Penyebaran virus korona yang semakin masif membuat masyarakat risau dan melakukan segala cara agar tidak tertular. Tak hanya membeli masker, hand sanitizer, atau disinfektan, bahkan kalung antivirus yang dipercaya dapat menangkal COVID-19 pun ikut diburu.
Belakangan ini sedang ramai kalung antivirus atau dikenal juga dengan virus shout out. Kalung yang berwarna biru ini berasal dari Jepang dan dianggap bisa melindungi penggunanya dari paparan virus corona selama 30 hari.
Anggapan tersebut pun dipercaya oleh masyarakat, bahkan beberapa publik figur telah menggunakan kalung ini. Mereka berharap dengan menggunakan virus shout out bisa terhindar dari penularan virus korona.
Akan tetapi, benarkah jika virus shout out bisa melindungi kita dari bahaya pandemi COVID-19?
Artikel terkait : Status darurat corona diperpanjang hingga 29 Mei 2020, ini arahan pemerintah!
Fakta terkait kalung antivirus COVID-19
Melansir dari laman Telegraph.co.uk, William Keevil selaku profesor virologi dan imunologi dari Universitas Southampton, Inggris, mengatakan hal tersebut tidak benar. Bukannya melindungi, kalung ini justru berisiko membahayakan penggunanya.
“Percayalah, kalung itu sama sekali tidak memiliki efek untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk menangkal virus korona. Kandungan yang ada di kalung juga bisa menyebabkan sensasi mata terbakar hingga pernapasan dan kulit yang iritasi. Ini karena sifatnya yang sangat korosif,” ungkap Keevil.
Senada dengan Keevil, para dokter di Indonesia juga menjelaskan jika anggapan terkait virus shout out merupakan anggapan keliru dan menyesatkan. Sehingga, masyarakat diharapkan untuk tidak mempercayainya lagi.
Menurut penjelasan Ariana Suryadewi, dr. M.Biomed di akun Instagram pribadinya, kalung virus shout out mengandung chlorine dioxide yang merupakan salah satu bahan disinfektan. Kandungan itu biasanya digunakan untuk membersihkan benda-benda.
“Jadi itu gantungan leher kandungannya chlorine dioxide, salah satu bahan disinfektan, tapi dipakainya digantung doang. Logikanya, kaya kalian gantuing dettol di leher, bisa buat anti virus nggak? Ya nggak, karena nggak dilap ke bagian-bagian yang mau dibersihin,” jelas Ariana.
Kalung virus shout out bisa menangkal virus korona, hoax!
Selain itu, Agus Dwi Susanto selaku dokter spesialis paru juga angkat bicara. Agus menyebut jika sampai saat ini belum ada obat yang pasti untuk mengatasi COVID-19, maka masyarakat jangan asal percaya.
“Nggak ada, nggak betul itu (tentang kalung antivirus). Prinsipnya nggak ada pengobatan seperti itu, saat ini nggak ada obat antivirus untuk korona,” kata Agus dikutip dari laman Viva.co.id.
Kemudian, dr. Jaka Pradipta, Sp.P., juga menegaskan jika kalung virus shout out tidak efektif untuk membunuh virus dan bakteri, termasuk virus korona. Maka dari itu, masyarakat jangan terjebak dengan anggapan palsu yang beredar saat ini.
“Kandungannya adalah klorida yang merupakan bahan-bahan yang berperan sebagai disinfektan yang pemakaiannya tentu saja disemprotkan, bukan digantung. Ketika disemprotkan juga butuh beberapa menit sampai virus dan bakteri benar-benar mati, kalau digantung tidak ada efeknya,” jelas Jaka dikutip dari Wolipop.detik.com.
Artikel terkait : 5 Artis ini punya cara hindari virus corona, seperti apa?
Cara efektif mencegah infeksi COVID-19 lakukan social distancing
Agus melanjutkan, pencegahan penularan virus korona yang bisa dilakukan saat ini adalah melakukan social distancing sesuai imbauan pemerintah. Tetap berada di rumah dan kurangi kontak dengan orang lain di luar.
“Sekolah ditutup itu untuk mengurangi kontak dengan orang di luar. Kita nggak tahu orang yang di luar terinfeksi siapa, kalau dia terinfeksi, kita bisa ketularan. Konsepnya harus isolasi,” ucapnya.
Sama seperti Agus, dr. Listya Paramita, Sp.KK juga mengatakan jika cara paling efektif yang bisa kita lakukan saat ini untuk mencegah penularan COVID-19 yaitu dengan di rumah saja. Serta tidak lupa selalu menjaga kebersihan.
“Sudahlah, kalau kamu bisa #dirumahsaja itu penangkal paling mujarab saat ini supaya nggak tertular virus. Yang belum bisa #dirumahsaja tetap terapkan perilaku hidup sehat,” katanya melalui unggahan di Instagram.
“Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir paling efektif ‘menghancurkan’ virus. Hand sanitizer boleh digunakan untuk kondisi darurat, lagi di perjalanan, atau nggak ada air untuk cuci tangan. Ntar kalau sudah pulang, sampai rumah, nomor satu adalah cuci tangan dulu, bersih-bersih semua, mandi, ganti baju bersih,” sambungnya.
Itulah fakta terkait kalung antivirus yang ternyata tidak benar atau hoax bisa menangkal COVID-19. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Baca juga :
Rapid test bisa deteksi virus corona lebih cepat, bagaimana prosedurnya?