Film Titanic yang rilis pada tahun 1997 merupakan salah satu film legendaris sepanjang masa. Film arahan James Cameron tersebut mengangkat tragedi tenggelamnya kapal Titanic pada tahun 1912 yang menelan ribuan jiwa. Atas dasar popularitas film tersebut, seorang pengusaha asal Australia pun berencana untuk membuat kapal Titanic II.
Kapal tersebut dikabarkan akan berlayar pertama kali pada tahun 2022 ini. Penasaran seperti apa replika kapal yang menjadi saksi kisah cinta Jack dan Rose tersebut? Berikut kami rangkum beberapa fakta menariknya untuk Parents!
Artikel terkait: 10 Kapal Pesiar Terbesar di Dunia, Punya Fasilitas Lebih Mewah dari Hotel Bintang Lima!
1. Bukan Proyek Baru

Sebenarnya, kapal ini bukan merupakan proyek baru. Beberapa proyek sebelumnya pernah dicoba meskipun akhirnya gagal. Proyek yang paling banyak dipublikasikan adalah proyek pengusaha Afrika Selatan bernama Sarel Gous pada tahun 1998. Proyek ini dimulai pada tahun 1998, dan merupakan salah satu subjek artikel di majalah Popular Mechanics pada bulan September tahun itu.
Artikel tersebut membahas perubahan pada desain asli yang diperlukan untuk menghasilkan kapal yang aman dan ekonomis, termasuk lambung yang dilas daripada dipaku dan propulsi diesel-listrik yang menggantikan mesin uap. Artikel tersebut menyimpulkan bahwa meskipun proyek tersebut merupakan proyek yang cukup potensial.
Gous pun mencoba mengajukan proposal senilai £500 juta kepada Dewan Kota Belfast pada Juni 2000. Dia menugaskan Olsen Designs untuk mendesain kapal di bawah rekomendasi dari Harland and Wolff Technical Services dan Callcott Anderson. Kedua perusahaan tersebut memberikan rekomendasi kelayakan dan desain interiornya.
Pada November 2000, ia memulai usahanya untuk meningkatkan modal, termasuk melalui hibah pemerintah dan flotasi pasar saham. Setelah menandatangani perjanjian dengan perusahaan perbankan investasi yang berbasis di Monaco, Gous mengeklaim bahwa konstruksi akan dimulai di Harland and Wolff dalam waktu sembilan bulan.
Desain berubah berulang kali, dengan munculnya klaim ‘kapal terbesar di dunia’ dengan kapasitas untuk 2.600 penumpang. Rencananya, kapal tersebut akan memiliki fasilitas mewah, seperti heliport, kolam renang dan disko. Sayangnya, pada tahun 2006, setelah berulang kali gagal mengamankan investasi, proyek tersebut akhirnya dihentikan.
Artikel terkait: Wisata Kapal Pesiar di Indonesia Segera Launching Juli 2022
2. Penggagas Kapal Titanic II
Pada April 2012, seorang miliuner yang berbasis di Brisbane, Australia bernama Clive Palmer meluncurkan perusahaan baru bernama Blue Star Line. Nama perusahaan tersebut terinspirasi dari perusahaan yang membuat kapal Titanic asli, White Star Line. Perusahaan milik Palmer tersebut berencana untuk membuat replika kapal Titanic yang asli.
Palmer berharap kapal Titanic II tersebut akan memberikan pengalaman menakjubkan kepada orang-orang yang terpikat akan kisah drama romantis Jack dan Rose dalam film Titanic. Dalam sebuah konferensi pers, Palmer mengatakan pembuatan kapal tersebut akan bertepatan dengan peringatan satu abad pelayaran perdana Titanic dari Southampton, Inggris ke New York City, Amerika Serikat.
Seperti diketahui, Titanic asli dirancang oleh Harland and Wolff yang berbasis di Belfast, Irlandia Utara. Kala berlayar untuk pertama kalinya, kapal tersebut secara nahas menabrak gunung es dan akhirnya tenggelam pada 15 April 1912. Tragedi berdarah tersebut menewaskan 1.503 penumpang dan awak kapal.
Awalnya, Palmer berencana akan membawa kapal Titanic II berlayar untuk pertama kalinya pada tahun 2016 lalu. Sayangnya, karena sengketa keuangan, kapal yang seharusnya dibuat di Tiongkok tersebut baru mulai diproduksi pada akhir tahun 2013.
Pengerjaan desain dan pengujian gelombang pada model kapal pun dimulai pada musim gugur 2018 lalu. Seorang juru bicara Blue Star Line mengatakan kepada Cruise Critic bahwa kontrak pembangunan dilakukan pada tahun 2020 lalu.
3. Daya Tampung

