Tak semua orang beruntung bisa menikmati masa tua dengan bersantai di rumah. Contohnya seperti Sarim, lelaki berusia 85 tahun itu masih bersemangat menjajakan buah mangga di pinggir jalan. Kabar mengenai kakek penjual mangga ini pun sampai ke telinga anggota DPR RI Dedi Mulyadi dan membuatnya ingin bertemu dengan yang bersangkutan.
Kisah Kakek Penjual Mangga yang Mencari Uang untuk Tebus Obat Istri
Sumber: YouTube/@Kang Dedi Mulyadi Channel
Kisah hidup seorang kakek asal Jawa Barat bernama Sarim mengundang perhatian anggota DPR RI, Dedi Mulyadi. Pasalnya, di usianya yang sudah menginjak 85 tahun, Sarim masih semangat berjualan buah mangga di pinggir jalan.
Setiap hari, Sarim menjajakan buah mangga yang ia panen sendiri dari kebun. Ada dua buah pohon mangga di rumahnya yang kini menjadi sumber pendapatan Sarim satu-satunya. Ia bertahan hidup dengan menjual buah tersebut di pinggir jalan.
Semangatnya yang gigih membuat Dedi Mulyadi tertarik untuk mendatanginya. Ia pun merekam pertemuannya dengan Sarim dan mengunggah videonya di kanal YouTube miliknya @Kang Dedi Mulyadi Channel.
Dalam kesempatan tersebut, Dedi banyak bertanya mengenai keluarga Sarim. Kakek tersebut kemudian menjawab bahwa ia kini hidup bersama sang istri. Sarim mengaku, hasil pendapatannya dari berjualan buah mangga ia gunakan untuk membeli obat bagi istrinya.
Istri Sarim ternyata sering mengeluhkan sakit terutama di bagian kepala. Ia sering merasa pusing hingga tak dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Namun karena terhalang biaya, Sarim pun tak bisa memeriksakan sang istri ke dokter.
Kisah Kakek 85 Tahun Jual Mangga, Pernah Laris Kini Sepi Pembeli
Sumber: YouTube/@Kang Dedi Mulyadi Channel
Sarim ternyata sudah lumayan lama berjualan mangga. Ia pun bercerita, dulu ia memiliki banyak pohon mangga di rumah. Penghasilan yang ia dapatkan dari hasil berjualan mangga pun lumayan. Ia bisa mendapatkan Rp 1,2 juta per dua pohon mangga.
Namun, pendapatannya menurun drastis karena pohon-pohon di rumahnya ditebang dan kini hanya menyisakan dua pohon mangga.
Dari dua pohon inilah, ia dan istrinya kemudian menggantungkan hidup. Untungnya, pohon tersebut masih berbuah cukup banyak sehingga ia bisa menjualnya di pinggir jalan hanya berbekal dengan terpal.
“Ini buah kuweni, agak masam kalau dimakan di mulut. Saya kecil sering makan. Sekarang mah banyak buah, murah-murah,” kata Dedi ketika mencicipi dagangan Sarim.
Meski hidup pas-pasan, namun Sarim tak berniat menjual barang dagangannya dengan harga tinggi. Buah mangga itu ia jual seharga Rp 10 ribu per satu kilogram. Dalam satu hari, rata-rata ia pun hanya mendapatkan penghasilan sebesar Rp 70 ribu.
Mendengar kisah hidupnya yang serba kekurangan, Dedi kemudian memutuskan untuk memborong mangga milik Sarim. Bahkan, sekalipun mangga tersebut kebanyakan rasanya masam.
Kakek Sarim Mendapatkan Bantuan Supaya Istrinya bisa Menjalani Pengobatan
Istri kakek Sarim mendapat pengobatan (Sumber: YouTube)
Tak hanya memborong barang dagangan milik Sarim, Dedi juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumahnya. Ia kemudian berjumpa dengan istri Sarim dan sempat mengobrol sebentar.
Mengingat kondisi istri Sarim yang sering sakitan, Dedi kemudian membawa seorang dokter ke rumah mereka supaya bisa memeriksa kondisi kesehatan istri Sarim. Benar saja, ternyata perempuan yang kini tak lagi muda itu menderita darah tinggi yang selama ini menyebabkan dirinya sering merasa pusing.
Selain membawa seorang dokter ke rumah, pada kesempatan kali itu Dedi juga memberikan bantuan berupa uang tunai. Ia berharap dengan bantuan tersebut, beban Sarim dan istrinya bisa sedikit berkurang.
Aksi Dedi pun menuai pujian dari warganet. Mereka membanjiri kolom komentar di akun YouTube milik Dedi dengan berbagai respons positif. Sebagian besar warganet juga merasa salut dengan perjuangan hidup kakek Sarim dan merasa tak tega karena di usia yang sudah senja, ia masih harus bekerja.
“Ya Allah nyesek banget kalau melihat orang yang sudah tua masih bekerja. Semoga kakek Sarim sehat terus dan rezekinya lancar,” kata salah seorang warganet.
“Salut banget dengan kegigihan kakek Sarim. Semangat hidupnya patut ditiru,” kata yang lainnya.
Sungguh kisah hidup yang penuh perjuangan dari seorang kakek penjual mangga berusia 85 tahun ini. Meskipun sudah renta, namun hal itu tidak mengurangi semangatnya untuk terus bertahan. Semoga kita bisa meniru perjuangan hidup kakek Sarim dan istrinya ya Parents!
Baca juga:
Potret perjuangan ibu mencari nafkah dari mata seorang suami
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.