Televisi sudah menjadi bagian dari gaya hidup keluarga masa kini, sebuah rumah tangga terasa tak lengkap tanpa kehadiran kotak kaca ajaib ini. Sulit untuk menemukan sebuah keluarga yang tidak menonton televisi di masa sekarang.
Hari-hari terasa tak sempurna jika tak menonton televisi, bisakah Anda membayangkan bagaimana jadinya jika Anda mematikan televisi selama setahun penuh?
Avantika Kukreti, Kepala konten Tickled Media di India telah melakukannya di tahun 2016. Berawal dari kekhawatiran Avantika melihat putrinya, Navya yang berusia 4 tahun begitu menyukai sebuah serial kartun India.
Navya rela menahan pipis saat kartun sedang tayang, bahkan menolak untuk makan sebelum televisinya dinyalakan.
Kekhawatiran bahwa otak Navya akan terpengaruh secara berlebihan oleh serial kartun tersebut, pada bulan Februari 2016 Avantika dan suami memutuskan jaringan TV kabel di rumah mereka. Dan mulai menghabiskan quality time lebih banyak bersama keluarga, tanpa televisi.
Tentu saja, perubahan tidak terjadi secara instan. Di minggu-minggu pertama, Navya akan merengek meminta televisi dinyalakan dan saat tidak dituruti dia akan menangis.
Sebagai ibu, ia dengan sabar membujuk Navya untuk melakukan hal lain yang lebih bermanfaat selain menonton televisi. Tekadnya untuk tidak menonton televisi selama 2016 harus berhasil.
Avantika dan Sushil juga harus beradaptasi dengan suasana rumah yang tak lagi disemarakkan oleh suara televisi, mereka pun merindukan tayangan-tayangan favorit mereka seperti sinetron, film dan juga berita. Namun demi sang anak keduanya bertahan.
Keputusan ini, membuat Avantika dan Sushil menyadari hal penting. Betapa sering mereka menyalakan TV untuk menenangkan Navya saat dia merengek dan marah-marah. Televisi menjadi solusi dari setiap masalah parenting yang mereka hadapi.
Avantika mengakui, bahwa keputusannya dan Sushil untuk membuang televisi dari kehidupan keluarga kecil mereka telah mengubah hidup mereka secara signifikan. Berikut ini beberapa perubahan tersebut.
1. Kami mulai berbicara satu sama lain.
Dalam hal ini, yang dimaksud Avantika adalah berbicara dengan sepenuh hati. Bukan sekedar sambil lalu atau sepintas membicarakan acara TV yang sedang mereka tonton.
Navya juga mulai terbuka menceritakan harinya di sekolah, hal yang sebelumnya tak pernah terjadi karena sang anak selalu menonton televisi. Avantika pun jadi tahu hal-hal yang dilakukan putrinya selama di sekolah, sesuatu yang selama ini tak diketahuinya.
“Sebagai pasangan, kami juga jadi sering duduk bersama setelah Navya tidur. Minum kopi sambil menceritakan keseharian kami masing-masing,” ungkap Avantika.
2. Menjadi lebih kreatif
Karena tidak menonton televisi, maka Avantika dan Sushil dituntut untuk lebih kreatif dalam menghadapi kerewelan Navya. Agar sang anak tidak merasa bosan, Avantika mulai mengenalkannya dengan bermacam buku dan komik yang segera saja menjadi hal favorit putri kecilnya.
Navya bisa duduk berjam-jam membaca buku cerita kesukaannya. Bahkan dia juga sering membaca cerita sebelum tidur keras-keras untuk kedua orangtuanya. Avantika melihat, Navya menjadi anak yang lebih bahagia dari sebelumnya.
Ikatan antar anak dan orangtua menjadi lebih kuat tanpa kehadiran televisi.
Navya, 5 tahun. Menjadi anak yang lebih bahagia setelah berhenti menonton televisi.
sumber: FB Avantika Kukreti
3. Memahami arti diam satu sama lain
Saat masih ada televisi, Avantika dan keluarganya tak pernah menaruh perhatian jika salah satu diantara mereka tiba-tiba diam. Dengan absennya si kotak ajaib, mereka pun mulai memahami apa arti diam masing-masing.
Navya pun kini mengerti mengapa ibunya bisa tiba-tiba diam dan tak berbicara padanya, atau kenapa sang ayah berhenti bermain dengannya. Pemahaman ini begitu luar biasa dikembangkan oleh anak seusianya.
4. Menikmati waktu makan
Dulu, keluarga Avantika makan sambil menonton televisi. Kini waktu makan menjadi sakral bagi mereka, tidak ada yang boleh melakukan apapun selain menikmati makanan yang ada di piring mereka.
“Kami memiliki waktu yang menyenangkan sebagai keluarga, juga saat kami makan makanan kesukaan kami,” ujar Avantika.
5. Ikatan keluarga menjadi lebih erat karena tidak menonton televisi
Setelah makan malam, Avantika bersama Sushil dan Navya akan memainkan permainan yang disukai ketiganya seperti ludo atau catur.
Satu jam setelah makan malam yang dihabiskan bermain bersama menjadi penghilang stres bagi mereka, dan menjadi hal yang selalu dinantikan saat mereka pulang ke rumah.
“Kini kami tahu bahwa banyak sekali hal dalam hidup yang lebih penting dibandingkan duduk berjam-jam menonton televisi, tanpa peduli apa yang ada di sekitar kami,” kata Avantika.
Avantika menyadari bahwa televisi tidak sepenuhnya buruk. Banyak juga acara yang layak untuk ditonton. Tapi setahun kemarin menjadi momen penuh kesadaran bagi keluarga Avantika bahwa dengan membuang televisi dari hidup mereka, keluarganya tidak kehilangan apapun.
Avantika, Sushil dan Navya. Jadi lebih dekat setelah televisi tidak ada dalam hidup mereka.
sumber: FB Avantika Kukreti
Untuk mendapat berita terbaru, Avantika menggunakan youtube dan netflix. Avantika mengaku sangat senang, karena tanpa kehadiran televisi keluarganya memiliki lebih banyak waktu yang berkualitas. Dan dia sama sekali tak berencana untuk memperbarui jaringan TV kabelnya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah tertarik untuk mencoba untuk tidak menonton televisi di rumah seperti keluarga Avantika?
Baca juga:
Hati-hati, ini 7 tanda anak kecanduan menonton TV
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.