Belakangan viral kasus video seorang pria tendang sesajen di Gunung Semeru. Motif dari perilakunya itu adalah ia merasa bahwa adat pemberian sesajen tersebut termasuk musyrik sehingga mengakibatkan murka dari Tuhan. Pria tersebut kabarnya kini sudah diamankan oleh aparat karena dianggap meresahkan.
Seperti yang kita ketahui, budaya pemberian sesajen sudah lama ada di Indonesia. Sesajen tersebut salah satunya dimaksudkan untuk menolak bala. Sebenarnya seperti apa hukum pemberian sesajen dalam Islam dan menurut Al Qur’an?
Berikut adalah pandangan dari Prof. Dr. AG. KH. Muhammad Quraish Shihab, Lc. M.A, seorang cendekiawan muslim dan Menteri Agama 1998.
Artikel Terkait: Sukses Mendidik 5 Anak Jadi Generasi Berkualitas, Ini Rahasia Parenting Quraish Shihab
Pendapat Quraish Shihab Soal Kasus Pria Tendang Sesajen Gunung Semeru
Sumber: Ngopi Bareng
Putri dari Quraish Shihab, Najwa Shihab, menanyakan pendapat sang ayah mengenai kasus pria tending sesajen di Semeru lewat sebuah video yang diunggah di kanal Youtube pribadinya. Mengenai pemberian sesaji atau sesajen itu sendiri apakah pernah dibahas di dalam Al Qur’an?
“Apa yang dipersembahkan kepada sesuatu itu bisa bermacam-macam motifnya. Kita menyerahkan sesuatu yang kita namai sesaji itu dengan keyakinan bahwa inilah yang membantu saya mencapai keinginan saya,” ungkap Quraish Shihab.
Pria berusia 77 tahun itu menjelaskan bahwa kita juga perlu melihat apa niat dan maksud dari pemberian sesajen tersebut.
“Potong kepala kerbau supaya tidak diganggu jin dalam pembangunan itu tidak boleh. Tapi kalau Anda menyembelih kerbau, menyembelih sapi untuk Anda sedekahkan dan makan bersama, itu tidak masalah.” Ia melanjutkan.
Artikel Terkait: Menikah Muda karena Takut Zina, Quraish Shihab: “Itu Bukan Solusi yang Tepat”
Perlunya Menghormati Kepercayaan Suatu Kaum
Sumber: Suara
Banyak warganet yang kontra dengan pria dalam video tersebut lantaran pemberian sesajen sudah menjadi adat di masyarakat. Pria tersebut dianggap tak menghormati adat yang berlaku. Rupanya hal tersebut juga dibahas di dalam Al-Qur’an.
“Apa yang dianggap baik oleh masyarakat tertentu, jangan ganggu itu. Itu ada ayat di surat Al-An’am dikatakan begini; jangan memaki sembahan-sembahan orang yang menyembah selain Allah. Memaki saja tidak boleh, apalagi menendang,” jelasnya.
Najwa Shihab kemudian menerangkan bahwa tradisi pemberian sesajen tersebut memang sudah menjadi adat dari Suku Tengger yang bermukim di kaki Gunung Semeru.
“Itulah dia, artinya kita hormati itu. Menghormati bukan berarti setuju. Itu adatnya, itu kebiasaannya. Itu kepercaannya, kenapa diganggu?” Ia berkata.
Sumber: Youtube Najwa Shihab
Artikel Terkait: 9 Rahasia Sukses Pengasuhan Ayah dan Ibunda Najwa Shihab, Apa Saja?
Terkait apakah benar pemberian sesajen adalah hal yang membuat Allah murka seperti yang dikatakan di dalam video viral tersebut, pria yang dikenal sebagai ahli tafsir tersebut balik bertanya.
“Dari mana kita tahu apakah itu (pemberian sesajen) akan memicu murka Allah? Nanti Tuhan yang akan menentukan di hari kemudian, apa pandangan Tuhan, keputusan Tuhan terhadap mereka,” jawabnya.
Quraish Shihab pun menekankan bahwa penghormatan terhadap sesuatu bukan berarti persetujuan.
Apakah Parents sudah melihat video kasus pria tendang sesajen tersebut? Bagaimana pendapat Parents mengenai tindakannya tersebut?
****
Baca Juga:
Najelaa Shihab : "Ini 5 prinsip agar orangtua bisa mencintai anak lebih baik lagi"
Bisa nggak sih membiasakan anak belajar tanpa disuruh? Ini kata Najeela Shihab
Saipul Jamil Muncul di TV, Najwa Shihab:"Bahaya Glorifikasi Pelaku Kekerasan Seksual"