Mengonsumsi kafein selama kehamilan memang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi. Namun bukan berarti Bumil tidak boleh menerima asupan kafein sama sekali. Kafein untuk ibu hamil tetap aman dikonsumsi, dengan takaran yang tepat dan tidak berlebihan.
Perlu diketahui bahwa kafein tidak hanya terdapat di dalam kopi saja, minuman lain seperti soda, minuman energi dan teh juga mengandung kafein. Lalu, berapa takaran aman kafein untuk ibu hamil? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Efek kafein untuk ibu hamil
Kafein merupakan salah satu stimulan yang paling dicintai seluruh orang di dunia. Hal itu dikarenakan efek kafein yang dapat meningkatkan tingkat kewaspadaan dalam rentang waktu yang singkat.
Meski demikian, asupan kafein untuk ibu hamil harus diperhatikan dan dijaga. Karena kafein dapat menimbulkan efek samping yang membahayakan untuk kesehatan Anda dan bayi.
Saat hamil, tubuh Anda membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memecah kafein sehingga peluang kafein mencapai bayi menjadi lebih tinggi. Kafein bisa berpindah dari tubuh ibu dan janin melalui plasenta. Organ tubuh bayi yang sedang dalam pasa pertumbuhan dapat terganggu akibat efek samping dari kafein tersebut.
Adapun beberapa efek samping yang dimaksud ialah:
1. Keguguran
Penelitian mengatakan bahwa mengonsumsi kafein yang berlebihan (lebih dari 2 cangkir sehari) dapat menyebabkan keguguran di awal kehamilan. Oleh karena itu sebaiknya hindari mengonsumsi kopi di trimester pertama kehamilan.
2. Risiko kardiovaskular:
Kafein dapat meningkatkan denyut jantung, aritmia, atau detak jantung yang tidak teratur pada bayi yang baru lahir.
3. Masalah otak
Asupan kafein berlebih pada ibu hamil, dapat memengaruhi tumbuh kembang otak janin
4. Anemia
Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin dalam darah. Senyawa fenol yang terkandung dalam kopi juga dapat mempersulit tubuh menyerap zat besi, sehingga ibu hamil rentan terkena anemia. Hal ini bisa meningkatkan risiko bayi terkena anemia di masa depan.
Artikel terkait: Bahaya anemia pada ibu hamil dan janin, kenali 9 gejalanya
5. Berat badan lahir rendah (BBLR)
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi kafein lebih dari 300 mg sehari, memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Hal ini bila dibandingkan dengan ibu hamil yang mengonsumsi kafein kurang dari 100-200 mg per hari.
Mitos dan fakta bahaya kafein untuk ibu hamil
Ada berbagai mitos dan fakta yang beredar di masyarakat tentang bahaya kafein untuk ibu hamil, seperti:
A. Kafein dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi
Sejumlah penelitian pada hewan menunjukkan bahwa kafein dapat menyebabkan cacat lahir, persalinan prematur, kelahiran prematur, berkurangnya kesuburan, dan meningkatkan risiko keturunan dengan berat badan lahir rendah dan masalah reproduksi lainnya.
Meskipun belum ada penelitian konklusif yang dilakukan pada manusia. Namun, lebih baik hindari mengonsumsi kafein selama kehamilan dalam jumlah yang berlebihan.
B. Konsumsi kafein bisa menyebabkan kemandulan
Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara tingkat konsumsi kafein yang tinggi dan konsepsi yang tertunda.
C. Asupan kafein saat hamil bisa menyebabkan keguguran
Pada tahun 2008, dua studi tentang efek kafein terkait keguguran menunjukkan hasil yang berbeda secara signifikan. Dalam satu penelitian yang dirilis oleh American Journal of Obstetrics and Gynecology ditemukan bahwa wanita yang mengonsumsi 200 mg atau lebih kafein setiap hari, 2 kali lebih mungkin mengalami keguguran dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi kafein.
Dalam studi lain yang dirilis oleh Epidemiology, tidak ada peningkatan risiko pada wanita yang minum kopi dalam jumlah minimal setiap hari (antara 200-350mg per hari).
Karena kesimpulan yang bertentangan dari berbagai penelitian, March of Dimes menyatakan bahwa sampai studi yang lebih konklusif dilakukan, wanita hamil harus membatasi asupan kafein hingga kurang dari 200 mg per hari.
D. Seorang ibu hamil tidak boleh mengonsumsi kafein dalam bentuk apapun
Para ahli telah menyatakan bahwa kadar kafein moderat belum ditemukan memiliki efek negatif pada kehamilan. Definisi sedang bervariasi dari 150 mg – 300 mg sehari. American Psychological Association (APA) menyarankan untuk menghindari kafein sebanyak mungkin selama kehamilan dan menyusui.
Ajuran konsumsi kafein untuk ibu hamil
Kafein adalah bahan kimia yang ditemukan di banyak makanan dan minuman, termasuk kopi, teh, dan soda.
Ibu hamil tetap dapat mengonsumsi kafein dalam batas yang wajar. Beberapa ahli mengatakan lebih dari 150 mg kafein sehari terlalu banyak, sementara yang lain mengatakan lebih dari 300 mg sehari terlalu banyak. Untuk itu, American College of Obstetricians dan Gynecologists merekomendasikan untuk membatasi konsumsi kafein hingga 200 mg per hari.
Jumlah perkiraan kafein yang ditemukan dalam makanan dan minuman dengan takaran porsi satu cangkir adalah:
- Kopi instan: 60 – 80mg
- Kopi saring: 60 – 120mg
- Teh: 10 – 50mg
- Cola 1 kaleng 375g: 48.75mg
- 1 kaleng minuman energi 250ml: 80mg
- 100g cokelat susu: 20mg
Perlu diingat, meskipun kafein tetap aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Namun menghindari kafein selama kehamilan adalah pilihan yang terbaik.