Titanic II dikabarkan menjadi kapal penumpang terbesar yang dibangun di Tiongkok. Hal ini merupakan sesuatu yang baru karena pada umumnya, Tiongkok memproduksi kapal kargo. Kapal Titanic 2 ini diperkirakan menelan biaya hingga 500 juta dolar Amerika Serikata atau setara dengan 7,1 triliun rupiah.
Kapal ini nantinya akan menampung 2.400 penumpang dan 900 anggota awak kapal. Jumlah tersebut sama dengan daya tampung asli kapal Titanic yang telah karam. Meski demikian, kapal ini nantinya akan dilengkapi dengan berbagai alat navigasi modern. Selain itu, lambung kapal dibuat lebih lebar untuk alasan stabilitas ekstra.
Selain itu, sekoci dan rompi pelampung pun dipersiapkan secara cukup sehingga bisa mengangkut semua penumpang kapal dan awaknya. Di samping itu, desain interior dalam ruangan akan memiliki tata letak kabin yang sama dengan Titanic. Selain itu, kemewahan pada arsitekstur dan interior pun dibuat sama persis. Kapal ini pun tersedia dalam tiga kelas, yakni kelas I, kelas II, dan kelas III.
Artikel terkait: Kepoin Gaji Kru Kapal Pesiar, Capai Miliaran Rupiah Per Tahun!
4. Rencana Perjalanan
Kapal baru itu rencananya akan mengikuti rute yang sama dengan Titanic, membawa penumpang melintasi Atlantik dari Southampton, Inggris, ke New York City, Amerika Serikat. Beberapa laporan menyebutkan bahwa pelayaran perdananya akan berawal dari Dubai menuju Southampton, kemudian ke Big Apple.
Dikabarkan, kapal ini akan mulai melakukan perjalanan di tahun 2022 ini, tepat 110 tahun setelah tragedi tenggelamnya kapal Titanic terjadi. Setelah pelayaran perdananya selesai, kapal ini pun nantinya akan berlayar mengelilingi dunia.
5. Biaya Tiket Kapal Titanic II

Pihak perusahaan sampai saat ini sebenarnya belum mengonfirmasi mengenai harga tiket Titanic II. Meski demikian, beberapa perkiraan harganya sudah terpublikasi di berbagai laman internet. Cheat Sheet mengatakan bahwa biaya tiket kapal ini dipastikan sangat mahal. Ia membandingkannya dengan harga tiket kapal sejenis, The Queen Mary II.
Queen Mary II dari Cunard Line melakukan pelayaran selama enam sampai tujuh hari penyeberangan transatlantik antara New York dan Southampton. Kapal juga melakukan perjalanan ke Karibia, Timur Tengah, Atlantik Utara, dan Asia. Perjalanan dengan Queen Mary II tidak murah. Pada April 2019, tiket kapal ini mulai dari 999 dolar Amerika Serikat per orang atau setara dengan 14,8 juta rupiah.
6. Proyek Menuai Banyak Kritik
Selama ini, Clive Palmer memang dikenal sebagai “miliarder eksentrik”. Ia mendapatkan reputasi tersebut berkat publisitasnya yang bisa dibilang out of the box. Ia pernah berupaya untuk membuat taman hiburan dinosaurus bergaya Jurassic Park di resor golfnya. Selain itu, ia juga sering kali mengeluarkan pernyataan yang cukup kontroversial.
Ia pernah mengeklaim bahwa ia merupakan target konspirasi yang melibatkan Barack Obama, CIA, Rockefeller Foundation, dan Greenpeace. Mereka disebut bekerja sama untuk menutup operasi usaha pertambangannya. Gagasan replika Titanic yang dikomersialkan pun telah dikritik.
Palmer dianggap tidak peka dan mengejek ingatan para keluarga korban yang telah meninggal. Hal ini salah staunya dilontarkan oleh Charles Haas, presiden dari Titanic International Society yang berbasis di AS. Selain itu, muncul juga dugaan adanya penggunaan dana Queensland Nickel untuk proyek kapal Titanic II ini.
Dalam laporan April 2016, pihak administrator Queensland Nickel menyatakan bahwa telah terjadi pembayaran dari Queensland Nickel ke Blue Star Line. Merespons kabar tersebut, Palmer pun membantahnya mentah-mentah.
Artikel terkait: Harta Karun Kapal San Jose Ditemukan, Jadi Rebutan Tiga Negara!
Demikian beberapa fakta menarik terkait kapal Titanic II. Proyek pembuatan replika ini memang bisa disebut sebagai proyek yang cukup ambisius. Jika Parents ingin melakukan travelling bersama keluarga dengan cara yang tidak biasa, mungkin pengalaman berlayar di atas Titanic II bisa menjadi hal yang perlu dipertimbangkan.
Baca juga:
10 Film Tentang Bencana di Laut Terbaik, Antara Hidup dan Mati
7 Potret Yacht Rizky Billar yang Mewah, Hadiah Ultah Lesti Kejora
Tradisi Bakar Tongkang, Upacara Bakar Kapal Kayu dari Bagan Siapi-api
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.