Wabah virus corona (COVID-19) masih menjadi momok bagi seluruh orang di dunia. Indonesia yang semula dianggap bebas virus corona pun tak luput dari ancaman bahaya ini. Kasus virus corona di Indonesia pertama kali diumumkan oleh Presiden Jokowi pada 2 Maret 2020 lalu. Kemudian bertambah lagi pasien-pasien baru.
Berapa total pasien positif corona di Indonesia hingga saat ini?
Menurut laporan Worldometer, per 9 Maret 2020 jumlah pasien positif corona bertambah menjadi 6 pasien. Berikut rinciannya;
Kasus 1 dan 2 virus corona
Merupakan sepasang ibu (64 tahun) dan anak (31 tahun) asal Depok, Jawa Barat. Kasus pertama ditemukan setelah pasien memeriksakan diri ke rumah sakit karena gejala demam, batuk dan sesak napas.
Kasus 1 merupakan seorang WNI berusia 31 tahun yang tertular virus corona setelah kontak langsung dengan warga negara Jepang di sebuah acara dansa di Jakarta. Sedangkan kasus 2 merupakan ibu dari kasus 1 yang berusia 61 tahun. Mereka berdua kemudian dirawat di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Artikel terkait: Setelah China kini Korea darurat Virus Corona, ini kiat agar tidak terpapar!
Kasus 3 dan 4 virus corona
Kasus 3 dan 4 diumumkan oleh Juru Bicara Pemerintah Khusus penanganan virus corona, dr. Achmad Yurianto pada Jumat, (6/3) lalu.
“Kasus nomor 3 dan nomor 4. Suhu badan 37,6 derajat satunya lagi 37,7. Jenis kelamin tidak usah disebut. Usianya antara 33 dan 34 WNI,” kata Yurianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti dilansir laman resmi Kemkes.
Mengutip Tirto, Achmad Yurianto mengatakan penemuan pasien kasus 3 dan 4 merupakan hasil tracing terhadap 80 orang yang pernah berada dalam acara di klub dansa dan diperkirakan berinteraksi dengan pasien positif Covid-19.
Dari tracing itu, lalu mengerucut pada 7 orang yang diobservasi dan diisolasi di RSPI Sulianti Saroso karena mengalami gejala influenza ringan hingga sedang. Dua dari 7 orang itu, yakni pasien kasus 3 dan 4, kemudian dinyatakan positif virus corona.
Kasus 5 dan 6 virus corona
Pemerintah RI mengumumkan adanya 2 pasien positif Covid-19 baru di Indonesia pada Minggu (8/3/2020). Dengan demikian, jumlah warga negara Indonesia (WNI) di tanah air yang dinyatakan positif virus corona (Covid-19) bertambah menjadi enam orang.
Achmad Yurianto selaku Jubir khusus penanganan Corona menyatakan dua pasien terakhir (kasus 5 dan 6) saat ini dalam kondisi stabil. Menurut Yurianto, kedua pasien positif Covid-19 tersebut tidak diinfus dan tidak membutuhkan bantuan oksigen. Mereka dalam kondisi sadar. Selain itu, kata dia, keduanya tidak demam, batuk maupun pilek.
Yurianto menjelaskan pasien kasus 5 adalah pria 55 tahun. Kasus 5 ini ditemukan berdasarkan hasil tracing terhadap kasus 1 sampai 4, klaster Jakarta. Sebagaimana 4 pasien lain, pasien kasus 5 kini juga dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.
Sedangkan pasien kasus 6 merupakan Anak Buah Kapal (ABK) “Diamond Princess”. Kata Yurianto, pasien kasus nomor 6 merupakan imported case (penularan di luar negeri). Pasien tersebut diduga tertular virus corona di Jepang, saat ia bekerja sebagai kru kapal “Diamond Princess”.
Pasien 6 adalah seorang laki-laki berusia 36 tahun. Saat ini dia dirawat di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur.
