Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak ragam budaya. Setiap daerah memiliki kebudayaannya masing-masing, begitu juga dengan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Salah satu budaya unik di kota pelajar ini yaitu setiap hari Kamis Pahing di Yogyakarta, seluruh masyarakat terutama pelajar dan pegawai negeri sipil diwajibkan menggunakan pakaian adat tradisional.
Hal ini terlihat dari unggahan akun instagram @jogjaku yang mengupload sebuah video yang menunjukkan sekelompok masyarakat tengah menyebrang jalan secara beramai-ramai. Namun ada yang unik pada video tersebut yaitu semuanya menggunakan pakaian adat Yogyakarta.
Kemudian akun tersebut juga menuliskan sebuah caption pada unggahan tersebut, Istimewa. Kamis Pahing adalah hari yang cukup unik di Jogja, karena pada hari itu setiap pegawai dan sekolah harus memakai pakaian adat Jogja. by the way, tahu gak kenapa kok Kamis Pahing?” Tanya akun tersebut.
Apa Itu Hari Kamis Pahing
Instagram/jogjaku @fandiryan
Kamis Pahing sendiri merupakan salah satu peringatan hari kelahiran dalam sebuah kalender Jawa yang diperingati setiap 35 hari sekali.
Bagi orang Jawa, penggunaan sebutan hari memakai kata legi, pon, pahing, wage, dan kliwon pasti sudah tidak asing lagi untuk didengar.
Sebenarnya beberapa kata tersebut termasuk dalam weton pada Primbon Jawa. Primbon sendiri dipakai sebagai suatu pedoman untuk menentukan sikap dalam setiap tindakan yang dilakukan di kehidupan sehari-hari oleh orang Jawa.
Pedoman yang dipakai ini menunjukkan tradisi dan kebudayaan Jawa masih dilestarikan dan bahkan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa hingga saat ini.
Demi terus melestarikan adat budaya Jawa tersebut, Keraton Yogyakarta mewajibkan Setiap kamis Pahing di Yogyakarta, masyarakat baik itu seluruh pelajar dan pegawai negeri sipil diwajibkan menggunakan pakaian khas kota Yogyakarta.
Sumber: orami
Pakaian ini berupa kebaya bagi seorang perempuan serta surjan bagi laki-laki. Tak hanya itu, dalam menggunakan pakaian adat tersebut terdapat sebuah ketentuan lain yang harus ditaati oleh seluruh masyarakat Yogyakarta.
Ketentuan ini antara lain masyarakat dilarang menggunakan surjan yang bermotif bunga dan jarik yang bermotif parang besar.
Peraturan ini berlaku ketika Keraton sedang mengadakan acara atau perayaan. Pada momen itu, masyarakat tidak diperkenankan menggunakan pakaian adat dengan motif yang serupa dengan yang dipakai keluarga Keraton karena motif tersebut seharusnya hanya digunakan oleh anggota keluarga Keraton.
Kendati demikian, tidak akan menjadi masalah nila motif ini digunakan di luar acara Keraton sehingga tentu saja masyarakat boleh untuk menggunakannya.
Budaya kamis Pahing di Yogyakarta ini tergolong unik dan memiliki alasan dan sejarah tersendiri mengapa pada setiap hari Kamis Pahing, seluruh masyarakat terutama pelajar dan pegawai negeri sipil diwajibkan menggunakan pakaian adat tradisional Yogyakarta.
Alasan Dipilihnya Hari Kamis Pahing
sumber: pariwisataindonesia.id
Ternyata alasan dipilihnya hari Kamis Pahing sebagai hari spesial disebabkan karena hari tersebut bertepatan dengan berdirinya Keraton Yogyakarta.
Maka dari itu, tak heran hari Kamis Pahing dipilih sebagai hari untuk menjaga keistimewaan dari kota Yogyakarta serta ikut melestarikan budaya dari para leluhur. seperti yang dikutip Tarigan, 2019 melalui Tempo.
Dengan adanya budaya memakai pakaian adat pada hari Kamis pahing ini, masyarakat diharapkan tidak lupa dengan budaya dari para leluhur karena budaya ini sesuai dengan pembahasan komunikasi antar budaya mengenai identitas budaya dikutip dari Samovar dkk.
Oleh karena itu, budaya Kamis Pahing ini sekaligus menunjukkan identitas sosial warga Yogyakarta yang berusaha tetap melestarikan budaya Yogyakarta dan tak lupa menjaga keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai suatu daerah yang masih mempertahankan konsep tradisional dan kental akan budaya Jawa.
Baca Juga:
Lezat dan Populer, 9 Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Yogyakarta untuk Kerabat
11 Tempat Wisata di Yogyakarta yang Keren, Pesonanya Bikin Kangen
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.