4 Fakta Asal-usul Kasus Penularan Omicron di Indonesia, Masih Ada yang Tak Terdeteksi

Dari penularan lokal hingga impor, waspada penularan Omicron tak bergejala!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Virus corona baru varian omocron yang saat ini menggemparkan dunia sudah masuk Indonesia. Kasus penularan omicron di Indonesia pertama kali terjadi pada seorang pekerja kebersihan yang bekerja di area karantina, Wisma Atlet. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada Rabu (15/12), diketahui bahwa petugas tersebut positif terpapar varian Omicron. Setelah itu, ada beberapa laporan kasus baru dari paparan varian ini.

Artikel terkait: Parents, Inilah Efek Samping Vaksin COVID-19 pada Anak dan Penanganannya

Pada Sabtu (18/12) lalu, Kementerian Kesehatan lagi-lagi mengumumkan temuan dua kasus baru dari paparan virus corona baru varian Omicron. Dua orang yang telah dinyatakan positif tersebut diketahui terinfeksi setelah keduanya melakukan perjalanan dari Amerika Selatan dan Inggris. Kali ini, kami akan merangkum beberapa fakta mengenai asal-usul kasus penularan Omicron di Indonesia, seperti dihimpun dari berbagai sumber.

Asal-usul Penularan Kasus Omicron di Indonesia

1. Kasus Pertama Disebabkan oleh Penularan Lokal

Melansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Kesehatan telah melakukan pelacakan terhadap asal muasal virus corona baru varian Omicron. Diduga, virus varian Omicron yang menginfeksi petugas kebersihan di Wisma Atlet berasal dari Warga Negara Indonesia yang melakukan perjalanan dari Nigeria. Ia tiba di Indonesia pada 27 November 2021 lalu.

Diketahui, WNI yang pulang dari Nigeria tersebut berinisial TF yang berusia 21 tahun. Dalam pelacakan sejal 24 November hingga 3 Desember 2021, ada 169 WNI dari luar negeri yang melakukan karantina di Wisma Atlet. Dari jumlah tersebut, hanya TF yang probable dengan kemungkinan besar tertular virus corona baru varian Omicron.

Artikel terkait: Orang Tua Wajib Tahu! Pentingnya Vaksinasi COVID pada Anak Usia 6-11 Tahun Menurut IDAI 

2. Muncul Dua Kasus Impor

Seperti disebutkan sebelumnya, kasus penularan omicron di Indonesia selanjutnya terjadi karena impor. Menurut keterangan juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi yang dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RIkasus pertama yang diketahui adalah seorang pria yang baru saja melakukan perjalanan dari Amerika Selatan. Ia diketahui berusia 42 tahun dengan inisial IKWJ.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, untuk kasus kedua diketahui dialami oleh seorang pasien yang baru saja melakukan perjalanan dari Inggris. Diketahui pria tersebut berusia 50 tahun dengan inisal M.

"Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet," terangnya.

3. Kasus Penularan Omicron di Indonesia Diprediksi Masih Ada yang Belum Terdeteksi

Melansir dari Detik, pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyebut transmisi komunitas varian Omicron di Indonesia hanyalah masalah waktu. Menurutnya, hal ini disebabkan tingkat penularan varian Omicron lebih cepat apabila dibandingkan dengan varian virus corona lainnya. Diketahui, varian Omicron bisa bereplikasi 70 kali lebih cepat daripada varian Delta.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Potensi ini di komunitas masalah waktu, karena sekali lagi kemampuan pola exponential growth dari Omicron ini luar biasa jauh lebih cepat daripada Delta," beber Dicky kepada Detik. Lebih lanjut, pihaknya pun mengimbau segala pihak untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi varian Omicron tersebut.

"Bukan berarti aman, itu berarti memberikan kita banyak waktu untuk mempersiapkan diri, faskes disiapkan, booster disegerakan, dan sekarang lacak setidaknya satu minggu terakhir yang keluar dari fasilitas karantina ini ke mana saja cari tahu," imbaunya.

Di samping itu, ahli epidemiologi dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr Masdalina Pane mengatakan bahwa kemungkinan transmisi komunitas varian Omicron di Indonesia memang ada. Namun, diperlukan pembuktian lebih lanjut untuk menyikapi hal tersebut. 

"Kemungkinan (transmisi komunitas varian Omicron sudah terjadi di RI) selalu ada, tapi itu kan harus dibuktikan. Setiap kemungkinan itu kan harus dibuktikan," terangnya seperti dikutip dari Detik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Kasus Pertama COVID-19 Varian Omicron Ditemukan di Indonesia, Ini Penjelasan Kemenkes

4. Kasus Penularan Omicron di Indonesia Tidak Bergejala

Sumber: Pexels

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pasien yang terpapar varian Omicron pertama kali tersebut tidak mengalami gejala apa pun. Ia tidak mengalami batuk dan tidak demam. 

"Orang ini tanpa gejala dan mereka masih sehat, tidak ada batuk, tidak ada demam," ujarnya. Selain itu, untuk kasus impor yang belum lama ini diumumkan, pihaknya juga mengatakan bahwa mereka juga tidak bergejala sama sekali. Namun, hasilnya terkonfirmasi positif.

"(Dua kasus impor varian Omicron) tidak bergejala dan sudah isolasi di Wisma Atlet karena kan PCR-nya kemarin positif," ungkap juru bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi kepada Detik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan