Saham adalah salah satu instrumen investasi yang sedang banyak diminati. Salah satu alasan mengapa banyak orang minat dengan saham adalah karena saham menawarkan keuntungan yang signifikan dibandingkan instrumen investasi lainnya. Namun, bila ingin memulai investasi saham, kamu perlu mempelajari dasar-dasarnya terlebih dahulu, agar meminimalisir kerugian. Salah satu yang perlu dipelajari adalah jenis saham.
Pengertian Saham
Saham adalah sebuah instrumen investasi berupa tanda kepemilikan sebuah perusahaan. Untuk dapat memiliki sebuah perusahaan, kamu tak harus mendirikan perusahaan. Dengan membeli saham perusahaan tersebut, kamu turut serta memiliki perusahaan yang kamu pilih.
Salah satu fungsi dari saham adalah untuk menambah aset atau kekayaan di masa yang akan datang, karena umumnya perusahaan akan berkembang dan membuat nilai saham dari waktu ke waktu juga akan turut naik.
Jenis-jenis Saham
Pemahaman terkait jenis saham menjadi salah satu dasar yang perlu dipelajari. Hal tersebut dilakukan agar kamu dapat membeli saham dengan tepat. Berikut beberapa jenis saham yang perlu kamu pelajari terlebih dahulu.
1. Saham Biasa
Jenis saham pertama adalah saham biasa. Saham biasa merupakan saham yang paling sering dipilih dan ditransaksikan oleh investor. Saham biasa adalah sekuritas yang mewakili kepemilikan dalam suatu perusahaan.
Para pemegang saham biasa memilih dewan direksi dan kebijakan perusahaan. Bentuk kepemilikan dari saham biasa biasanya dapat menghasilkan tingkat pengembalian jangka panjang yang jauh lebih tinggi.
Namun, kekurangan dari saham biasa adalah bila perusahaan bangkrut, pemegang saham tidak bisa menerima uang mereka hingga kreditor, pemegang obligasi dan pemegang saham preferen telah menerima bagiannya masing-masing. Disamping itu, kelebihannya adalah saham biasa dapat lebih unggul dibandingkan dengan obligasi dan saham preferen dalam jangka panjang.
2. Saham Preferen
Saham preferen adalah surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan dengan menunjukan nilai nominalnya yang nantinya dapat memberi pengembangnya pendapatan tetap dalam bentuk deviden yang akan diterima setiap tiga bulan.
Umumnya, para pemegang saham preferen akan mendapatkan dividen lebih awal dan juga memilih hak suara yang lebih dibandingkan dengan pemegang saham seperti biasa, itu merupakan sebuah keuntungan tersendiri bagi pemegang saham preferen.
Karakteristik saham preferen adalah campuran antara saham biasa dan obligasi sehingga dapat menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi, namun tetap memiliki kemungkinan tidak mendatangkan hasil.
Kekurangan dari jenis saham ini adalah tidak memiliki hak paksa atas dividen yang dibagikan. Selain itu, fluktuasi harga saham preferen lebih besar dibandingkan dengan harga obligasi.
3. Saham Atas Nama
Saham atas nama adalah jenis saham yang ditulis dengan jelas siapa pemilik saham tersebut. Dengan begitu, apabila terjadi peralihan kepemilikan maka perlu melalui prosedur tertentu. Prosedur tersebut dimulai dari pencatatan dokumen peralihan.
Nama pemilik saham yang baru harus dicatat pada buku khusus yang berisi daftar pemegang saham perusahaan. Bila sertifikat saham tersebut hilang, maka pemilik dapat meminta pengganti sertifikat saham, karena namanya ada dalam buku perusahaan.
Artikel terkait: 7 Rekomendasi Aplikasi Saham yang Aman untuk Investasi
4. Saham Atas Unjuk
Saham atas unjuk merupakan jenis saham yang diterbitkan tanpa disertai nama pemiliknya. Sehingga lebih mudah dialihkan dari investor satu ke investor lainnya. Sehingga sifatnya sama seperti kepemilikan uang.
Siapapun yang membawa bukti kepemilikan saham atas unjuk tersebut maka dianggap sebagai pemilik saham yang sah dan memiliki hak untuk menjual saham, memperoleh bayaran atas dividen serta dapat menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS.
Beberapa pemilik saham jenis ini, umumnya bertujuan ingin memperjualbelikan saham. Walaupun tak tertulis khusus nama investor, namun investor tetap diakui sebagai pemilik saham selama memegang sertifikat. Dengan begitu, seseorang dianggap sebagai pemilik saham yang sah.
