KB spiral atau disebut intrauterine device (IUD) menjadi salah satu alat kontrasepsi kegemaran banyak perempuan. Namun, sebelum Bunda juga memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi ini, Bunda harus mengetahui kekurangan dan kelebihannya berikut.
Apa Itu KB Spiral atau IUD?
Dilansir dari Planned Parenthood, IUD adalah singkatan dari Intrauterine Device atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), yaitu plastik fleksibel yang berbentuk T yang digunakan sebagai alat kontrasepsi. IUD terdiri dari 2 jenis, yaitu IUD tembaga dan IUD hormonal.
Baik IUD tembaga dan IUD hormon dapat mencegah kehamilan dengan cara menghambat sperma mencapai sel telur. Jika sperma tidak bisa mencapai sel telur, kehamilan tidak akan terjadi.
IUD tembaga dapat menghambat sperma karena sperma tidak menyukai tembaga. Sementara itu IUD hormonal dapat mencegah kehamilan dengan dua cara
- Mengentalkan lendir leher rahim, agar sperma tidak mampu menembusnya
- Mencegah ovulasi (pengeluaran sel telur dari ovarium).
Artikel terkait: Lihat Video Cara Pemasangan KB IUD ini Sebelum Memutuskan Menggunakannya
1. Kelebihan IUD
- IUD tahan lama
IUD merupakan salah satu metode kontrasepsi paling efektif. Hal ini karena Anda tidak akan lupa untuk menggunakannya (seperti pil KB), atau salah memakai (seperti kondom). Selain itu, IUD bisa tahan hingga 3-12 tahun, tergantung dari jenisnya.
- IUD dapat mengurangi kram menstruasi
IUD hormonal dapat mengurangi kram. Oleh sebab itu, IUD hormon juga dapat digunakan untuk mengobati orang yang menderita kram parah saat menstruasi.
- IUD tembaga tidak mengandung hormon tambahan
Beberapa orang lebih suka kontrasepsi non-hormonal, karena alasan medis tertentu. Untungnya, IUD tembaga sangat efektif mencegah kehamilan, meskipun tanpa tambahan hormon apa pun.
- Penggunaan KB spiral bisa dilepas kapan saja dan tidak akan memengaruhi kesuburan.
Setelah dilepas, kesuburan Anda bisa kembali normal dengan cepat. Artinya, Anda bisa langsung hamil lagi
Artikel terkait: Jadi primadona wanita menunda kehamilan, ini tandanya jika IUD di rahim bermasalah!
2. Efektivitas KB Spiral
Tidak sedikit yang bertanya-tanya, seberapa efektif kb spiral ini dibandingkan dengan jenis KB yang lain? Dilansir dari Planned Parenthood dituliskan bahwa KB spiral merupakan salah satu alat kontrasepsi paling efektif.
Bahkan, KB spiral ini memiliki tingkat efektivitas hingga 99 persen. Artinya, hanya 1 dari 100 orang yang menggunakan IUD yang hamil.
Meski demikian, sama seperti KB yang lain KB spiral tentu saja tidak menjamin 100% mencegah kehamilan.
3. Kekurangan IUD
Kekurangan IUD termasuk:
- Sakit saat IUD dimasukkan
- Kram atau sakit punggung selama beberapa hari setelah IUD dimasukkan
- Bercak antar periode menstruasi
- Periode menstruasi tidak teratur
- Menstruasi yang lebih berat dan kram menstruasi yang lebih buruk
- IUD tidak melindungi dari PMS (Penyakit menular seksual).
4. Proses Memasang dan Melepaskan KB Spiral (IUD)
Tidak bisa dipungkuri bahawa banyak yang khawatir menggunakan kb spiral, merasa takut saat menggunakannya.
Pemasanngan kb spiral ini tentu saja harus dilakukan oleh ahlinya, baik dokter kandungan atau bidan. Umumnya, tenaga medis akan menyarakan pemasangan dilakukan pada saat menstruasi akan berakhir sebab karena saat haid kondisi serviks sedang terbuka sehingga bisa mengurangi rasa nyeri.
Untuk mengurangi rasa nyeri, sebelum pemasangan dokter juga bisa smemberikan obat pereda nyeri sehingga membantu Anda bisa lebih nyaman. Proses pemasangan IUD ini hanya berlangsung selama beberapa menit saja.
Selanjutnya, tenaga medis akan membuka vagina dengan menggunakan alat medis bernama spekulum menyerupai paruh bebek. Proses ini dilanjutkan dengan membersihkan vagina pakai larutan antiseptik, menyuntikkan anestesi lokal ke leher rahim, sembari memasukkan alat steril yang disebut uterine sound atau aspirator endometrium untuk mengukur kedalaman rahim.
Baru kemudian IUD yang telah dibengkokkan bagian lengannya, dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina. Ketika sudah di dalam rahim, bagian lengan IUD yang tadinya bengkok kemudian terbentang hingga membentuk huruf T.
Sama seperti saat pemasangan, proses mengeluarkan alat spiral tergolong cukup cepat dan sederhana. Penyedia layanan kesehatan akan menarik tali IUD dengan perlahan sehingga lengan IUD terlipat dan terlepas. Anda mungkin merasa kram selama satu menit setelah IUD keluar.
Namun, ada kemungkinan kecil bahwa AKDR Anda tidak akan keluar dengan mudah. Jika ini terjadi, perawat atau dokter Anda dapat menggunakan instrumen khusus untuk melepasnya. Jika IUD sangat sulit dikeluarkan, proses pembedahan mungkin diperlukan.
Setelah IUD dilepas, kesuburan Anda akan kembali normal segera, dan Anda mungkin akan hamil dalam waktu dekat. Jika AKDR Anda dilepas dan Anda tidak ingin hamil, segeralah gunakan metode kontrasepsi lain.
5. KB Spriral Bisa Bergeser
Faktanya, dalam beberapa kasus IUD atau KB spiral memang bisa bergeser atau mengalamio pergerakan di dalam tubuh.
Dalam beberapa kasus, IUD mungkin tidak langsung lepas hingga keluar dari rahim. Awalnya, posisi IUD bisa saja bergeser atau berpindah dari tempat diletakkannya semula. Selain itu tidak sedikit yang mengeluhkan tidak nyaman saat melakukan hubungan intim setelah menggunkan spiral. Apabila posisi IUD bergeser, salah satu risikonya akan mengurangi efektivitasnya dalam mencegah kehamilan.
Semoga informasi terkait kb spiral ini bisa bermanfaat!
Baca juga:
Kehamilan Terjadi Meski Menggunakan IUD? Ini 7 Risiko yang Dapat Terjadi!
3 Keluhan saat Pakai KB IUD dan Cara Mengatasinya, Cek di Sini!