Nama Betrand Putra Onsu kembali menjadi perbincangan warganet. Ia diketahui meng-unfollow anggota keluarga the Onsu, termasuk Ruben Onsu dan Sarwendah. Kasus Betrand Peto dan keluarganya pun mencuat. Apa yang sesungguhnya sedang terjadi?
Sementara di media sosial, tudingan miring terhadap Ruben dan Sarwendah terus bermunculan. Pasangan suami istri ini dianggap hanya memanfaatkan Betrand Peto untuk mengumpulkan pundi-pundi uang.
Tuduhan-tuduhan yang diungkapkan oleh oknum BXB, fans Betrand Peto sendiri, ini jelas memantik keresahan di benak anak remaja yang akrab disapa Onyo tersebut. Apalagi kedua orangtuanya cukup merasa terpukul dengan adanya komentar tersebut.
Betrand Peto Unfollow Ruben dan Sarwendah
Fakta yang menjadi sorotan netizen ialah akun Instagram Betrand Peto diketahui tidak mengikuti lagi akun Ruben dan Sarwendah. Terlihat, Onyo hanya mengikuti 16 orang, termasuk Ivan Gunawan. Sementara nama ayah dan bundanya sudah tak ada di dalam daftar.
Urusan unfollow ini pun menjadi panjang dan memunculkan berbagai spekulasi. Hingga Ruben dan Sarwendah akhirnya angkat bicara.
Kedua orangtua Betrand mengatakan bahwa hal tersebut telah menjadi keputusannya bersama antara pihak keluarga dan juga manajemennya.
“Jadi pas tahu ada kata-kata memanfaatkan, ayah (Ruben Onsu) akhirnya ngajak kita dan juga manajemen bicara. Akhirnya, kita mengambil sikap biarkan Onyo “sendiri” di Instagram miliknya,” terang Sarwendah.
Pasangan suami istri itu pun menegaskan, langkah itu ditempuh agar tidak ada lagi orang yang menyebut jika selama ini keluarga The Onsu hanya memanfaatkan Betrand Peto demi cuan.
Komentar Julid Netizen
Adapun Ruben Onsu mengatakan bahwa untuk sementara ia mengambil alih akun Instagram putranya itu. Hal ini dilakukan lantaran beberapa oknum penggemar yang dianggap bertindak terlalu jauh. Mereka memberikan komentar tanpa memikirkan dampaknya pada kondisi psikologis Betrand.
Lebih jauh, sejumlah komentar tersebut tak hanya memantik rasa kesal di hati Betrand Peto. Bahkan ia sampai merasa marah. Terlebih saat adik-adik dan orangtuanya dituduh yang bukan-bukan.
“Saya ambil alih Instagram-nya, saya yang unfollow semua keluarga saya dan semua yang berurusan dari keluarga saya dan Betrand,” kata Ruben.
Di sisi lain, Sarwendah juga membantah anggapan jika Betrand Peto dibeda-bedakan dengan anaknya yang lain. Apalagi sampai dimanfaatkan demi keuntungan materi semata. Menurutnya, tak sepeserpun mereka mengambil dari hasil kerja keras anak-anaknya.
“Mereka ada iklan, mereka ada syuting, itu akhirnya kita harus ngasih tahu ke orang kalau kita tidak mengambil sepeserpun dari penghasilan anak, tidak ada,” beber Sarwendah.
Betrand Peto sendiri sudah memberikan penyataan sikap melalui tayangan Youtube MOP Chanel. Ia mengaku sedih dengan para fans yang memojokkan keluarganya. Betrand pun meminta lebih baik mereka memberikan support kepadanya, alih-alih berkomentar julid.
Media Sosial untuk Remaja, Belajar dari Kasus Betrand Peto
Belajar dari kasus Betrand Peto, maka sangat wajar jika Ruben dan Sarwendah akhirnya memilih untuk membatasi dan mengontrol aktivitas anaknya itu di besosial media. Komentar julid yang datang bertubi-tubi tentu bisa membuat kondisi psikologis Betrand terganggu.
Faktanya, anak-anak dan remaja belum memiliki pemikiran yang sepenuhnya matang. Apa yang mereka terima dari media sosial belum bisa mereka saring baik buruknya. Di sinilah peran penting Parents untuk memberikan pendampingan.
Melansir laman Republika, Psikolog anak dari University of Alabama Vivian Friedman mengatakan, anak-anak berusia 6-12 tahun memiliki kemampuan berpikir secara konkret. Sedangkan, remaja berusia 12-18 tahun cenderung memiliki kemampuan berpikir yang lebih abstrak.
“Karena anak-anak berpikir lebih konkret sebelum remaja, sebagian mungkin tak dapat benar-benar menganalisis kebenaran atau validitas dari masalah abstrak, terkait media sosial,” ujar Friedman.
Tak hanya itu, penting bagi orangtua dan anak untuk berbicara mengenai apa yang pantas dan apa yang tidak pantas untuk diunggah ke media sosial. Terkait hal ini, umumnya anak yang telah berusia 12 tahun sudah mampu mematuhi aturan dan mengerti bahwa aturan tersebut penting untuk melindungi diri mereka.
Yang juga tidak kalah penting bagi Parents ialah memantau berapa lama waktu yang dihabiskan anak dalam berselancar di dunia maya. Nah, untuk tujuan ini, sudah banyak tersedia aplikasi maupun fitur ponsel yang bisa Parents manfaatkan.
Baca juga:
Betrand Peto mau disunat, Ruben Onsu lakukan ini agar putranya tidak takut
Intip Kesederhanaan Sarwendah, Istri Ruben Onsu Saat di Rumah
2 Kali Nyaris Bunuh Diri, Ruben Onsu Diselamatkan Betrand & Sarwendah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.