5. Saham Blue Chip
Saham blue chip adalah jenis saham yang dapat meraih dividen yang stabil karena emiten yang masuk ke daftarnya rajin membagikan dividen. Saham ini dikenal sebagai saham yang memiliki nilai Return of Investment atau ROI dan keuntungan yang stabil.
Jenis saham ini biasanya memegang andil yang paling tinggi di sektornya, membuatnya menjadi sangat mencolok dibandingkan dengan jenis saham lain.
Ciri-ciri dari saham blue chip diantaranya adalah mengalami pertumbuhan yang konsisten setiap tahunnya, memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar dapat dilihat dari banyaknya saham yang beredar di masyarakat, dan laporan keuangannya cenderung stabil dari tahun ke tahun.
Artikel terkait: Saham Syariah: Kriteria dan Tips Memulainya untuk Pemula
6. Saham Income
Jenis saham selanjutnya adalah saham income. Saham income merupakan saham yang biasanya tersedia ketika emiten yang menerbitkannya berhasil meraih keuntungan tinggi dari keuntungan yang pernah dirainya selama ini.
Emiten yang berhasil mendapatkan keuntungan melebihi ekspektasi, umumnya akan bersedia untuk membagikan dividen yang nilainya lebih tinggi dari nilai biasanya.
Nilai dividen yang diberikan akan lebih tinggi karena kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba lebih tinggi dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Banyak investor diluar sana yang biasanya mengharapkan saham dengan jenis yang satu ini.
7. Saham Growth
Saham growth adalah sebuah jenis saham yang memiliki pendapatan tinggi serta berasal dari emiten yang menjadi pimpinan di sektor yang tengah dijalankannya. Jenis saham ini memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi dalam lingkup sektor atau industri sejenis.
Tak heran apabila emiten yang menerbitkan saham growth ini merupakan perusahaan dengan reputasi yang jempolan. Saham growth umumnya disebut juga dengan nama saham well-known.
Beberapa investor yang ingin memulai investasi dengan membeli saham jenis ini tidak perlu pusing memikirkan masalah teknikal dan fundamental untuk mengenal dan memahami perusahaan target investasi karena perusahaan yang menjual adalah perusahaan terkenal.
Artikel terkait: Investasi Properti: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Risiko
8. Saham Lesser Known
Jenis saham yang satu ini merupakan kebalikan dari saham growth. Saham lesser known biasanya berasal dari perusahaan yang kurang populer. Biasanya hanya terdapat satu atau dua faktor yang menjadi daya tarik bagi investor untuk melakukan investasi di perusahaan-perusahaan penyedia saham lesser known.
Salah satu contohnya adalah perusahaan yang memiliki kinerja yang baik. Bagi kamu yang tertarik untuk investasi saham jenis ini, kamu perlu mencari tahu lebih rinci terkait daya tarik dari perusahaan penyedia. Barangkali, perusahaan yang kamu pilih memang memiliki potensi dan menguntungkan di masa yang akan datang.
9. Saham Spekulatif
Saham spekulatif adalah saham yang memiliki potensi sangat baik. Walaupun ketika kamu melihat perolehan pendapatannya bagian keuntungan tidak stabil, namun jenis saham yang satu ini mempunyai potensi di masa yang akan datang.
Saham jenis ini sangat cocok dipilih oleh para investor yang memiliki profil risiko high risk. Saham spekulatif merupakan salah satu saham yang mudah kamu jumpai di pasar modal.
10. Saham Counter Cyclical
Jenis saham yang terakhir adalah saham counter cyclical. Sahan ini adalah saham yang disukai para investor karena memiliki performa yang bagus walaupun tengah mengalami resesi sekalipun. Selama masa resesi, emiten tersebut tetap beroperasi dengan baik dan menghasilkan pendapatan serta laba yang stabil.
Saham jenis ini merupakan saham perusahaan yang pendapatannya terpengaruh oleh kondisi makro ekonomi dan siklus bisnis.
Demikian informasi mengenai jenis-jenis saham yang perlu kamu ketahui sebelum melakukan investasi. Semoga informasi diatas bermanfaat untuk kamu yang sedang mencari tahu seputar jenis saham ya!
Baca juga:
5 Cara Investasi Saham yang Aman Bagi Pemula, Jangan Keliru!
Rugikan Investor Miliaran Rupiah, Begini Cara Kerja Investasi Binomo
Investasi S&P 500, Cara Mudah Investasi Saham Perusahaan Amerika