Kita semua tahu, mengorek hidung atau kebiasaan anak ngupil terlihat sangat menjijikan, tapi tahukah Parents kalau sebuah penelitian mengungkapkan kalau ngupil baik untuk kesehatan anak?
Mari kita akui, kebiasaan anak ngupil salah satu aktivitas yang terlihat jorok. Setuju?
“Kalau bersihkan hidung, jangan di depan orang, ya, sayang…”
“Ayo, ngupilnya di kamar mandi saja…. “
Peringatan seperti ini tentu jadi ‘makanan’ sehari-hari Parents saat memberi respon pada anak saat mereka mulai melakukan aksinya.
Tenang, kebiasaan itu tidak hanya dilakukan anak Parents. Ternyata hampir semua anak-anak sering melakukanya. Dan hal ini merupakan hal normal. Hal ini pun akhirnya menggerakan para peneliti untuk melakukan penelitian.
Apakah mengupil hanya sebatas untuk membersikan kotoran hidung, atau memang ada manfaat lain dari mengupil?
Mengejutkan, ternyata sebuah studi membuktikan kalau mengupil sebenarnya memiliki berbagai manfaat kesehatan. Para peneliti menemukan bahwa ingus mengandung lendir saliva yang membentuk penghalang terhadap bakteri penyebab rongga.
Temuan para peneliti ini tampaknya menjanjikan karena mereka sekarang mencari cara untuk membuat lendir sintetis. Dan lendir sintetis ini bisa dibuat menjadi permen karet atau pasta gigi yang memberi manfaat yang sama seperti kotoran hidung.
Menurut penelitian, ada juga bukti yang menunjukkan bahwa lendir dalam ingus dapat melindungi orang-orang dari infeksi pernafasan, sakit maag, bahkan HIV.
Baca juga : Kebiasaan anak menggeretakkan gigi
Kebiasaan anak ngupil, orang yang senang mengupil lebih bahagia?
Penelitian lain yang dilakukan oleh Profesor Friedrich Bischinger, seorang spesialis paru-paru di Australia, mengatakan bahwa bahwa orang-orang yang sering mengorek hidung atau mengupil lebih sehat, bahagia, jika dibandingkan orang yang tidak memiliki kebiasaan mengorek hidung atau mengupil.
“Bahkan makan sisa kering kotoran hidung atau upil merupakan cara bagus untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Secara medis itu masuk akal dan merupakan hal wajar untuk dilakukan,” katanya.
Ia menambahkan, “Dalam hal sistem kekebalan tubuh, hidung itu kan semacam filter di mana sejumlah bakteri bersarang, dan ketika campuran ini masuk ke usus, kotoran hidung itu berfungsi seperti obat.”
Bischinger juga percaya bahwa kita harus menyingkirkan stigma negatif seputar kebiasaan mengorek hidung atau ngupil. Dia mengatakan bahwa orangtua justru seharusnya membiarkan anak-anak untuk melakukannya.
Walaupun begitu, tetap saja anak-anak perlu tahu batasannya. Jangan sampai dilakukan secara berlebihan.
Ingatkan anak-anak, agar tidak mengorek hidungnya atau ngupil saat kuku mereka panjang, karena bisa berisiko membuat lecet pada hidung dan menyebabkan infeksi.
Cara Membersihkan Upil dengan Aman
Upil adalah potongan-potongan lendir kering yang mengandung kotoran atau bakteri. Kotoran ini masuk ke saluran hidung ketika Anda bernapas.
Dalam banyak kasus, mengorek hidung untuk membersihkan upil adalah metode yang aman, tetapi ada beberapa hal yang perlu diingat sebelum Anda membersihkan hidung dari upil, seperti dikutip dari Healthline.
- Gunakan tisu
Upil penuh dengan kuman. Agar lendir kering yang kotor itu tidak bisa menyebarkan kuman ke tangan Anda (dan kemudian ke mulut atau mata Anda), bungkus jari Anda dengan tisu saat mengupil.
- Cuci tangan
Gunakan sabun dan air sebelum ngupil, sebab jari-jari Anda dapat memasukkan kuman atau virus yang bisa membuat Anda sakit. Kemudian, setelah Anda selesai mengupil, cuci tangan lagi. Tidak ada wastafel dan sabun? Hand sanitizer bisa menjadi pilihan dalam keadaan darurat.
- Jangan ngupil terlalu dalam
Jika Anda merasakan upil yang cukup keras, jangan menjejalkan jari Anda lebih dalam. Anda bisa meninggalkan luka di hidung atau menimbulkan kerusakan lain. Sebaliknya, cobalah untuk sedikit melunakkan upil dengan uap.
- Uapi hidung
Jika Anda bukan orang yang suka mengupil, Anda dapat mencoba menguapi hidung Anda. Uap dari air panas juga bisa membuat upil melunak, kemudian ambil tisu dan tiup dengan hidung agar upil yang melunak keluar ke tisu.
- Jangan gunakan cotton bud
Meskipun cotton bud ramping dan cukup kecil untuk masuk, Anda bisa merusak hidung dan sinus dengan alat-alat itu, sebab sulit untuk mengukur seberapa dalam Anda membersihkan dengan cotton bud.
Baca juga:
Tips Menghentikan Kebiasaan Anak Mengorek Upil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.