Iritasi: kulit yang sangat kering dapat mengalami iritasi, yang dapat menyebabkan bayi menggaruk dan semakin mengiritasi kulit yang gatal tersebut.
- Gatal: Kulit kering yang teriritasi bisa menimbulkan gatal sehingga bayi merasa tidak nyaman.
- Kulit Mengelupas: membiarkan kulit bayi kering dan teriritasi berlarut-larut dapat menyebabkan kulit bayi mengelupas.
- Pecah-pecah: jika kulit bayi dibiarkan sangat kering bisa menyebabkan pecah-pecah bahkan berdarah.
- Rentan Infeksi: kulit kering juga rentan mengalami infeksi. Bila kulit kering terasa gatal atau meradang, kemungkinan besar terkena eksim di kulit. Eksim biasanya muncul di lipatan siku, di belakang lutut, atau di wajah.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Kulit kering pada bayi bisa diatasi dengan mempertahankan kelembapan pada kulit si Kecil. Parents bisa menerapkan langkah-langkah berikut ini.
1. Gunakan Pelembap Khusus untuk Bayi
Mandi atau udara yang kering dapat menghilangkan kelembapan. Oleh sebab itu, disarankan untuk menggunakan pelembap khusus bayi setelah mandi dan saat diperlukan. Pilihlah krim pelembap yang hipoalergenik dan bebas pewangi sehingga cenderung tidak mengiritasi kulit bayi.
2. Jaga Bayi Tetap Terhidrasi
Jagalah agar bayi tetap terhidrasi. Pastikan dia mendapat banyak cairan dari ASI. Namun jangan berikan air sampai mendapat izin dari dokter anak , biasanya sekitar 6 bulan, baru Parents boleh memberikan air putih.
3. Gunakan Humidifier
Penggunaan AC dapat menyebabkan udara di dalam ruangan menjadi lebih kering. Untuk itu pertimbngakn penggunaan humidifier untuk meningkatkan kelembapan di dalam ruangan.
4. Mandikan Bayi Secukupnya
Terlalu sering memandikan bayi dapat menghilangkan kelembapan kulit. Bayi baru lahir cukup mandi tiga kali dalam seminggu. Sebagai gantinya Parents tetap bisa membersihkan bayi menggunakan waslap terutama pada bagian wajah, leher, dan area yang tertutup popok.
5. Gunakan Air Hangat saat Memandikan Bayi
Hindari penggunaan air yang terlalu panas saat memandikan bayi. Gunakan air hangat dengan suhu sekitar 37.8° Celsius. Bila tidak menggunakan termometer, Parents bisa mengukurnya menggunakan siku atau tangan untuk memastikan suhunya hangat bukan panas.
6. Pilih Sabun Bayi yang Melembapkan Kulit
Mandi bisa menyebabkan kulit kehilangan kelembapannya. Untuk itu, penting sekali untuk memilih sabun yang tidak menyebabkan kulit bayi menjadi kering. Pilihlah sabun yang mengandung lebih banyak moisturizer.
Parents bisa menggunakan sabun Lactacyd Baby, sabun mandi bayi yang tidak hanya membersihkan tetapi juga melembapkan dan melindungi kulit dari iritasi. Dilengkapi dengan Lactoserum, yakni protein susu yang memberikan kelembaban pada kulit sertamenjaganya tetap lembut dan ternutrisi. Lactoserum juga mengandung vitamin E yang baik untuk kulit.
Sabun Lactacyd Baby juga mengandung Lactic Acid yang bisa mempercepat regenerasi sel dan menstimulasi pembaruan sel. Hasilnya, kulit bayi menjadi lebih lembut, lembab, dan halus.
Ada dua varian yang bisa Parents pilih, yakni Lactacyd Baby GENTLE CARE untuk kulit sensitif dan iritasi dan Lactacyd Baby EXTRA MILKY untuk kulit normal dan kering. Bila kulit si Kecil cenderung kering, maka Parents disarankan untuk memilih Lactacyd Baby Extra Milky Body & Hair Wash yang berwarna hijau karena mengandung 4x moisturizer.
Untuk kulit bayi sensitif, bisa menggunakan Lactacyd Baby Gentle Care Body & Hair Wash yang berwarna biru. Varian ini mengandung Lactoserum and Lactic Acid dari ekstrak susu alami sehingga bisa melindungi kulit si Kecil dari iritasi dan alergi. Jangan khawatir, produk-produk dari Lactacyd Baby sudah hypoallergenic sehingga aman digunakan untuk bayi.
Itulah penjelasan tentang berbagai kebiasaan yang bisa menyebabkan kulit bayi menjadi kering serta cara mengatasinya. Yuk, penuhi nutrisi kulit si Kecil setiap hari, mandi dengan Lactacyd Baby!
***
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.