X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

7 Jenis Penyakit Saraf dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Bacaan 4 menit
7 Jenis Penyakit Saraf dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Ada banyak jenis penyakit saraf yang perlu diwaspadai karena kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Apa saja?

Saat sistem saraf mengalami gangguan, kondisi ini tentu saja sangat mengganggu. Umumnya berlangsung dalam jangka panjang (kronis) dan berkembang seiring berjalannya waktu. Apa saja yang termasuk jenis penyakit saraf ini?

Pada dasarnya, sistem saraf manusia sangat kompleks dan berperan penting dalam mengatur serta mengkoordinasikan segala aktivitas tubuh. Oleh karenanya, gangguan dan kerusakan pada sistem saraf perlu diwaspadai karena dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, berbicara, bergerak, menelan, hingga bernapas.

Penyebab gangguan saraf bermacam-macam sesuai kondisinya. Namun secara umum, kerusakan saraf dapat disebabkan karena infeksi, trauma, tumor, kelainan aliran darah, dan gangguan autoimun.

Berbagai Jenis Penyakit Saraf dan Gejalanya

Ada lebih dari 600 jenis penyakit saraf, namun yang paling sering ditemukan antara lain:

1. Stroke

jenis penyakit saraf

Stroke menjadi penyakit saraf yang paling umum terjadi, bahkan termasuk sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia. 

Stroke adalah kondisi gawat darurat medis yang disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak akibat adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Akibatnya, otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk berfungsi secara maksimal. Gejala stroke dapat berupa:

  • Kesulitan berbicara atau memahami apa yang dikatakan orang lain.
  • Mati rasa hingga kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki.
  • Gangguan penglihatan di salah satu atau kedua mata.
  • Sakit kepala hebat yang muncul mendadak.
  • Gangguan keseimbangan sehingga sulit berjalan.
  •  

2. Epilepsi

jenis penyakit saraf

Epilepsi, atau disebut ayan, adalah penyakit saraf yang dicirikan oleh adanya aktivitas listrik otak yang tidak normal. Penyebab epilepsi antara lain trauma di kepala, kelainan pada otak, infeksi, cedera sebelum lahir, dan gangguan perkembangan.

Kondisi ini ditandai dengan otot kaku atau kejang dengan gerakan menyentak tak terkendali dari lengan dan kaki. Kejang dapat muncul berulang tanpa ada pemicu yang jelas. Pada kasus yang berat, serangan epilepsi dapat menyebabkan seseorang hilang kesadaran (pingsan).

3. Penyakit Parkinson

jenis penyakit saraf

 

Penyakit parkinson adalah gangguan sistem saraf progresif yang memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengendalikan gerakan dan keseimbangan. Gejalanya meliputi tangan bergetar (tremor), gerakan melambat, otot kaku, gangguan postur dan keseimbangan tubuh, serta hilangnya gerak refleks seperti mengedipkan mata, tersenyum, atau mengayunkan tangan saat berjalan.

4. Demensia dan Alzheimer

7 Jenis Penyakit Saraf dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

 

Demensia adalah istilah umum untuk menggambarkan kondisi penurunan fungsi otak. Ini ditandai dengan munculnya sekelompok gejala akibat kerusakan sel-sel otak yang memengaruhi daya ingat dan kemampuan seseorang dalam berkomunikasi sehingga berdampak pada pemikiran, perilaku, dan perasaannya.

Sedangkan Alzheimer (disebut juga Demensia Alzheimer) merupakan penyakit otak degeneratif yang menjadi penyebab demensia paling umum. Gejala awal berupa kesulitan mengingat informasi baru yang kemudian dapat berkembang semakin parah dan menimbulkan kebingungan, perubahan perilaku, hingga kesulitan berbicara, menelan, dan berjalan.

5. Salah Satu Jenis Penyakit Saraf, Bell’s Palsy

Bell's palsy adalah kelumpuhan otot wajah yang membuat salah satu sisinya tampak melorot. Berbeda dengan stroke yang terjadi tiba-tiba, Bell's palsy berkembang secara bertahap dan akan membaik dalam waktu 6-9 bulan.

Seseorang dengan Bell's palsy akan kesulitan untuk tersenyum dan menutup mata pada sisi wajah yang mengalami kelumpuhan. Penderita gangguan ini perlu segera menemui dokter bila gejalanya memburuk dan disertai dengan mata berair, ngeces, mulut kering, dan kelopak mata terkulai.

6. Saraf terjepit

7 Jenis Penyakit Saraf dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

 

Saraf terjepit, atau istilah medisnys hernia nucleus pulposus (HNP), adalah kondisi saat saraf tulang belakang tertekan struktur di sekitarnya. Penyebab saraf terjepit antara lain postur tubuh yang tidak baik, gerakan berulang yang menyebabkan tekanan pada tubuh, artritis reumatoid, dan cedera. 

Ketika saraf terjepit, tubuh akan mengirimkan sinyal berupa rasa nyeri. Biasanya, ini muncul pertama kali di punggung, namun dapat menjalar ke bagian tubuh lain seperti tungkai bawah. Saraf terjepit juga dapat ditandai dengan gejala berikut:

  • Kesemutan.
  • Sensasi seperti ditusuk jarum.
  • Kelemahan otot.
  • Mati rasa atau kebas.

7. Jenis Penyakit Saraf, Meningitis

7 Jenis Penyakit Saraf dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Cerita mitra kami
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini

Meningitis adalah peradangan pada cairan dan selaput (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi juga dapat dipicu oleh infeksi bakteri, jamur, dan parasit.

Gejala meningitis berupa sakit kepala hebat, demam tinggi, sensitif terhadap cahaya, nafsu berkurang, mudah mengantuk, muntah-muntah, kulit kemerahan (muncul ruam), leher kaku, hingga kejang.

Itulah tujuh jenis penyakit saraf paling umum beserta gejalanya yang perlu diwaspadai. Oleh karena penyakit saraf dapat membahayakan nyawa, sebaiknya segera temui dokter bila merasa memiliki salah satu gejalanya.

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Adisty Titania

  • Halaman Depan
  • /
  • Penyakit
  • /
  • 7 Jenis Penyakit Saraf dan Gejala yang Perlu Diwaspadai
Bagikan:
  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

  • Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

    Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

  • Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

    Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

  • Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

    Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

  • Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

    Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.