Aktris Jenny Cortez ditipu karyawan belum lama ini. Sejumlah barang dibawa kabur oleh karyawan yang baru bekerja dengannya kurang dari seminggu tersebut. Ia pun mengungkap rasa kecewanya.
Kisah Jenny Cortez Ditipu Karyawan
Jenny Cortez tengah dihinggapi kekecewaan setelah sang karyawan membawa lari sejumlah uang dan barang dari bazar yang dimilikinya. Adapun karyawan Jenny yang bernama Rosmiati ini baru bekerja dengannya selama 2 hari.
Rasa kesal dan kecewa dirasakan oleh aktris Jenny Cortez karena peristiwa dilarikannya uang dan barang bazar oleh karyawannya. Jenny tak menyebutkan dengan persis jumlah kerugian yang ia alami. Namun ia mengaku kesal dan kecewa karena tindakan karyawan yang baru dipekerjakannya itu.
“Dan yang aku kesel ini bulan Ramadan udah baik sama dia, kasih kerjaan sama dia, dikasih tambahan. Eh dia malah ngambil uang. Terus, dia ngambil produk jualan juga,” ujar Jenny mengutip laman Kompas pada Kamis (14/4/2022).
“Sebetulnya, kalau dia butuh uang mau kasbon itu kan tinggal ngomong,” lanjutnya. Imbas dari kepergian karyawannya Jenny selain kesal juga merasakan kesulitan.
Karena saat ini, ia tidak memiliki karyawan untuk menjaga booth di bazar yang sedang berlangsung hingga 30 April 2022 di Thamrin City, Jakarta Pusat.
Artikel terkait: 4 Fakta DNA Pro, Investasi Bodong yang Libatkan Artis Ternama
Gelar Sayembara
Saking kecewa dan kesalnya, Jenny Cortez pun mengadakan sayembara untuk menemukan karyawannya. Ia memberikan imbalan satu juta rupiah bagi yang menemukan Rosmiati. Ia mempublikasikan sayembara itu pada akun Instagram pribadi miliknya.
Dalam video yang diunggahnya, ia mempublikasikan foto dan tangkapan layar akun Facebook karyawan dari Pandeglang itu. Tak segan-segan, Jenny merencanakan untuk melaporkan karyawati itu ke kepolisian setelah menemukannya.
Karyawati yang tak diketahui keberadaannya itu masih berumur 19 tahun, dan berasal dari Pandeglang. Jenny mengharapkan orang-orang yang mungkin mengenalnya segera untuk membawanya kepada Jenny.
Tips Memilih Kandidat Karyawan Berkualitas
Parents, mempekerjakan orang atau mencari karyawan bukanlah hal yang mudah. Dari kejadian yang dialami Jenny Cortez tentunya Parents tidak ingin mengalami hal yang sama.
Lalu, apa saja sih yang patut diperhatikan sebelum mempekerjakan seorang karyawan? Langsung saja kita simak!
1. Deskripsikan Lowongan dengan Jelas
Dalam melakukan pencarian karyawan, alangkah lebih baik jika Parents memberikan deskripsi yang jelas dan terperinci pada informasi lowongan yang dibuat.
Dengan adanya deskripsi pekerjaan yang detail sesuai dengan apa yang dibutuhkan, akan lebih mudah menarik kandidat yang sesuai dengan apa yang dicari.
Deskripsi pekerjaan dapat berisikan penjelasan apa yang akan dikerjakan, keterampilan yang harus dimiliki serta kepribadian yang diinginkan oleh perusahaan.
Artikel terkait: 7 Foto Transformasi Ellen Page, Artis Hollywood yang Jadi Transgender
2. Sebarkan Lowongan
Menurut studiilmu.com, menyebarkan lowongan kerja pada media yang paling berpotensial sangatlah penting untuk menemukan kandidat yang paling sesuai dengan kriteria yang dicari.
Sebagai contoh, jika mencari karyawan dengan kriteria berlokasi paling dekat dengan kantor, maka sebaiknya menyebarkan pada media sosial yang spesifik menyebarkan lowongan kerja untuk daerah itu.
Contoh lainnya, jika mencari karyawan yang memiliki pengalaman di bidang media, alangkah baiknya untuk menyebarkan lowongan pada media sosial khusus lowongan pekerjaan untuk pekerja media.
3. Seleksi CV
Setelah menerima banyak curriculum vitae (CV) dari kandidat yang melamar. Parents dapat mengetahui informasi-informasi dasar mengenai pelamar melalui CV.
CV akan berisi pendidikan, pengalaman organisasi, pengalaman kerja yang berhubungan serta penjabaran kemampuan yang dimiliki oleh kandidat.
Dari seluruh CV yang diterima, Parents dapat menyeleksi terlebih dahulu kandidat-kandidat yang sekiranya sesuai dengan kriteria kandidat yang dicari.