Artikel terkait: Sigap wabah, Pemerintah gratiskan biaya pengobatan pasien corona
Kasus virus Corona di Indonesia bertambah hingga 19 orang
Berdasarkan laporan terbaru yang diumumkan pemerintah Indonesia pada Senin sore 9 Maret 2020, kasus virus Corona positif di Indonesia jumlahnya kini mencapai 19 pasien.
Dilansir dari CNN Indonesia, Achmad Yurianto, selaku juru bicara pemerintah khusus penanganan virus Corona telah mengonfirmasi hal ini. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa beberapa kasus merupakan imported case, atau orang yang baru kembali dari luar negeri dan menunjukkan gejala terjangkit virus corona.
Berikut adalah rinciannya:
- Kasus 07 virus corona merupakan perempuan berusia 59 tahun yang baru kembali dari luar negeri.
- Pasien corona kasus 08 yang tertular dari pasien 07, sebelumnya pasien 08 memang sudah dalam kondisi sakit diare, keduanya merupakan suami istri.
- Kasus 09, adalah perempuan berusia 55 tahun.
- Pasien kasus 10, merupakan WNA berusia 29 tahun.
- Kasus 11 juga merupakan WNA perempuan berusia 54 tahun dan ternyata pernah melakukan kontak dengan pasien kasus 01.
- Pasien kasus 12, adalah seorang lelaki berusia 31 tahun yang juga pernah kontak dengan pasien 01.
- Kasus virus corona 13, adalah seorang perempuan remaja berusia 16 tahun yang memiliki kaitan dengan pasien kasus 03.
- Pasien kasus 14, seorang laki-laki berusia 50 tahun.
- Kasus 15, adalah seorang perempuan berusia 43 tahun.
- Pasien kasus virus corona 16 adalah seorang perempuan remaja berusia 17 tahun, yang mengalami kontak erat dengan pasien kasus 15.
- Kasus 17, seorang lelaki berusia 56 tahun.
- Pasien kasus 18 juga lelaki, berumur 55 tahun.
- Dan Pasien kasus 19 merupakan seorang lelaki berusia 40 tahun yang masuk kategori imported case.
Pemerintah fokus pada pengendalian penyebaran Covid-19
Mengingat kasus virus corona semakin bertambah, Pemerintah RI kini fokus pada pengendalian penyebaran virus. Hal ini disampaikan Achmad Yurianto pada saat keterangan pers di Istana Negara (07/03).
Pemerintah telah menyusun protokol penanganan covid-19. Protokol ini tidak berbicara teknis medis, melainkan bersifat koordinatif untuk respons cepat bagi semua stakeholder terkait dan terintegrasi mulai dari pusat sampai daerah.
“Semata-mata protokol ditujukan sebagai upaya kita secara serius mengendalikan penyebaran Covid-19. Oleh karenanya dibentuk protokol yang terintegrasi yang harus diberlakukan oleh semua stakeholder terkait, mulai dari pusat sampai ke daerah, dan terus dilakukan monev” kata Yurianto seperti dikutip dari laman resmi Kemkes.
Terdapat lima protokol yang dikeluarkan pemerintah yakni;
- Yang pertama Protokol kesehatan
- Kedua adalah Protokol komunikasi
- Yang ketiga Protokol pengawasan perbatasan
- Keempat yakni Protokol area pendidikan
- Dan terakhir Protokol area publik dan transportasi.
Achmad Yurianto meminta masyarakat agar tetap tenang, dan tidak panik akibat pasien corona yang terus bertambah. Apalagi kecenderungan penyakit corona di Indonesia tidak seperti di Wuhan.
Mari kita jalankan pola hidup sehat dengan rajin mencuci tangan, sediakan hand sanitizer untuk memastikan tangan selalu bersih.
Sumber: Worldometer, Tirto, Kemkes, CNN Indonesia
Baca juga:
Dampak sosial corona di 13 negara, salaman dan ciuman kini dilarang!