4. Psikotes
Tak jarang, setelah melakukan seleksi CV, pihak yang merekrut akan meminta kandidat untuk mengikuti tes psikotes. Melalui rangkaian tes psikotes, pihak yang merekrut akan mengetahui gambaran kepribadian karyawan.
Selain itu, melalui tes psikotes pihak yang merekrut juga dapat mengetahui cara kandidat menghadapi masalah, juga cara menyikapi tantangan.
Artikel terkait: 10 Alasan Sebaiknya Bekerja Sesuai Passion, Salah Satunya Terhindar dari Stress!
5. Tes Bidang Kerja
Setelah melakukan tes psikotes, pihak yang merekrut dapat melakukan seleksi tes bidang kerja. Melalui tes ini, pihak yang merekrut dapat mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki oleh kandidat. Sehingga ini juga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk melanjutkan atau tidaknya proses seleksi.
Hindari merekrut karyawan karena relasi yang dimiliki, karena akan menimbulkan kecemburuan sosial dari karyawan lain.
6. Tes Wawancara
(Sumber: pexels/tima-miroshnichenko)
Tes wawancara untuk menyeleksi kandidat sangatlah penting untuk mendapatkan kesan pertama kali dengan kandidat. Selain itu, melalui tes wawancara pihak yang merekrut akan mengetahui kemampuan berkomunikasi verbal, perawakan serta body language yang dimiliki kandidat.
Selain itu, melalui wawancara perekrut juga dapat mengetahui kenapa kandidat pindah atau berhenti kerja dari pekerjaan sebelumnya. Juga dapat mengetahui cara mereka menghadapi masalah.
7. Minta Referensi
Jika Parents hendak merekrut karyawan alangkah baik kalau mempunyai teman atau kerabat yang dapat merekomendasikan kandidat yang sekiranya cocok dengan apa yang dicari.
Perlu digaris bawahi, Parents harus meminta referensi yang sudah terbukti baik pekerjaannya maupun tingkah lakunya. Jadi, jangan sembarangan menerima hasil rekomendasi ya Parents.
Artikel terkait: 10 Ide Bisnis Tanpa Modal yang Bisa Dikerjakan di Rumah, Berani Coba?
8. Lakukan Background Check
(Sumber: pexels/michael-burrows)
Tahap yang satu ini tidak boleh dilewatkan. Background check sangatlah penting sebelum memutuskan akan mempekerjakan kandidat atau tidaknya.
Beberapa cara perekrut dapat melakukan background check adalah menghubungi perusahaan yang sebelumnya mempekerjakan kandidat untuk mengetahui performa kandidat ketika bekerja ditempat mereka.
Selain itu, perekrut juga dapat melakukan background check melalui media sosial yang dimiliki kandidat. Media sosial terkadang menjadi cerminan bagaimana pergaulan kandidat.
Hal ini sangatlah penting bagi perekrut untuk mempertimbangkan jika kandidat cocok atau tidak dengan nilai yang dijunjung oleh perusahaan.
9. Adakan Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja sangatlah penting sebelum membuat keputusan menerima kandidat. Melalui perjanjian kerja antara pihak yang mempekerjakan dengan pekerja, akan dijelaskan hal-hal yang sangat penting.
Baik terkait masa kerja, hak dan kewajiban pekerja dan pemberi kerja, juga konsekuensi jika melanggar peraturan kerja. Perjanjian kerja merupakan kesepakatan yang mengikat kedua belah pihak. Sehingga pekerja dan pemberi kerja mengetahui tanggung jawab masing-masing pihak.
10. Biarkan Karyawan Bernegosiasi
Tak jarang, gaji sering menjadi sumber ketidakpuasan karyawan terhadap pekerjaannya. Banyak karyawan yang tidak puas karena merasa gaji dan beban kerjaan tidak setimpal. Untuk mencegah hal itu terjadi, perekrut dapat menanyakan jika karyawan ingin melakukan negosiasi terhadap upah kerja.
Karyawan yang puas dengan gaji dan sejahtera dalam bekerja tentunya akan lebih loyal. Tak jarang ketidakpuasan menyebabkan karyawan cepat keluar dari pekerjaannya dan memilih pekerjaan lain.
Sering bergantinya karyawan sangatlah tidak efektif bagi perusahaan karena memakan waktu dan menyebabkan pekerjaan tidak stabil. Selain itu penyesuaian yang terus berulang juga menghambat performa perusahaan secara menyeluruh.
Parents, itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mempekerjakan karyawan. Dengan mengenal terlebih dahulu karyawan dengan baik sangat berguna untuk meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti karyawan kabur, karyawan tidak loyal, dan sebagainya.
Baca juga:
Demi Rp 800 Ribu Luna Maya Ditipu Jutaan Rupiah, Ini Kronologinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.